▫MAKE IT RIGHT▫
"Kamu mau kemana" tanya papah yang sedang ada di dapur.
"Aku mau main kerumah jenie ya pah" pamit irene dengan merapihkan bajunya.
"Yaudah sana nanti keburu malem" ucap papah.
"Bilangin sama mamah juga ya pah, aku ga lama ko" ucap irene dengan mencium tangan papahnya.
Mendapat ijin dari papah irene memilih pergi dengan naik taksi karna memang irene tidak ingin merepotkan papahnya untuk mengantarkannya main ke rumah jenie. Sore ini irene berjalan dengan melirik ke arah sekelilingnya keberuntungan berpihak pada irene saat ini tiba tiba taksi ada lalu irene masuk, biasanya taksi jarang sekali ada di sore seperti ini.
"Berhenti disana ya pak" ucap irene saat melihat rumah jenie sudah dekat.
Dirasanya sudah sampai irene memberikan uang pada pak supir lalu keluar dari mobil. Lalu irene berjalan ke arah pintu dengan mengetuknya beberapa kali. Tak menunggu lama pintu terbuka senyuman di pipinya terpancar.
"Selamat sore om" sapa irene dengan tersenyum.
"Irene ayo masuk" ajak ayah jenie lalu irene mengangguk.
"Jenie nya ada om" tanya irene.
"Ada di kamarnya tapi om aneh banget liat jenie udah dua hari murung trus" ucap ayah jenie dengan menatap irene.
"Aku juga om disekolah aja jenie lebih banyak diem" ucap irene.
"Yasudah kamu masuk aja ke kamarnya ya" ucap ayah dengan menepuk pundak irene.
Irene mengangguk lalu berjalan ke arah kamar jenie, pintu terbuka lalu irene langsung masuk dengan menutup pintu itu, dilihatnya jenie sedang tiduran dengan tengkurap membuat irene menggeleng lalu duduk di samping jenie.
"Jen ini gue" ucapan irene membuat jenie membalikan badannya dengan menatap wajah irene.
"Mau ngapain lo kerumah gue" tanya jenie tanpa ekspresi.
"Lo ngusir gue atau gue ga boleh main kerumah lo gitu" ucap irene.
Jenie memilih duduk dan mengucek matanya.
"Ga cape seharian nangis trus" ucap irene lalu jenie melirik ke arahnya.
"Gue ga nangis" ucap jenie dengan mengusap ngusap matanya.
"Cengeng banget sih lo, banyak gengsi nya kalo mau nangis ya nangis aja" ucap irene.
Jenie cemberut lalu memeluk irene dengan menangis tersedu sedu bahkan irene terkejut karna jenie menangis dengan mengeluarkan suaranya.
"Jen lo kenapa ga bilang sama gue sih, rasanya gue gagal jadi sahabat lo" ucapan irene membuat jenie melepaskan pelukannya lalu menundukan kepalanya.
"Gue ga bisa sama hanbin lagi rene gue cape" ucap jenie.
Irene mengangkat dagu jenie lalu mengusap air mata yang basah di pipi jenie.
"Jangan menyimpulkan semuanya dengan cape jen, harusnya lo ga boleh gini, seengganya lo dengerin penjelasan dari hanbin" ucap irene.
Bukan kenapa-napa jenie menangis tanpa hentinya membuat irene semakin khawatir.
"Lo sayang ga sama hanbin" tanya irene.
"Gue sayang tapi buat apa kalo perasaan gue hanbin permainkan" ucap jenie masih dengan tangisannya.
"Hanbin bilang katanya dia cuma nganter eunha buat beli sepatu" ucap irene dengan memegang pundak jenie.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE IT RIGHT✔ vrene & jenbin
عاطفيةirene jatuh cinta dengan mahasiswa jurusan kedokteran yang membuatnya harus mendekati lakilaki itu, tentu saja irene jatuh cinta pada pandangan pertama. bagaimana reaksi lakilaki yang merasa kesal dengan sikap irene, apakah irene akan menyerah! ...