6.Enlightenment

27.7K 1.2K 28
                                    

She's Only Mine




"Jadi dirimu sudah menikah." Tanya Alda terkejut, Lisa mengangguk lesu.

Dia berani membantah perkataan suaminya dan melarikan diri ke apartemen teman nya, Alda.

Lisa sudah menceritakan semuanya hal-hal yang dia lalui beberapa hari ini, tak kecuali dengan perasaan yang membuatnya bingung, alasan dia pergi ke Alda adalah untuk meminta pencerahan.

"Aku bingung Alda dengan perasaan ku sendiri, apa kau tau suamiku memperlakukan diriku seperti ratu dia sungguh mencintaiku dengan tulus sedangkan aku yang sudah mengatakan aku mencintai dirinya aku malah jadi bimbang."

"Aku tau apa yang kamu rasakan tapi coba pikir kali ini saja apa mudah untuk mencinta orang asing Lisa, mungkin jika kamu jawab ya maka itu jawaban mu, rasa cinta dan suka tidak bisa di tebak kapan datangnya, seperti mungkin hari ini kamu membencinya dan lalu besok kau malah mencintainya."

"Aku pun akan berfikir sama dengan mu tidak munafik mungkin sebagian wanita ketika di perlakukam se istemewa itu akan menimbulkan perasaan suka, jadi aku pikir perasaan bimbang pada dirimu hanya sesaat."

"Kau sedang menyakinkan hatimu sedangkan pikiran mu mengarah ke lain, kau tau apa yang ada di pikiran mu yaitu cara di memaksa mu menikah, hatimu menyukainya sedangkan pikiran mu membencinya. Coba singkirkan pikiranmu yang membayangi bagaiman suami mu memaksamu menikah waktu dulu."

"Perbanyak lah waktu bersama untuk menyingkirkan bayangan itu, ingatlah kau sekarang bukan menghadapi pacarmu melainkan suamimu, jadi jagalah dirimu dan suamimu baik-baik."

Lisa mengangguk tersenyum pada Alda. "Kau benar Alda, aku hanya perlu banyak waktu dan kebersamaan kami, pikiran kontor sialan itu aku akan menyingkirkanya."

Alda tertawa melihat bagaimana Lisa mengumpat. "Lisa." Panggil Alda pelan.

Lisa menyahut sembari menatap Alda. "Jika aku boleh jujur, aku masih tidak percaya dengan ceritamu bagaimana suamimu mempersiapkan pernikahan dadakan ini untuk mu."

"Akupun awalnya sulit untuk percaya Alda, tapi ya bagaimana itu memang kenyataanya, apa kamu tau di cincin pernikahan kami ada darah kami berdua." Kali ini mungkin Lisa sedikit pamer.

"Benarkah." Tanya Alda antusiasis, omong-omong baru kali ini alda melihat sepasang pernikahan yang menggunakan darah untuk cincin pernikahan.

Lisa mengangguk dan memperlihatkan bagaimana di lingkaran cincinya terdapat dara sedikit.

"Aku iri dengan mu Lisa, kau tidak di buat main-main oleh pria manapun. Lihatlah padahal suamimu baru tau dirimu selama dua hari dan tiga hari berikutnya dia sudah menikahimu, akupun sebagai wanita iri melihatnya, aku percaya sebagian dari wanita iri dengan dirimu, karena seorang wanita menginginkan lelaki yang serius terhadapnya bukan hanya sekedar main-main atau pacaran lama." Ungkap Alda

"Aku tidak tau Alda, harus bangga atau sedih, tapi yang jelas setelah bercerita dengan dirimu hatiku jauh lebih membaik dari pada sebelumnya."

"Omong-omong kita tadi bicara mengenai suamimu, tapi dirimu tidak menyebutkukan nama suami mu." Tanya Alda penasaran, sedangkan Lisa tertawa kecil dan meminta maaf.

She's Only Mine || [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang