merindu

251 15 0
                                    

Sudah beberapa hari ini samudra tidak ada kabar entahlah itu membuat semangat hidup keira menurun,lebay sekali keira itu lihatlah sore ini keira hanya menatap jendela yang di luar sedang hujan, seperti banyak hal yang keira pikirkan, mustika sang ibunda prihatin melihat putri sulungnya seperti itu.

"Kei" mustika menyentuh bahu anaknya.

"Eh mami" keira membalikkan badannya.

"Jangan memikirkan samudra terus nak, kesian kalau samudra tau kamu seperti ini" ujar mustika menatap iba putrinya.

" kei rindu mih, sudah beberapa hari ini samudra tidak ada kabar, seperti di telan bumi" keira menunduk.

"Lihat mami sayang, kamu ini akan mendampingin calon prajurit, kamu harus kuat dalam segala hal entah itu batin atau fisik, kalau tidak kuat berhenti dari sekarang sayang" ucapan mustika membuat keira segera nenonggak.

"Tidak akan keira lepaskan mih, keira sayang samudra begitu pun samudra" jawab keira sedikit tinggi.

"Sayang tapi kamu tidak bisa terus terusan begini, melamun, tidak makan, mengurung diri" mustika mengusap bahu anaknya.

" kei akan menjadi kuat mih, kei bisa menunggu samudra untuk waktu yang tidak di tentukan" jawab keira lagi.

"Mami percaya yasudah bantu mami masak saja menyiapkan makan malam ayo" ajak mustika dan diangguki keira.

#

Keira pov

Sepi sekali hidupku tanpa samudra, aku seperti kehilangan dunia ku, aku mencari tahu bagaimana keadaannya, apakah dia baik baik saja, apakah dia tidur dengan cukup, apakah dia tidak kekurangam makan, ahh samudra cepet lah kembali aku merindukanmu.

Aku menatap jalanan kota bandung di temani arga sahabatku, kami duduk di tempat penjual kerak telor dijalanan asia afrika aku terus menatap jalan tanpa berkedip.

"Kei" panggil arga.

"Iya ga?" Sahutku.

"Tidak usah terlalu memikirkannya lah" ujarnya terlihat prihatin.

"Bagaimana loe ini ga, dia cowo gue, masa gue ga pikirin, cemas sekali gue ga" kesalku pada arga.

"Dia pasti baik baik sajaa kei" ucapnya lagi.

"Tau dari mana loe?" Tanya ku masih geram.

"Sudahlah lupakan dulu sejenak mari kita bersenang senang" ajak arga menarik tanganku ke tempat pasar malam yang dekat dengan alun alum kota.

"Ayo mau naik yang mana?" Tanya arga.
Aku menggeleng " tidak wahana disini hanya buat gue inget sama samudra".

Arga menghela napasnya "huhhh come on kei wake up, samudra pasti gasuka kalo loe terus terusan kaya gini".

"Tapi gue rindu sama dia gaa" geramku .

"Sebentar lagi dia pasti memberi kabar kei!" Seru arga.

"Yasudah biang lala saja lah" putusku akhirnya, arga mengantri tiket dan setelah itu kami menikmati malam di dalam bianglala ini, dan pikiranku masih tertuju kepada samudra.

Cepat kembali samudra biruku, aku sungguh merindukan mu.

#

Siang ini aku baru saja melaksanakan tes smptn ku, aku berjalan gontai ke warung di depan sana, pusing sekali soal soal yang aku kerjakan, jika aku gagal di smptn ini akan akan mencobanya tahun depan, benar kata mami samudra pasti malu jika aku hanya lulusan SMA saja.

"Kei ayo" ajak khanza, ya kami satu kampus lagi, hanya dwira yang terpisah.

Aku naik ke atas motor khanza, terik matahari kalo ini membuat ku mengeritkan mataku, ahh kalau bersama samudra tidak akan sepanasan seperti ini walaupun sama samaa naik sepada motor.

"Gue anter sampai sini aja ya gapapa kan?" Setelah sampai depan rumah ku.

"Gapapa khan, terimakasih ya" ujar ku sambil menuruni sepeda motornya.

"Aku langsung ya kei, dahh" khanza meninggalkan keira dan keira melambaikan tangannya.

Aku berjalan gontai kedalam rumahku, masih dengan perasaan rindu samudra, aku lihat didepan rumahku ada arga dan gio sedang mengobrol.

"Arga ngapain disini?"tanyaku tanpa mengucapkan salam.

"Salam dulu kali kak" sahut gio.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam" jawab gio dan arga.

"Baru pulang kei?" Tanya arga .

"Menurut loe" ketusku.

"Galak bener" arga menggeser duduknya.

"Ngapain loe disini?" Tanya ku lagi duduk di tengah tengah gio dan arga.

"Kamu juga gi kok udah pulang jam segini bukannya masih 1 jam lagi ya" lanjutku .

"Guru ada rapat jadi pulang lebih cepet" jawab gio menjelaskan.

Aku hanya berOh ria.

"Heh ditanya tuh jawab " aku mengeplak paha arga keras

"Memang tidak boleh kalau gue kesini lagian pacarmu kan sedang berjuang disana" jawab arga sesekali mengusap pahanya.

"Hehh loe kaya simpanan gue aja" sebalku

"Hahahaha tidak apa apa kali kei, setidaknya aku lebih bebas kalau samudra tidak ada" argaa tersenyum penuh arti kepadaku.

"Jangan macam macam ya ga!" Seruku memperingati.

"Takut sekali kehilangan samudra" arga menatap ku dalam.

"Aku mendapatkannya tidak cuma cuma ya ga" jawabku lagi.

"Kak kei sayang banget tuh sama bang sam, sampe sampe murung terus sekarang" sahut gio yang sedari tadi fokus pada ponselnya.

"Heh, samudra ya yang sayang banget sama aku" elakku.

"Mana adaa" jawab gio lagi.

"Kei nikmati senja berganti purnama yuk" ajak arga akhirnya.

"Gaa mau males" tolak ku.

"Edehhh bahasanya senja purnama" sahut gio.

"DIEM LOE ANGKASA!" teriakku dan arga berbarengan.

Dan pada akhirnya kami menikmati siang yang penuh dengan tawa meskipun tanpa samudra.

#

Masih amatir sihhh sebenernya gatau banyak tentang dunia militer hadi maaf maaf iya kalo ada kesalahan atau apapun.

votee untuk menghargai!!!

Samudra Biru (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang