Kenangan 05

351 45 3
                                    

Joonyoung tidak tahu apakah ia harus bersyukur atau malah meratapi nasibnya sekarang. Ia kembali ditarik Eric karena pemuda itu memaksa untuk mengantarnya ke kantor milik Joonyoung.

Ingatkan jika dua hari yang lalu serta hari ini merupakan rencana yang dibuatnya bersama dengan teman-temannya yang lain? Bukan hanya mereka saja yang terlibat, kedua orang tuanya serta Nyonya Sohn turut andil dalam rencananya. Tapi untuk dialog yang terjadi barusan itu diluar dari rencananya dan ia tidak terlalu mempermasalahkannya.

Kecanggungan terjadi diantara mereka. Jika dulu sebelum Eric kehilangan ingatannya suasana mobil penuh dengan suaranya, tapi kali ini tidak dan itu membuat Joonyoung sedikit risih karena ia sudah terbiasa dengan Eric yang berisik ketimbang Eric yang pendiam.

Sedangkan Eric, pemuda itu sebenarnya sedari tadi sangat gelisah hanya saja ia berusaha sangat keras untuk tetap terlihat tenang. Sebenarnya Eric tidak tahan untuk diam dalam waktu yang lama, hanya saja sekarang ini ia tidak bersama keluarganya jadi ia harus menjaga sikapnya. Pemuda Son itu tidak tau saja jika Joonyoung adalah tunangannya.

"emm..."

Joonyoung sontak menoleh kearah Eric yang sedang fokus menyetir. "kau ingin berbicara sesuatu?" tanyanya.

"a-ah, maaf. Sebenarnya iya, hanya saja aku takut akan menyinggung anda" jawab Eric canggung.

"tak apa, bicara saja"

"er... Maaf karena aku asal menarikmu tadi, padahal aku tidak mengenalmu. B-bolehkah kita berkenalan secara resmi? Waktu itu aku lupa memperkenalkan diriku pada anda"

Joonyoung terkekeh gemas melihat Eric yang salah tingkah dan malu secara bersamaan, tapi dalam hati ia juga sakit hati karena Eric belum juga mengingatnya. Sedangkan Eric diam-diam curi pandang kearah Joonyoung. Ia tidak paham mengapa ia merasa tersipu sekaligus terpesona dengan kekehan Joonyoung.

"tentu boleh. Namaku Bae Joonyoung, seorang fotografer di Studio Bae"

"Aku Sohn Eric, kata Mama ku nama asliku Youngjae, tapi aku lebih nyaman dipanggil Eric, jadi tolong panggil aku seperti itu juga"

"baiklah"

Untuk sekejap Eric sempat terpana dengan senyuman manis nan lembut Joonyoung, namun ia segara alihkan pandangannya dan kembali fokus mengemudi, tidak lucu kalau sampai ia kecelakaan hanya karena terpesona dengan senyuman Joonyoung.

"apa yang sedang kau pikirkan, Eric?!! Kalian baru bertemu dua hari yang lalu. Fokuslah!" batin Eric tanpa sadar ia menggelengkan kepalanya dan tingkahnya dilihat Joonyoung.

"kau baik-baik saja?" tanya Joonyoung.

"a-ah, y-ya. Aku baik-baik saja. Kita sudah sampai, nona" jawab Eric kelabakan, untung saja mereka sudah sampai, jadi ia tidak harus merasa canggung atau apapun itu.

"oh, benarkah? Terima kasih sudah mengantarku, Eric"

"sama-sama. Emm...."

"ada apa?"

"ah, tidak. Tidak jadi. Baiklah, aku pergi dulu, nona. Semoga hari anda menyenangkan. Sampai jumpa"

Setelah itu Eric melajukan kembali mobilnya dan membaur dengan ribuan kendaraan yang memenuhi jalan raya. Sementara Joonyoung menatap bingung sebentar lalu melangkah memasuki gedung yang merupakan Studio miliknya.

>>>

"aku pulang..." Ucap Eric dengan nada lesu berjalan mendekati ruang tengah.

"Eric, kau sudah pulang? Mana kakakmu?" tanya Chanhee menyambut kepulangan adik iparnya.

"hyung kembali ke kantor, katanya ada urusan mendadak"

"apa terjadi sesuatu padamu? Kau terlihat sangat murung"

"tidak ada, hanya saja aku merasa sedikit aneh pada diriku sendiri"

Chanhee terdiam lalu beralih menatap Eric yang tampak lusuh. Ia menunggu kelanjutan ucapan adik iparnya.

"noona pernah tidak merasa dekat begitu saja dengan seseorang padahal kalian baru bertemu dua hari yang lalu?"

"tidak pernah. Memangnya kenapa?"

"hm... Bagaimana cara menjelaskannya ya?"

"katakan saja, noona mendengarkan"

"selama dua hari, tiga termasuk hari ini, aku dekat begitu saja dengan orang yang baru ku kenal. Katanya dia teman dari Sangyeon hyung dan mungkin noona juga mengenalnya"

"siapa?"

"Bae Joonyoung"

Chanhee tersentak kaget, namun cepat-cepat ia netralkan. "apa mungkin dia sudah mulai menyadarinya? Ah, kurasa belum. Mungkin bawah sadarnya atau instingnya"

"noona? Noona?"

"ah, maaf, Eric. Well, Joonyoung eonnie memang teman noona juga. Jadi kau langsung dekat dengan Joonyoung eonnie?"

"sepertinya begitu. Aku merasa seperti pernah dekat dengannya sebelumnya"

TO BE CONTINUED~~~

✔✔Memoria ||∆Baeric∆||✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang