Pulih

202 16 0
                                    

Author pov

2 Tahun kemudian...

gadis bermata coklat itu, yang hanya menggunakan sweat pants dan kaos tipis itu menarik napasnya dalam lalu membuang kembali, matanya selalu berbinar ketika melihat citylight dibalkon kamarnya, lama berdiri disana membuatnya sedikit kedinginan, karena besok ada kelas pagi iya memutuskan untuk kembali kedalam dan duduk di meja belajarnya, matanya melirik sebuah jurnal hariannya disana, ingin rasanya membuka jurnal itu, tapi keira tidak mau membuat resiko yang akan meruntuhkan pondasi yang ia buat selama  2 tahun terakhir ini.

iya semenjak kejadian dikampus itu, keira benar benar memutuskan untuk  benar benar meninggalkan samudra, tidak ada lagi lelaki manis disampingnya, mungkin samudra sudah bahagia bersaama wanita sebrang itu, tidak mau memikirkan itu keira segera beranjak dan masuk kedalam selimutnya untuk menistirahatkan dirinya, keira sedikit lelah karena acara amal tadi, iya keira masih bergabung bersama aksi relawan kota bandung ini.

●●●

Seperti biasa pagi pagi sekali keira telah bangun setelah sholat shubuh keira masih menggulung rambut sebahunya ia telah siap dengan skinny dan atasan tartel neck nya lalu kedapur untuk menyiapkan sarapan untuknya dan bekal untuk ia bawa ke kampus, tidak bekal itu bukan untuk ia makan sendiri, tapi untuk siapa saja yang lebih dulu keira temui dikampus, entahlah ini menjadi rutinitas keira setiap harinya, keira kembali dan pulih dengan cepat, keira bukan lagi gadis tak tersentuh dikampus, keira juga tidak searogan ketika SMA, keira telah menjelma seperti gadis anggun nan cantik.

"keiraa" panggil seseorang disamping keira.

tanpa menolehpun keira tau siapa orang itu.

"belum sarapan din?" tanya keira tanpa menoleh.

"engga aku manggil saja bye keira" andin sahabat baru keira melengos begitu saja, gadis usil dari jawa itu selalu saja menganggu hari hari keira.

di depan pintu kelas keira seseorang menunggu keira disana, lelaki dengan hoodie maroonnya tersenyum kearah keira.

"pagii kei" sapanya.

"pagi kak" balas keira.

"kei gue mau minta sarapan sama loe" ujarnya tidak tahu malu.

keira berhenti tepat didepan lelaki yang sedang menyengir kuda itu.

lalu menyodorkan kotak makan yang iya bawa.

"wihh apa nih?" tanyanya menarik tanganku dan duduk kursi kolidor.

"sandwich telor sapi ala ala" jawab keira.

"kei jangan buru buru ya" ujar Tama membuat keira mengeritkan dahinya.

"Aku mau masuk kelas kak " balas keira.

"kelas loe mulainya masih 13 menit lagi kei, kalau sudah 3 menit lagi waktunya baru loe masuk kelas" ujarnya menjelaskan.

kenapa orang ini mengatur ngatur keira.

karna tak mau ambil pusing keira mengiyakan saja ucapan katingnya itu.

seperti tidak ada habisnya orang itu berbicara sedang makanpun Tama terus saja bercerita, keira mengabaikan tama yang sedang bercerita tentang acara amal kemarin, lagi pula untuk apa tama bercerita toh keira juga ikut.

keira mengingat masa SMAnya dahula, keira sering menghabiskan waktu duduk di kolidor untuk menunggu samudra menjemputnya, ingatan itu muncul begitu saja tanpa sadar keira tersenyum mengingat itu.

"kei loe ga mendengarkan gue?" Tama menyenggol bahu keira.

"euuughh" kesal keira karena lamunan indahnya terganggu.

"sudah waktuku habis" keira bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kelas meninggalkan Tama yang sedang menatap kearahnya.

"Keiraa" panggil kesal tamaa tapi keira tidak menggubrisnya.

"keiraaa kapan loe sadar gue menunggu pulih loe" guram Tama.

"gedung mesin tuh di sanaa ka tama" ujar khanza melewati Tama.

tama tak menjawab ia hanya kembali pergi ke gedung fakultasnya.

●●●

Keira pov

Setelah selesai kelas aku kembali pulang ke apartement ku tidak lagi duduk di bawah pohon yang rindang lagi, tidak seperti dulu ketika selesai kelas aku selalu mampir duduk di bawah pohon itu.

"hai" sapa faldo merangkulku.

aku melepaskan rangkulannya

"apaa deh" kataku

"mau balik?" tanyanya.

"menurutmu" sahutku

"ayoo bareng " ajaknya

"lumayan deh irit ongkos" ujarku becanda.

"oh jadi keira sukanya yang gratisan sekarang" goda faldo.

"ohh jadi faldo mau dibayar keira" balasku.

"duluu aja susah banget diajakin bareng" ujar faldo lagi.

"iyaa lah kalo sam" ucapan keira terhenti, faldo yang tau situasi segera mengganti topik pembicaraannya.

"ehh nanti kita mampir ke kedai eskrim aja gimana?" ujarnya.

"emmm next time deh" tolakku.

"oh keira mau chattime"goda faldo lagi

"engga faldo engga" kesalku menghentakan kakiku dan berjalan mendahuluinya.

faldo yang melihatku hanya terkekeh lalu menyusul langkah ku.

sampai akhirnya aku dan faldo sampai didekai eskrim didekat Mall BIP.

"keira kan bilang keira gamau kesini" kesal ku.

entahlah kalau bersama faldo aku lebih suka menanggil diriku dengan sebutan namaku, berbeda kalau sedang bersama yang lain.

"keira mau eskrim apa?" tanya faldo mengabaikan ucapan ku sebelumnya.

"faldo tuh nyebelin" aku mengerucutkan bibirku.

"choco muffin 1 topingnya yupi love, oreo, springkle, waffer, sama apa tuh mba yang kaya stik gitu, sama choco late, topingnya oreo dan keju aja mba" pesan faldo.

"toping keira kok banyak banget" protesku.

"biar banyak keira kan suka makan apalagi kalau lagi galau" ledek faldo.

"keira tuh ga pernah makan iya kalo lagi galau" protesku lagi.

"iya bener makanya nih badan cungkring" balas faldo terkekeh diakhir.

"faldo menyebalkan" geramku.

Semesta tolong buat hidupku lebih berwarna lagi meskipun yang tersisa hanya warna jingga, karena birunya sudah pudar, terimakasih telah membuat ku sedikit pulih.

#

Demi apa tidak akan bosan mengingatkan untuk vote temen temen!!!!

Samudra Biru (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang