■■■
"Aku pemilikmu. Kamu milikku. Aku tak akan pernah melepasmu."
Kata-kata jungkook itu terus terngiang di otak yerim.
Seberapa pentingkah dirinya bagi jungkook?
Seberapa berharganyakah dirinya bagi jungkook?
Pentanyaan-pertanyaan itu muncul di dalam benak yerim.
Cinta?
Seperti apa cinta itu? Maksudnya tolok ukur dari seseorang yang merasakan cinta itu yang bagaimana.
Yerim mendengus.
Apa jungkook mencintainya?
Yerim tertawa dalam hati. Jungkook itu selalu saja mengatakan 'kamu milikku' 'kamu punyaku'. Apa seperti itu yang dinamakan cinta?
Seseorang di samping yerim berdehem. Yerim menoleh tersadar dari lamunannya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan yerim?" tanya suhyun menopang dagunya dengan satu tangan sambil menyeruput minumannya lewat sedotan.
"Eh, tidak ada, aku hanya memikirkan soal-soal yang keluar saat kuis nanti."
"Hm begitu, materi yang keluar pasti yang sudah diajarkan sebelumnya. Nih minum dulu." suhyun menggeser susu kotak yang dibelinya ke depan yerim.
"Terima kasih." yerim mengambil susu kotak itu lalu menusukkan sedotan.
"Kau tau rumor tentang kematian seorang Dekan fakultas tidak?"
Yerim menggeleng masih menyesap sedotan susu kotak.
"Rumor yang aku dengar Dekan itu meninggal di lorong kampus ini kemarin .. meninggalnya karena di .. bunuh."
Uhuk uhuk
Yerim tersedak susu yang diminumnya.
"Kau tak apa? Pelan-pelan minumnya, kau seperti sudah tidak minum selama sebulan, eoh." gerutu suhyun dengan menepuk pelan tengkuk yerim.
Yerim mengusap-usap lehernya.
"Apa katamu, Dekan? Meninggal di lorong kampus ini?" yerim kembali bertanya untuk memperjelas.
Suhyun mengangguk.
"A-apa pembunuhnya sudah tertangkap?"
Suhyun menggeleng, "ku dengar tidak ada bukti telah terjadi pembunuhan, rumor pembunuhan itu berkembang di kalangan mahasiswa."
Pikiran yerim mulai menebak-nebak kemana-mana. Pembunuhan seorang Dekan, kemarin?
Bukankah kemarin adalah hari dimana jungkook telah membunuh seseorang di kampus ini.
Apa benar rumor yang tersebar adalah orang yang sama yang dibunuh oleh jungkook?
Jika benar artinya orang yang meninggal tersebut adalah orang yang menggoda dan menyentuh yerim?
Berarti jungkook telah membunuh orang penting di kampus ini. Apa polisi akan menangkap jungkook dan dirinya? Bagaimana kalau keluarganya tidak terima akhirnya membalas dendam?
Otak yerim terus berputar memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepalanya.
Yerim sendiri saat itu ada di tempat kejadian dan hampir menjadi saksi mata pembunuhan.
Yerim merasa bersalah dan ketakutan memikirkannya, dirinya menjadi gelisah lalu tanpa sadar menggigiti kuku jempolnya sendiri.
"Kamu tau letak ruangan Dekan itu?" tanya yerim ragu.