"Sh," yerim terus mendesis karena luka di lengannya terasa perih ketika terkena air saat dia mandi.
"Siapa sih perempuan tadi, he! Tidak waras, eh," mulut yerim terus menggerutu sementara kedua tangannya sibuk mengganti perban.
Yerim berpikir jika jungkook sampai mengetahui luka di tubuhnya pasti dia akan marah. Jadi yerim sekarang bingung bagaimana dia bisa menutupi luka ini dari jungkook.
Setelah melilitkan perban baru, yerim memutuskan untuk memakai baju berlengan panjang untuk menutupi lengannya dari jungkook.
"Yerim?" yang punya nama menoleh.
"Kau sudah pulang?" tanya yerim sembari memegang lengan bajunya.
"Hm," jungkook menatap yerim yang berdiri di dekat lemari pakaian. "Kamu kenapa?" tanya jungkook dengan menaikkan satu alisnya.
"Kenapa apanya? Aku nggak kenapa-kenapa kok," gelagat yerim bersedekap.
"Lihat, sini," tangan jungkook menengadah ke arah yerim."Lihat? Apa?"
"Lihat yerim. Kemarikan tanganmu."
Yerim berdehem. Kemudian mengulurkan tangannya ke jungkook.
"Yang satunya, yerim."
Yerim merutuki kepekaan jungkook, lalu mengulurkan tangannya yang terluka tadi.
Jungkook menyingkap lengan panjang yerim. Wajahnya berubah menjadi dingin saat melihat perban melilit lengan yerim.
"Siapa?" tanya jungkook datar.
"Uh? Aku nggak tau dia siapa tap-"
"Aku tanya siapa, yerim."
"Hel..len?" ucap yerim ragu.
Bisa yerim lihat wajah jungkook berubah mengeras setelah mendengar jawaban darinya.
"Sialan!" umpatan jungkook meluncur begitu saja.
Daripada menjawab pertanyaan Yerim, Jungkook malah memberikan peringatan.
Jungkook menarik yerim duduk di ranjang. "Sini biar aku lihat" Jungkook membuka perban tersebut dan mengeram saat melihat luka sayatan menghiasi lengan yerim. "Berani dia menyentuhmu lagi akan kubunuh bocah itu!" geramnya.
Yerim bergindik mendengarnya.
"Jungkook, kau mau kemana?" cegat Yerim saat Jungkook hendak pergi.
"Aku mau buat perhitungan sama Hellen sialan itu," Jungkook lantas keluar kamar dengan tidak sabaran kemudian membanting pintu.
Yerim terlonjak di tempatnya duduk, ia pun mengikuti jungkook keluar. Jungkook sungguh tempramen, lonjakan emosinya bisa cepat naik hanya dalam waktu beberapa detik saja terlebih bila ada yang melukai Yerim.
"HEH! Hellen kemari kau!" teriakan jungkook menggaung di seluruh ruangan.
"Mom! Dimana Hellen, eh!" Wendy yang baru datang saat mendengar teriakan jungkook, langsung terkena sentakan pertanyaan dari anak sulungnya.
BUGH
Yerim memekik bersamaan dengan,
sebuah bogeman mentah menghantam wajah jungkook. Jungkook sampai jatuh tersungkur ke lantai.
"Jaga bicaramu pada istriku, bocah sialan!!!"
"Ssh .. " jungkook mengusap darah di sudut bibirnya.
"Berani kau meninggikan sedikit saja suaramu pada istriku, kurobek mulutmu itu!"
"Stop! Sudah jangan begini, ini cuma salah paham." wendy menahan tubuh suaminya.
