HIS 12

2.1K 270 9
                                    

"HEH! minggir." Jungkook mengetuk-ketukan jarinya di meja kantin.

"Jungkook, jangan gitu mejanya masih luas." Yerim menggoyangkan lengan jungkook.

Orang yang semula makan di meja tersebut sontak langsung pindah tempat duduk menatap takut ke arah jungkook.

Jungkook kemudian mendudukkan diri di sana dan menarik yerim untuk duduk di sebelahnya. "Aku gamau ya ada orang lain yang duduk satu meja sama kamu."

Mulai deh jungkook. Padahal meja kantin ini berbentuk panjang dan masih ada banyak tempat di sisi yang lain.

Yerim hanya memasang wajah lelah dengan sikap posesif jungkook.

"Mau makan apa?" Tanya jungkook.

Yerim berpikir sejenak, "Terserah kamu aja."

Jungkook senyum tipis, kemudian berdiri memesankan makanan untuk yerim dan dirinya.

Sembari menunggu jungkook pesan makan. Yerim mengedarkan pandangannya melihat suasana kantin. Satu tangannya memangku dagunya. Tanpa sengaja sorot mata yerim menangkap seseorang yang terlihat misterius. Seorang laki-laki berhodie hitam dengan tudung yang menutupi kepalanya. Duduk sendirian di meja sudut kantin sambil mengepulkan asap rokok yang dihisapnya. Yerim mengusap lengannya sendiri, tubuhnya seperti merespon ada aura yang membuatnya takut.

Yerim terlonjak kaget dengan kedatangan jungkook di sampingnya.

"Kamu kenapa?" tanya jungkook dengan tatapan menelisik.

"Eh, kamu sih datangnya tiba-tiba kan aku jadi kaget jungkook."

"Maaf, sayang, nih makan dulu," Jungkook mengalihkan pandangan ke arah makanan yang sudah dipesannya, samgyeopsal dan dimsum. Jungkook memberikan sumpit ke yerim.

Yerim menyumpit dimsum tersebut dan memasukkannya ke mulut, matanya kembali melirik ke arah pojok kantin tempat dimana pria misterius itu duduk. Pria tadi sudah tidak ada. Yerim menggigit sumpitnya.

Reflek yerim bergeser lebih dekat ke jungkook. Yerim menatap jungkook yang sibuk mengunyah makanannya dengan tangan yang memainkan ponsel.

Ahjumma penjual di kantin mengantarkan minuman di meja yerim dan jungkook. Yerim mengucap terima kasih pada ahjumma tersebut.

Yerim menyumpitkan samyeopsal ke dalam mulutnya kembali, perasaan tidak nyaman menghinggapi dirinya.

■■■

Jungkook mendengus bosan karena kuliah yerim tidak kunjung selesai. Dilihatnya yerim yang sedang sibuk mencatat semua materi yang sedang dosen ajarkan.

Jungkook mencabut sebuah bulu ayam yang ada di gantungan kunci tas yerim. Kemudian dia mulai menjahili yerim dengan memainkan ujung bulu ayam itu ke telinga yerim.

"Ish, jungkook." yerim memelototi jungkook.

Jungkook hanya tersenyum.

Yerim mencoba mengabaikannya dan mulai mencatat kembali.

Kini hidung yerim yang menjadi sasaran jungkook.

"Sini, kasih ke aku itunya." yerim memelototi jungkook sambil menengadahkan tangannya meminta jungkook menyerahkan bulu ayam itu.

"Nggak," jawab jungkook santai.

"Siniin, nggak?"

"Enggak."

"Siniin, jungkook." yerim mencoba meraih bulu ayam itu dari tangan jungkook.

"Ambil aja kalau bisa." jungkook menjauhkan dari jangkauan yerim.

HIS [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang