Tunggu, Jinyoung ini bukannya orang yang lagi deket sama ayam kampus itu ya? Alias Jieun?
Kok kelakuannya—gini ya? Gue kira dia anak baik-baik, ternyata ...
Gue tunggu aja tuh dia sampai bangun, ya—walaupun udah malam begini, tapi gapapa sih, dirumah juga gue gabut.
Waktu udah nunjukin pukul 10.00 PM KST. Gimana nih? jalanan udah hampir sepi, cuma ada beberapa kendaraan yang bolak-balik. Gue bingung. Ini orang gue tinggalin disini aja, kah?
Ya udah, deh! Karena gue juga ga tau rumahnya atau no telepon orang terdekatnya, gue mutusin buat ninggalin dia sendiri. Peduli amat sama nih, orang.
Saat gue berdiri dari kursi, tiba-tiba laki-laki itu bergerak sambil berdengus. Gue langsung duduk lagi dan memperhatikannya.
Laki-laki itu membuka matanya perlahan, setelah matanya terbuka sempurna, ia diam menatap gue yang juga menatapnya.
AUTHOR POV
"Kenapa?" tanya Nancy dingin tanpa mengubah tatapannya.
Jinyoung menggeleng, kemudian laki-laki itu melihat sekitarnya. Kenapa gue tiba-tiba ada disini. Batinnya.
"Tunggu, gue beli minum dulu," ucap Nancy langsung pergi ke supermarket.
Tak lama, datanglah Nancy sambil membawa dua minuman.
"Nih," kata Nancy sambil menyodorkan satu minuman yang baru ia beli. Jinyoung tampak ragu untuk mengambil minuman itu.
"Ambil aja, ga ada racunnya," ucap Nancy diakhiri senyuman miring.
Akhirnya Jinyoung mengambil minuman itu.
Hening seketika.
"Lo, Jinyoung, kan?" tanya Nancy sebagian awal pembicaraan.
Jinyoung melirik Nancy lalu mengangguk. "Iya, gue Jinyoung."
"Ke-kelas 12, kan?" tanya Nancy lagi.
Lagi-lagi Jinyoung mengangguk meng-iyakan pertanyaan Nancy.
"Gue sekarang yang nanya, lo siapa? Kenapa lo bisa tau gue?" tanya Jinyoung seperti mengintimidasi.
"Nancy, adik kelas lo," jawabnya, "ada, lah. Lo ga usah tau, gue tau lo dari mana."
Jinyoung membuang nafasnya pelan. "Tapi lo—"
"Iya, gue ga akan kasih tau ke siapapun, termasuk guru," potong Nancy.
Jinyoung menatap Nancy lalu tersenyum miring. "Bagus."
"Gue liat anak sekolahan kita yang kaya lo tuh banyak," ujarnya. "Malah ada yang lebih parah dari lo."
Jinyoung hanya mengangkat kedua bahunya. Lalu laki-laki itu mengoreh saku jaketnya, mengambil satu benda. Vape.
Laki-laki itu menghirupnya dan kemudian membuangnya, asap putih yang keluar dari mulutnya menutup mukanya yang mungil.
Nancy hanya menatap datar Jinyoung, karena ia masih berpikir bahwa laki-laki yang seperti Jinyoung memiliki kelakuan yang bertolak belakang dengan kelakuan di sekolah.
"Kenapa? Lo kaget gue kaya gini?" tanya Jinyoung dingin kemudian menghirup vape-nya lagi.
Nancy menggeleng cepat. "Gue aneh aja, setau gue ... kalo lo disekolah, kelakuan lo di puji terus sama guru."
Jinyoung tersenyum miring. "Mau aja di bodohin tuh orang-orang sekolah."
"Gue pasang image di sekolah tuh layaknya good boy," sambung Jinyoung. "Tapi kelakuan gue yang asli tuh kaya gini. Senang kebebasan."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD BROTHER || Jung Jaehyun ✔️
Fanfic"Punya kakak ganteng, keren, kece, tapi sayangnya cuek, dingin, ngeselin, dan omongan nya itu SAVAGE bener! Untung gue sayang :)" - Jung Jieun