Misi kemanusian

194 13 0
                                    

sorry ya guys ini gue so tauu ajaaa mon maaf kalo salah salahh.

●●●

Bandar Udara kasiguncu poso

Keira pov

setelah pesawat landing semua tim berjalan menuju truk tentara yang entah apa truk apa namanya, melihat tentara tentara yang membantu kami membuat aku teringat akan seseorang  yang pasti sudah kalian ketahui.

"Bagaimana tidak ada yang tertinggal?" tanya seseorang berseragam doreng itu.

"tidak ada pak" jawab kak tama.

"oke semuanya Perkenalkan Nama saya " aku tidak terlalu mendengar kan tentara itu berbicara aku lebih memilih ikut bersama kak namira saja.

"kenapa tidak terkesima sama tentara itu?" tanya kak namira.

"lihat wajahnya saja engga kak bagaimana bisa terkesima" jawabku.

"tubuh mungil mu terhalang si tiang listrik aming" gurau kak namira dan aku sedikit terkekeh membenarkan.

"ayo kembali" ajak kak namira.

"ehh kei sudah mau berangkat ayo lari" ajak kak namira.

aku berlari tapi sepertinya tali snekers ku terlepas "aduh kebentar kak" hendak berjongkok tapi ada yang lebih dulu berjongkok untuk mengikat tali sepatuku.

"eh" ujar ku lelaki berbaju doreng itu mengikatkan tali sepatuku.

" selesai " ujarnya kembali berdiri, kak namira sudah keluar bandara meninggalkan aku bersama tentara ini.

betapa terkejutnya aku saat melihat lelaki didepanku ini tersenyum lebar kepadaku, lelaki yang dulu pernah aku blockir kontaknya.

"lagi lagi saya menemukanmu keira" ujarnya.

"kak azka" panggilku masih terkejut.

"ayo segera kei" kak azka mengenggam tanganku dan membawaku berlari menuju teman temanku.

"Keira" panggil kak Tama dan semua orang yang terlihat kaget tanganku di genggam tentara cakep macam kak azka ini.

"keira sorry gue ga tau kalo loe tertinggal" ujar kak namira sedikit bersalah.

aku mengatur napasku " tidak apa apa kak"

"jangan tinggalkan anak mungil ini sendiri iyaa" pesan kak azka kepada teman temanku.

"siap pak" jawab kak tama

"abang saja, saya tidak setua itu" timpal kak azka lagi.

"siap bang" jawab semuanya serempak.

"terimakasih kak" ujarku sedikit canggung.

"ayo" tanpa menjawab kak azka mengangkatku untuk naik keatas truk ini memang tinggi tapi tidak perlu seperti itu jugaa bukan.

"ehh" aku reflek mengalungkan tanganku ke lehernya.

semua orang lagi lagi tampak terkejut disini.

"gilaa sihh itu abang tentara nya sweet banget, gila sikeira aja ampe pucet " ujar alika yang sedikit bawel.

"kei gapapa?" tanya faldo karena aku begong saja.

"aku gapapa" jawab ku.

"loe terpesona kan sama tentara tadi?" tanya tristan kali ini.

keira tidak menjawab dan hanya mengabaikannya saja.

Sepanjang perjalan yang cukup jauh ini aku tidak henti hentinya memikirkan azka, entah mengapa keira sedikit takut akan kehadiran azka lagi, padahal azka orang baik.

Samudra Biru (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang