041

3.3K 247 28
                                    

"Berdiri!" sahut Hyunjin saat Pak Suho memasuki kelas.

Semua anak kelas 10-3 berdiri menyambut Pak Suho. "Annyeonghaseyo," ucap Hyunjin sambil menunduk dan di ikuti seluruh anak kelas 10-3.

Pak Suho membalasnya kemudian menyuruh anak didiknya duduk kembali.

"Pak! Jieun, kemana?" sahut Daehwi si absensi kelas.

Pak Suho menghela nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan dari Daehwi. "Jieun sakit, kalo ada guru yang menanyakan kehadirannya, bilang, dia sakit."

"Sebenarnya hari ini ga ada pelajaran bapak, kan?" sambung Pak Suho dan dianggukin anak-anak kelas 10-3.

"Jadi gini, tadi pagi orang tua Jieun datang menghadap bapak," jelas Pak Suho. "Jieun, kecelakaan."

Seisi kelas langsung ricuh mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Pak Suho. Ada yang saling berpandangan kaget karena mendengar hal itu, ada yang menganga tak percaya, dan ada yang diam karena saking bingungnya.

Sedangkan Somi, Haechan, Jeno, Dipa, dan Luna yang tau keadaan Jieun sebenarnya hanya bisa menunduk dan menghela nafas pelan.

"EH! SOM! JIEUN KENAPA!" teriak Sanha.

Somi memutar kedua bola matanya malas, lalu menatap tajam laki-laki yang meneriaki namanya itu. "Nanti juga Pak Suho ngasih tau, kali! Bukan hak gue juga buat ngasih tau secara langsung!"

"CHAN! JEN! KALIAN JUGA PASTI TAU, KAN!"

Haechan dan Jeno hanya menatap malas laki-laki yang meneriaki nama mereka. "Iya," jawab keduanya serempak.

"Udah, udah, tenang," ucap Pak Suho menengahi. "Bapak kesini mau ngasih tau keadaan Jieun, jangan ribut ya."

Seisi kelas langsung diam untuk mendengarkan penjelasan dari Pak Suho.

"Jadi, dua hari yang lalu Jieun mengalami kecelakaan, dimana salah satu kakinya patah dan harus dilaksanakannya operasi," ujar Pak Suho.

"Ya—jadi jangan heran kalo Jieun beberapa hari ini ga akan masuk sekolah," sambungnya. Pria itu melepas kacamatanya sebelum melanjutkan ceritanya.

"Keadaan Jieun saat ini masih belum siuman, kita doakan aja semoga keadaannya lebih baik ya," pungkas Pak Suho.

"Oh, iya. Disini ada yang eskul dance selain Jieun?" tanya Pak Suho. Ryujin dan Luna yang merupakan anak eskul dance mengangkat salah satu tangannya.

"Jieun, kepilih jadi perwakilan solo dance sekolah, kan?" tanya Pak Suho. Ryujin dan Luna otomatis mengangguk. "I-iya, pak," jawab keduanya.

Pria itu tersenyum getir. "Memang bukan takdir dia kali ya, orang tuanya sepakat buat ngebatalin Jieun jadi perwakilan sekolah."

Seisi kelas lagi-lagi kaget mendengar perkataan Pak Suho untuk kesekian kalinya. Pasalnya menjadi perwakilan sekolah itu susah, apalagi dalam eskul, terutama dance.

"Kalian udah tau siapa pengganti Jieun?" tanya Pak Suho.

"Belum, pak," jawab Ryujin sedangkan Luna hanya bisa menunduk enggan menatap pria tersebut.

Pak Suho hanya mengangguk, kemudian bergantian menatap seluruh anak didiknya. "Ya udah, nanti lusa kita bakalan nengok Jieun,"  kata Pak Suho.

"Hanya perwakilan saja," lanjutnya. "Bapak akan pilih, Hyunjin, Ryujin, Somi, dan juga Renjun."

"Nanti lusa, sepulang sekolah kalian ke ruang guru temui bapak ya," tutur Pak Suho ke mereka ber-empat.

"Kalo gitu bapak duluan ya. Jangan ribut," ucap Pak Suho kemudian pergi meninggalkan kelas 10-3.

MY COLD BROTHER || Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang