Kembali 02

325 40 5
                                    

Setelah pertemuannya dengan para kliennya, secara kebetulan Changmin mengajaknya untuk bertemu di salah satu cafe tempat mereka dengan yang lain biasa berkumpul. Tapi bedanya disini, Hyunjoon kali ini ikut berkumpul bersama mereka.

Joonyoung sudah tiba di lokasi dan mencari keberadaan teman-temannya sekarang.

"EONNIE, SEBELAH SINI" seru Changmin sembari melambaikan tangannya memanggil Joonyoung.

"minum dulu" Hyunjae menyodorkan segelas minuman yang sengaja dipesankan untuk Joonyoung.

Joonyoung yang kebetulan memang sedang haus dengan senang hati menerimanya dan meminumnya.

"kau terlihat sangat lelah, eonnie. Apa meetingmu tadi tidak berjalan lancar?" tanya Chanhee menatap khawatir.

"tidak, semua berjalan lancar. Bahkan klien ku langsung menandatangani kontrak kerja sama kami ditengah-tengah penjelasan ku" jawab Joonyoung.

"langsung ke intinya saja boleh kan?? Udah gatel nih mulut mau ngomong" kata Chanhee geregetan menahan sesuatu.

Yang lain terkekeh melihat tingkah istri dari seorang Presdir muda perusahaan Sohn Company, sedangkan Joonyoung menyeritkan alisnya bingung.

"astaga, eonnie. Biasanya juga kau langsung ceplos mengatakannya" kata Hyunjoon disela tawanya.

"sekarang beda situasi, Moon Hyunjoon!!! Aish, sudahlah!! Aku akan mengatakannya sebelum moodku menjadi jelek"

"apa yang ingin kau katakan, Chanhee?"

"Joonyoung eonnie, ayo kita pergi liburan!!! Yang lain setuju untuk ikut dan tinggal eonnie sendiri" kata Chanhee bersemangat.

"eeh?!!" Bukan hanya Joonyoung saja yang terkejut, tapi yang lain pun ikut terkejut sampai-sampai mereka tak sadar suara lengkingan mereka menarik perhatian pengunjung.

"kau bercanda, Sohn Chanhee?!!" seru Hyunjae.

"sedari tadi kita disini berbincang sembari menunggu Joonyoung eonnie, tak ada sedikitpun perbincangan kita yang mengarah kesana!"

Hyunjoon hanya terdiam dan tidak memberikan tanggapan apapun selain terkejut. Sementara Joonyoung sendiri, ia diantara terkejut dan heran.

"tanpa aku minta persetujuan kalian pun kalian juga pasti setuju kan?!" jawab Chanhee tak kalah

"heh, apa kau kira jadwal seorang dokter teratur seperti jadwalmu? Jangan asal memutuskan sesuatu, Nyonya Sohn yang terhormat"

"tinggal minta cuti apa susahnya sih? Lagipula, tiketnya sudah aku dapat beberapa hari yang lalu dan itu artinya dua hari lagi kita akan berangkat" Chanhee merogoh tasnya lalu mengeluarkan barang yang membuat mereka semakin terkejut.

"kau bercanda?!"

"kalau tiket yang ada di depan kalian ini palsu berarti iya aku sedang bercanda"

"halo, Direktur? Aku ingin mengajukan cuti selama dua bulan, aku ada urusan keluarga yang sangat mendadak dan tidak bisa ku tinggalkan"

"..."

"memang bukan, tapi kalau kau tidak memberiku cuti, kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada koleksi mobilmu yang berharga itu, adik sepupuku tersayang"

"..."

"baik, terima kasih atas pengertiannya, Direktur Lee"

Dalam kurung waktu satu jam ini mereka sudah dibuat tercengang beberapa kali. Hyunjae yang baru saja selesai menelpon, merasa arah pandang sahabatnya kearahnya hanya bisa menyerit bingung dan seakan memberi isyarat 'kenapa? Apa ada yang salah padaku?'

"seharusya aku tak perlu membuang waktuku untuk terkejut melihatmu seperti itu lagi, eonnie. Tapi karena sudah lama tak melihatnya, jadi aku akan membiarkannya untuk sekali ini saja" ucap Hyunjoon setelah berhasil menormalkan ekspresinya.

"tapi, apa kalian sudah memberi tahukan suami kalian soal rencana kita ini? Takutny__"

Belum selesai Joonyoung bicara, Hyunjae, Chanhee, Changmin, dan Hyunjoon langsung menghubungi suami mereka dan memberi tahukan rencana liburan mereka, bahkan memberikan ancaman jika sampai suami mereka tak mengizinkan.

Joonyoung hanya bisa menatap memaklumi tingkah keempat sahabatnya itu. Tapi ia merasa ada sesuatu yang mengganjal, hanya saja ia tidak tau apa itu.

TO BE CONTINUED~~~

✔✔Memoria ||∆Baeric∆||✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang