Realita 02

586 65 12
                                    

CEKLEK

CEKLEK

CEKLEK

Suara jepretan dan lampu blist dari kamera memenuhi ruangan itu sejak dua jam yang lalu tanpa henti. Seorang gadis yang memegang kamera itu terus memberi arahan kepada kedua modelnya yang bergaya mengikuti semua arahan gadis tersebut.

"baiklah, satu pose lagi dan pemotretannya selesai" ujar gadis itu kepada kedua modelnya.

CEKLEK

"terima kasih atas kerja samanya" kata gadis itu tersenyum kepada kedua modelnya setelah mengakhiri sesi pemotretan yang panjang.

"JOONYOUNG!!" Merasa ada yang memanggilnya, membuat gadis itu terpaksa pamit dan menghampiri sumber suara.

"astaga, Kevin!! Kau ini sudah tidak sopan memanggilku, teriak-teriak lagi. Untung saja aku sudah selesai" tegur gadis itu dengan nada kesal.

"maaf, noona" bukannya menyesal pemuda itu malah menunjukkan cengirannya, gadis yang dipanggil Joonyoung itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

"ada apa kau mencariku?" tanya Joonyoung.

"kau pasti akan terkejut karena berita yang ku bawa ini" kata Kevin. Joonyoung terdiam menunggu lanjutan kata pemuda dihadapannya.

"tapi sebelum aku memberitahumu, noona harus memilih berita baik atau berita buruk yang pertama kali ingin kau dengar. Btw, kabar buruknya ada dua"

"berita baiknya dulu"

"sayangnya kau harus mendengar berita buruk yang pertama dulu, lalu kabar baiknya setelah baru buruknya lagi, noona"

"demi tuhan, Kevin. Kalau kau yang menentukan berita mana yang ingin kau katakan padaku, sebaiknya jangan menyuruhku memilih!! Sudahlah, lebih baik kau tidak usah memberitahukanku"

"apa kau yakin tidak ingin mendengarnya, noona?"

"kau menyebalkan, Moon Kevin!! Pergi sana ke bulan dan jangan pernah kembali ke bumi!!"

"kau kejam sekali, noona. Baik, akan ku beritahu. Aku mendapat kabar jika Eric mengalami kecelakan beruntun di Korea"

Baru berita pertama, dan sayangnya itu adalah buruk membuat hati Joonyoung langsung merasakan nyeri yang teramat.

"tapi untungnya dia selamat, dan hanya mengalami luka yang tidak begitu parah"

Untuk sesaat Joonyoung bisa menghela napas lega, tapi rasa khawatir dan takut dihatinya tetap saja menyelimuti hatinya karena sesuai ucapan Kevin sebelumnya, kabar terakhir yang akan dia dengar adalah buruk.

Gadis diam menunggu kelanjutan ucapan pemuda Moon yang terdiam dan sepertinya sedang menghela napas panjang walaupun hal itu tak nampak dengan jelas.

"hanya saja kepalanya terbentur sangat keras dan noona juga pasti tau apa yang terjadi pada Eric. Dia mengalami hilang ingatan yang cukup parah"

Tubuh Joonyoung saat itu juga tiba-tiba berhenti selayaknya mesin yang tiba-tiba berhenti bergerak, nyawanya seakan menghilang entah kemana dari raganya.

"aku baru saja mendapat kabar itu dari salah satu orangku disana. Aku juga sama terkejutnya, walau secara perasaan tak separah dirimu ketika mendengar kabar ini, noona"

"maafkan aku karena memberimu kabar tentang ini, noona" Kevin menundukkan kepalanya tanda ia menyesal. Sedangkan Joonyoung masih tak bergerak dari posisinya dan mungkin saja gadis itu sampai tak bernapas saking terkejutnya.

TO BE CONTINUED~~~

Hai, hai, hai!! Nggak nyangka aku ternyata banyak juga yang baca ini cerita, ya walau nggak satupun kasih respon atau comment suka, tapi nggak masalah yang penting banyak yang baca. Kalau bisa votemment ya readers-nim!!!

✔✔Memoria ||∆Baeric∆||✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang