Realita 04

444 50 3
                                    

Eric sudah terbangun sejak Joonyoung datang dengan tiba-tiba. Ia juga mendengar semua yang dikatakan gadis itu.

Ia tak mengerti apa yang gadis itu katakan, bahkan ia tak yakin jika ia mengingat siapa gadis yang datang itu.

Ia sengaja tak langsung bangun, entah apa alasannya tapi ia merasa ia harus melakukan hal tersebut. Setelah Chanhee membawa Ny. Sohn dan Joonyoung ke taman, barulah Eric terbangun.

Namun lagi-lagi ia harus kebingunan saat melihat pemuda asing, Kevin, sedang berbincang bersama Sangyeon.

"hyung?" panggil Eric.

"Eric! Kau sudah bangun? Apa kau merasa sakit disuatu tempat?" ujar Sangyeon sembari menghampiri Eric.

"siapa dia?"

Sangyeon menoleh kearah telunjuk Eric yang mengarah ke Kevin. Kevin yang ditunjuk mengerti dengan situasinya.

"aku Moon Kevin, teman sekaligus junior Sangyeon hyung" kata Kevin memperkenalkan diri.

"dan kau pasti Sohn Eric adik dari Sangyeon hyung kan?" lanjut Kevin.

"ya" jawab Eric dengan nada yang samar terdengar ragu.

"yang tadi keluar bersama Mama dan Chanhee noona siapa?" lanjutnya bertanya

"dia Bae Joonyoung, kakak tirinya Kevin sekaligus teman hyung" jawab Sangyeon.

Eric terdiam setelah mendengar jawaban dari pertanyaannya. Mengingat kembali suara gadis itu entah kenapa Eric merasa tidak asing, seperti ia merasa familiar dengan gadis tersebut.

"terasa familiar" bisik Eric

"kau bilang sesuatu, Eric?" tanya Sangyeon.

"tidak ada, hyung. Aku tidak bilang apa-apa"

€€€

Joonyoung masih terdiam di tempatnya ditemani Chanhee, sedangkan Ny. Son sudah pulang ke rumahnya diantar Sangyeon. Sementara itu Kevin menemani Eric di kamarnya.

"Joonyoung eonnie" panggil Chanhee.

"apa yang harus ku lakukan sekarang, Chanhee?" ujar Joonyoung putus asa.

Melihat calon iparnya yang sedang berputus asa membuat Chanhee semakin merasa sangat bersalah. Gadis yang sudah resmi mengganti nama marganya menjadi Sohn itu juga ikut andil menyembunyikan kabar adik iparnya kepada Joonyoung.

"maafkan aku, eonnie. Maaf karena sudah menyembunyikan kabar tentang Eric padamu. Aku hanya takut jika aku dan yang lain memberitahukanmu tentang keadaan Eric membuat karir yang sudah kau bangun dengan susah payah itu hancur seketika"

"kalian semua egois, Eric adalah segalanya bagiku dan kalian membuatku mengetahuinya dari orang lain"

"maafkan aku, eonnie"

"berhenti meminta maaf padaku. Sudahlah, biarpun aku masih sakit hati pada kalian tapi ini sudah terjadi"

"sekali lagi, maafkan aku, Joonyoung eonnie"

"meminta maaf lagi, aku tidak akan memaafkanmu, Sohn Chanhee" Mendengar ancaman Joonyoung membuat Chanhee terdiam dan berhenti meminta maaf.

"sekarang aku harus bagaimana, Chan? Apa yang harus ku lakukan saat bertemu dengan eomma Sohn setelah aku mengatakan kekecewaanku pada beliau? dan apa yang harus ku lakukan untuk menghadapi Eric yang kehilangan memorinya?" ujar Joonyoung.

"eonnie, mengungkapkan rasa kekecewaan itu wajar saja, dan yang eonnie lakukan itu tidak salah karena eonnie sedang sangat kecewa. Eomma juga pasti mengerti perasaan eonnie. Dan untuk Eric, maaf eonnie, untuk saat ini aku tidak punya saran untukmu"

TO BE CONTINUED~~~

✔✔Memoria ||∆Baeric∆||✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang