Realita 03

487 55 7
                                    

Dengan tergesa-gesa Joonyoung memasuki rumah sakit disusul Kevin yang berlari mengejarnya.

"pasien atas nama Sohn Eric, dia dirawat dimana?" tanya Joonyoung dengan tergsa-gesa pada seorang perawat yang berada dimeja administrasi.

"pasien atas nama Sohn Eric berada di bagian Dahlia no.45" jawab perawat itu dengan cepat menemukan nama pasien yang diminta.

"ada dimana ruangannya?"

"anda hanya harus lurus dari sini lalu menaiki lift hingga lantai 3"

"terima kasih"

Gadis itu kembali berlari mengikuti arahan yang diberikan perawat padanya.

"NOONA, TUNGGU AKU!!" seru Kevin sambil berusaha mengejar Joonyoung. Untung saja gadis itu bisa terkejar.

Tiba-tiba sebuah pemikiran absurd terlintas begitu saja diotaknya saat ia berusaha menetralkan napas serta detak jantungnya yang berantakan akibat mengejar Joonyoung. Bagaimana bisa gadis itu berlari dari parkiran sampai kesini menggunakan high heels? Melihat tinggi hak yang dipakai Joonyoung membuat Kevin berdigik ngeri. Tapi itu hanya ada dipikirannya saja, ia masih cukup normal untuk menanyakan pikiran abstraknya disaat seperti ini.

Ting!

Lift sudah sampai dilantai 3, Joonyoung dan Kevin buru-buru keluar dan segera mencari kamar dimana Eric berada dan dirawat.

"noona, disini!" panggil Kevin ketika ia menemukan kamar Eric, Joonyoung langsung menghampirinya.

Dan tanpa babibu, gadis itu membuka dan masuk kedalam ruangan membuat orang-orang yang berada di dalam terkejut menatapnya.

"Joonyoung?!" kaget Sangyeon dan Chanhee bersamaan.

Jelas mereka terkejut. Jarak antara Kanada dan Korea bukanlah perjalanan yang singkat, ditambah tak ada seorangpun yang memberitahukan Joonyoung tentang Eric, ah Kevin tidak termasuk dalam daftar itu.

"kapan kau sampai di Korea?" tanya Sangyeon berusaha mengurangi rasa syoknya.

"kenapa?"

Hanya satu kata, tapi itu sudah cukup membuat Joonyoung mengawali isakan tangis yang akan mengalir keluar. Kevin yang berdiri di belakang gadis itu tak berbuat apa-apa, ia tak ingin ikut campur untuk saat ini.

"kenapa kalian menyembunyikannya dariku?" Dan benar saja, isakan tangisannya mulai terdengar dari bibir gadis itu.

"kenapa kalian tidak memberitahukan aku tentang Eric? Kenapa justru aku mengetahuinya dari orang lain? Apa aku masih belum pantas untuk bersanding dengan Eric, makanya kalian dengan seenak jidatnya menutupi kabar tentang Eric padaku?"

"bukan seperti itu, eonnie. Hanya saja kami__"

"kalau bukan begitu lalu apa, Chanhee? Apa?!" seru Joonyoung memotong penjelasan Chanhee.

Rasa bersalah menyelimuti kedua pasangan suami istri tersebut ketika melihat Joonyoung menangis.

Ceklek

Seseorang memasuki ruangan, Kevin yang berada di dekat pintu sontak menoleh dan yang memasuki ruangan tersebut adalah Ny. Son, ibu Eric. Joonyoung tidak peduli siapa yang datang itu, gadis itu sudah diliputi emosi dan kekecewaan.

"Joonyoung? Kapan kau sampai disini? Kenapa kau tidak mengabariku?" tanya Ny. Sohn, terlihat dengan jelas jika wanita paruh baya itu sedang berusaha menutupi rasa keterkejutannya.

"eomma, kenapa?" balas tanya Joonyoung menatap penuh kekecewaan pada Ny. Sohn.

"maaf, nak. Eomma tidak bermaksud menyembunyikannya padamu" jawab Ny. Sohn bersalah.

"tapi kenapa, eomma? Kenapa?"

"Chanhee, bawa Joonyoung dan Mama ke taman. Kalian bicarakan hal ini dengan kepala dingin. Aku akan menyusulmu nanti" bisik Sangyeon kepada istrinya.

"Ma, eonnie, sebaiknya kita bicarakan ini di taman" saran Chanhee mengikuti suruhan sang suami.

Wanita itu lalu menuntun Ny. Sohn dan Joonyoung keluar kamar menuju taman yang ada di rumah sakit. Sementara Kevin dan Sangyeon menetap dikamar menjaga Eric jika saja pemuda itu tiba-tiba terbangun.

TO BE CONTINUED~~~

Balik lagi!!! Moga suka ya sama chap baru ini. Sebenarnya author cuman mau ngasih tau, jujur author agak kecewa karena nggak ada yg comment terus yang ngevote juga dikit banget. Bukannya maksa, tapi kan vote sama comment sebagai salah satu bentuk apresiasi buat yang nulis supaya tambah semangat buat lanjutinnya.

Sekali lagi bukan mau maksa tapi vote dan comment ya? Supaya author tambah semangat nulisnya. Terima kasih

✔✔Memoria ||∆Baeric∆||✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang