bad satnight

611 30 0
                                    

Keira pov

Aku segera masuk kedalam kamar didalam ponsel samudra ada 1 pesan yang membuat ku geram eka namanya aku memang mengenal gadis itu tapi menurutku isi pesannya tidak wajar apa aku saja yang terlalu berlebihan tapi dulu juga samudra marah besar ketika aku mengirim foto pada sahabatku arga, Rasanya aku wajar bersikap seperti ini pada samudra.
"Kenapa sih, sam itu sekarang sedikit berubah tidak seperti dulu sekarang ponselnya saja sudah susah aku pegang bagaimana nanti jika sudah pendidikan" geram ku tertahan.

Tetap sajaa aku masih menahan sesak di dada isi chatting samudra dengan gadis lain terlihat sangat asik dibandingkan dengan aku mereka saling memberi semangat untuk masa depan mereka saling bercerita banyak hal dan aku melihat sedikit percakapan kalau samudra mengeluh tentang sikap ku. berbeda dengan aku pesanku hanya dibalas iyaa hemm iya hmm sajaa, kesal sekali rasanya.

Ponselku berbunyi bernotifikasi khusus untuk samudra aku membacanya dari jendela ponselku.

Aku sampai, gimana masih penasaran dengan ponselku?

Lihat saja isi pesannya begitu menantang bahkan samudra tidak meminta maaf tentang gadis itu, apa mungkin dia sudah tidak menginginkan ku lagi.

Salahku sendiri karena aku yang mencari cari lukaa disini jika saja aku tidak memeriksa ponsel samudra pasti tidak akan begini tapi jika aku tidak memeriksanya aku tidak akan pernah tau soal ini, entahlah sangat membingungkan lebih baik aku mengambil wudhu dan bercerita semuanya kepada allah, walaupun tidak ada bahu untuk bersandar aku masih punya lantai untuk bersujud.

#

Autor pov

"Kak kei ayo malam bersama" teriak Gio didepan kamar keira.

"Aku tidak lapar gi kmu saja " jawab keira dari dalam kamar.

"Papih sudah pulang dan menunggumu dibawah untuk makan  bersama "ujar gio masih dibalik pintu.

"Wait a minutes" jawab keira lagi.

Keira bercermin sebentar ia memakai sedikit bedak karena penampilannya yang sedikit awut awutan karena terus memikirkan samudra tadi.

"Lama banget kamu kei" ujar papih saat keira masih menuruni tangga.

"Sorry" jawab keira enteng.

"Kusut gini kmu kei" timbal mamih.

"Biasa mih ka kei kayanya baru berperang sampai sampai bang sam tadi dilempar kunci loh mih" ucap gio dan secera keira lempar dengan timun tepat mengenai pipinya.

"Tidak boleh seperti itu kei" ingat mamih.

"Sudah papih bilang kan kei jangan bermain cinta, tugasmu hanya belajar selain agama melarang berpacaran pap" keira segera menghentikan ucapan papihnya.

"Pih kei butuh sam, kei tidak akan macam macam dengan sam masa depan sam itu sudah di tata rapih olehnya tidak seperti kei tidak jelas" kesal kei.

"Tapi nak kamu tidak boleh mencintai hambanya melebihi cinta kau pada penciptanya" balas papih.

"Aku tidak lupa kewajibanku pih jangan sepelekan iman ku" balas keira lagi.

"Sudah sudah jangan bertengkar kita sedang makan tidak baik" mamih menengahi sementara si menyebalkan gio dia hanya makan dengan lahapnya.

Setelah selesai makan keira segera kembali kedalam kamarnya keira benar benar bimbang malam ini, malam minggu yang menyedihkan.

Pukul 8 malam setelah selesai shalat isya gio kembali memanggil nama keira yang di panggil memutar bola matanya jengah.

"Apaa sih gi ah" kesal keira membuka pintu.

"Bang sam tuh dibawah"ujar gio.

"Apaa apaan sih malem begini" ujar keira segera turun.

Keira menuruni tangga tidak memperdulikan penampilannya keira duduk disamping samudra di ruang tamu tadi.

"Kita duduk ditaman belakang"ajak keira.

Sam mengikuti keira dan duduk ditaman belakang rumah keira udara malam yang membuat keira memeluk tubuhnya sendiri.

"Ada apa kembali lagi?" Tanya keira.

"Ini kan malam minggu kei" jawab samudra.

"Apa hubungannya?, malam yang kelabu" ucap keira lirih.

"Maaf kan kei aku hayang meminta solusi untuk menghadapi kamu kepada eka" jelas samudra membahas pentengkarannya tadi sore.

"Aku bahkan baru tau kalo kamu curhatnya sama perempuan" balas kei mengalihkan matanya.

"Maaf kei teman lelakiku tidak ada yang bisa aku percaya bukannya memberi saran malah mengompori" jelas samudra lagi.

"Sudah lah tidak perlu meminta maaf aku yang salah" keira menatap mata samudra.

"Perasaan kamu juga punya teman cowo deh kei masa aku tidak boleh" ucapan samudra membuat keira naik pitam lagi.

"Hei apa apan kmu"kesal keira.

"Yaudah urusi saja urusan mu aku tidak akan melarangmu lagi" lanjut keira segera meninggalkan samudra tetapi segera di cekal oleh samudra.

"Jangan seperti itu kei, selesaikan dulu" keira kembali dduk.

"Aku akan menjauhi eka demi kamu kei" ucap samudra lagi.

"Tidak usah aku yang harusnya segera sadar akan diri kmu" jawab keira lirih.

"Tidak ada yang berani mendekati ku kei kamu saja galak begitu kalau ada yang menyentuhku" samudra meraih tangan keira.

"Maaf" lirih keira.

"Sudah lah aku akan menjauhi dia agar kita baik baik sajaa, aku juga tidak akan cemburu pada teman lelakimu kei itu terlalu posesif " jelas samudra lagi.

"Kamu pikir sekarang ini aku posesif sam?" Tanya keira geram.

"Bukan seperti itu kei" prustasi samudra.

"Aku tidak suka berbagi sam camkan itu!" Seru keira.

"Iyaa maaf keira senjaku" samudra menunduk.

"Sudah lah lupakan, aku tidak suka perasaan seperti ini" ujar keira.

"Sekali lagi maaf kei" samudra membawa keira kedalam dekapannya.

Bisa kena marah keira jika mamih dan papih melihat ini.

"Sudah lah aku terlalu emosi tadi sam pulang lah sudah malam kabari jika sampai" keira membalas pelukan samudra lalu segera melepaskannya.

"Yauda aku pulang yaa terimakasih" ujar samudra keira mengantarkan samudra kedepan.

Lalu melampaikan tangannya.

Samudra Biru (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang