Dering suara alarm dari ponsel yerim tidak kunjung membangunkan seseorang yang sedang asyik bergelung di bawah selimut.
Bunyi deringan kedua tetap sama, tidak ada tanda-tanda dia akan bangun.
Dering ketiga pun masih sama. Dirinya bahkan merubah posisi tidurnya menjadi tengkurap dengan selimut yang sudah tergulung tak beraturan di bawah kakinya.
Tok tok
"Nona yerim."
" ... "
Tok tok
"Nona yerim. Anda di dalam?"
Kini suara Baek ahjumma sedikit lebih keras.
Yerim yang masih tidur tengkurap samar-samar mendengar berisik ketukan pintu dan suara Baek ahjumma. Otak yerim masih mencerna suara tersebut sambil mengumpulkan nyawanya satu per satu.
Sekelebat ingatan tentang rencana jungkook malam ini akan mengajak yerim keluar, membuat yerim langsung bangun dari tidurnya. Yerim bahkan mengabaikan kepalanya yang masih ling-lung.
Yerim segera melihat jam yang terpasang di dinding kamarnya.
06.00 p.m
"Hah?" sesaat yerim terperangah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul enam sore.
Yerim menepuk jidatnya, berarti sudah sembilan jam dia tidur. Ini akibat dirinya yang tidak tidur semalaman kemarin.
"Nona yerim. Sebentar lagi Tuan Jeon akan datang. Apa nona yerim sudah bersiap?"
Suara Baek ahjumma kembali terdengar dari balik pintu kamar yerim.
"Iya ahjumma. Yerim akan mandi dulu."
Kemudian yerim segera melesat masuk ke kamar mandi.
Selesai dengan kegiatan mandi cepat, yerim segera berganti baju, mengenakan dress hijau pastel sesuai pilihannya tadi pagi. Dress yang sangat cocok dipakai oleh yerim. Bagian bahu yang cukup terbuka menambah kesan seksi pada dirinya, dipadukan dengan warna hijau pastel yang lebih menunjukkan sisi imut. Seksi tapi menggemaskan.
Lima menit lagi jungkook akan sampai di mansion untuk menjemput yerim. Sambil menunggu, yerim sedikit memoles wajahnya, tidak berlebihan hanya bedak dan lipbalm. Lagian jungkook juga tidak akan memperbolehkannya memakai make up.
Tidak lama kemudian pintu terbuka, jungkook berdiri di ambang pintu pandangan matanya langsung tertuju pada sosok yerim yang sudah siap menyambut kedatangannya.
Jungkook melangkah mendekat. Pandangan matanya masih tetap tertuju pada yerim.
Seolah tersihir, yerim ikut membalas tatapan jungkook.
"Jungkook?"
Langkah pelan jungkook dan tatapan intimidasinya membuat yerim memundurkan langkah.
Punggung yerim menyentuh lemari kaca di belakangnya. Kini yerim terhimpit.
Tatapan jungkook tidak pernah lepas sedikitpun dari manik hazel milik yerim.
"Jungkook?"
Panggil yerim gugup. Pasalnya sejak tadi sorot mata jungkook seperti menusuk ke dalam hatinya. Yerim merasa terintimidasi.
Tidak ada respon dari jungkook.
Kemudian tatapan jungkook beralih turun ke bawah, tepat pada belahan dada yerim.
Bentuk bagian atas dress yerim yang cukup terbuka membuat bahu putih mulusnya terekspos, ditambah kerah yang rendah membuat belahan dada yerim sedikit terbuka jika dilihat dari atas.