049

2.3K 216 59
                                    

"NANCY-AH!" Suara nyaring dari seorang wanita paruh baya membuat Nancy mempercepat membereskan bawaannya untuk lomba hari ini.

"APAKAH KAMU SUDAH SIAP?"

"SEBENTAR, EOMMA!" Nancy menjawab pertanyaan Eomma-nya tersebut sambil memasukkan beberapa barangnya ke dalam tas. Setelahnya, perempuan itu melangkahkan kakinya menuju meja rias, mengambil masker untuk menutupi wajahnya yang tidak memakai make-up.

Maniknya menatap sebuah benda berbentuk tabung kecil yang tepat ada di sebelah maskernya itu. Nancy mengambil benda itu. Ia menatap lekat sambil berpikir. Mark, bakalan datang ga, ya? Batinnya.

"NANCY! CEPAT! INI SUDAH JAM TUJUH LEBIH LIMA BELAS!"

Suara wanita yang tiba-tiba berteriak membuat Nancy tersadar dari lamunannya. Ia langsung memasukkan benda yang dipegangnya ke dalam saku jaket, dan beralih mengambil maskernya. Nancy langsung keluar dari kamarnya dan menuju dapur, menemui Eomma-nya yang sedang menyiapkan bekal untuknya.

"Sudah siap, kan? Ngga ada yang tertinggal?" tanya Taeyon—eomma Nancy.

Nancy mengangguk saat Taeyon menghampirinya dengan sebuah benda yang berbentuk persegi.

Taeyon tersenyum, lalu menyodorkan kotak bekal tersebut. "Ini, kamu belum sempat untuk sarapan. Nanti di jalan kamu sarapan, ya," ucap Taeyon.

Nancy mengambil kotak bekal tersebut. "Gomawo, Eomma," jawab Nancy lalu tersenyum.

Taeyon menatap putri tunggalnya itu dengan tatapan sendu. Tangannya pun terjulur untuk membelai surai coklat milik Nancy.

"Maafin, Eomma, ya," ujar Taeyon. "Eomma, ngga bisa anterin kamu ke sana. Eomma juga, ngga bisa liat kamu tampil."

"Eomma, minta maaf," lirih Taeyon.

"Gapapa, Eooma. Appa butuh Eomma saat ini, temani Appa, ya," pinta Nancy.

Taeyon tersenyum getir, lalu mencium pucuk kepala putrinya tersebut. "Eomma, akan doakan yang terbaik buat kamu, ya."

Nancy tersenyum tulus. "Gomawo, Eomma."

Taeyon mengangguk sambil tersenyum. "Ya sudah, sepertinya taksinya sudah ada di depan. Ayo, cepat!" pungkas Taeyon.

Nancy terkekeh lalu mencium pipi Taeyon. "Aku berangkat!" pamitnya lalu pergi meninggalkan Taeyon sendirian.

"Hati-hati!"

~~~

Di perjalanan, Nancy memakan bekal yang di siapkan Taeyon dengan lahap. Perasaannya saat ini sangat gugup, hatinya berdegup kencang, terkadang dirinya juga suka menggigit bibir bawahnya. Hari ini, hari dimana lomba tiba, hari dimana Nancy harus menunjukkan buah jerihnya selama ini.

Nancy tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, ia harus menunjukkan kemampuannya.

Selang tiga puluh menit kemudian, akhirnya Nancy tiba di sebuah gedung yang emang menjadi tempat lombanya. Nancy keluar dari taksi, maniknya mengedarkan ke segala arah, hingga ia mendapati seorang perempuan yang baru saja keluar dari mobil berwarna putih.

"Yeji!" Nancy memanggil perempuan itu sambil melambaikan satu tangannya. Yeji menolehkan pandangannya, menatap Nancy yang memanggil namanya.

Nancy menghampiri Yeji yang sedang tersenyum. "Bareng yuk, masuknya," kata Nancy.

Yeji mengangguk semangat. "Ayo!"

Setelah berada di ruang tunggu yang di khususkan untuk tim mereka, Yeji dan Nancy hanya saling diam, hanya mendengarkan lagunya masing-masing menggunakan earphone.

MY COLD BROTHER || Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang