cutee

452 27 0
                                    

Samudra pov

Pagi pagi buta sekali aku sudah duduk di depan teras rumah keira entah lah apa yang akan kami lakukan disekolah nanti katanya ada beberapa pengumuman untuk wisuda. Keira datang masih dengan piyama tidurnya matanya juga masih terpejam, keira ini aku ini pria normal disuguhkan pemandangan seperti ini ingin rasanya menarik keira kedalam kamar nya.

"Masih pagi buta gini sam acara nya tuh pukul 8 loh" ucap keira membuyarkan lamunanku.

"Ganti baju dulu ke kei apa kek kamu menggoda tau" balasku menatap keira nakal.

"Biarin lah sengaja mengetes imam mu saja" jawaban sembrono keira.

"Sudah sudah segera mandi "aku berdiri dan menarik keira kembali kedalam.

"Papih mamih mu kemna kei?" Tanyaku pasalnya tidak melihat tante mustika dan om wira.

"Sudahh pergi menemani papa tugas"jawabnya.

"Yauda segera mandi aku tunggu disini"  bukan nya segera menaiki tangga keira malah kembali duduk disampingku dan kembali tidur di paha ku.

Masyaallah cantik sekali kekasih ku ini aku terus saja memandangi wajah keira keira hanya minus hidung saja hidung keira minimalis untuk saja keira berkulit putih apa lagi bola mata coklatnya yang selalu membuatku jatuh berkali kali.

"Sudah liatinnya?" Ujar keira sudah membuka mata.

"Siapa yang ngeliatin aku liat itu tuh ada belek dimatamu" elak ku.

"Emmm sudah ketangkap basah tidak mau ngaku lagi kamu" keira menoel hidung mancungku.

"Hug me now sam I miss U" keira belagat seperti memeluk dirinya itu.

"Tidak mau kamu belum mandi" tolakku.

Keira mengerucutkan bibirnya gemas sekali ingin aku cium rasanya.

"I love you kei" aku merengkuh tubuh mungilnya membawanya kedalam pelukanku selalu ingin membuatnya merasa nyaman.

Setelah beberapa lama aku melepaskan pelukan ku "mandi gih bau ketek".

"Enak saja aku wangi begini"belanya segera bangkit dari duduknya.

"Tunggu jan kemana mana kmu!"serunya dan segera menaiki tangganya.

Lumayan dapet morning hug dari kekasih hati rasanya ingin seperti ini terus tidak ingin selalu bertengkar dengan gadis keras kepala itu.

#

Autor pov

Pukul 7 lebih keira telah selesai berdanda ia sengaja ingin memakai rok kelas 10nya iya mematut dirinya didepan cermin besar dikamannya sepatu putih dan kaos kaki semata kaki, rok abu yang 5cm diatas lutut, dan seragam yang sedikit membentuk lengkuk tubuhnya dan rambutnta dia kucir atas. Merasa sudah pas keira segera turun menuruni tangga.

"Selesai" ujar keira menuruni anak tangga.

"Apa apaan itu rok mu kei " tanya samudra terlihat geram.

"Rok biasa ku sedang basah sam tidak ada rok lagi" jawab keira berkata jujur.

"Macam apa kamu libur 2 hari tuh dipake jemur pakaian kei, bukannya malas malasan!" Seru samudra lagi.

"Iihh sam tidak apa apaa "keira bergelayut manja di lengan samudra.

"Pastikan kamu selalu dalam pandangan ku kei!" Seru samudra berjalan keluar.

Keira tersenyum atas ke posesif pan samudra terhadap pakaiannya.

Untung saja motor samudra bukan motor gede yang tingginya minta ampun motor samudra hanyalah beet street yang sudah samudra modifikasi.

"Lihat tuh paha mu kemana mana"protes samudra lagi.

"Sedikit saja tidak apa apa kali sam" ujar keira menyebalkan.

"Pakai ini" samudra melepas jaketnya.

Dengan tanpa dosa keira memakai jaket itu dibadannya.

"Yaallah keira senja bukan pakai dibadan mu tadi itu untuk menutupi pahamu"geram samudra lagi.

"Ehh hahaha sorry sam katamu tadikan pakai bukan tutupi" ujar keira.

"Terserah kamu saja kei" samudra memakai helmnya karena keira sudah memakai helm sedari tadi.

Setelah sampai disekolah keira selalu menggenggam tangan samudra siswa siswa SMA 2 bandung ini sudah biasa melihat 2 sejoli itu begitu tapi sepertinya anak kelas 10 belum terbiasa mereka masih sering menatap samudra yang terlihat cool itu.

Keira melewati segerombolan siswi kelas 10 yang sedari tadi melihat kearah samudra " banyak lihat sekali pengen gue tusuk tuh mata" kesal keira.

Samudra hanya tersenyum melihat tingkah gadisnya ini.

"Gakan ilang kali kei samudra di pengangin terus" ledek khanza. Ia adalah Khanza saumi candra sahabat keira tidak hanya khanza keira juga memiliki 1 sahabat wanitanya Dwira Gibran namanya sahabat susah senang keira.

"Sirik ae loe" ketus keira.

"Yasudah kamu disini saja, aku disana jangan jauh jauh dari aku!" Seru samudra.

"Siapp samudra biruKu" keira memberi hormat.

"Edeh giliran menghormat bendra ogah ogahan" timbal dwira kali ini.

"Enak aja loe, gue selalu menghargai merah putih ketika di kibarkan ya!" Geram keira galak.

Tak lama semua siswa kelas 12 di persilahkan untuk berkumpul di lapangan karena bapak wakasek akan menjelaskan bagaimana acara wisuda nanti.

Keira yang kepanasan mengibas ngibaskan tangannya didepan wajahnya yang sudah mulai memerah.

"Gila lama ga baris kena matahari jadi seperti ini" ujar keira.

"Sia sia nih gue perawatan mahal mahal " keluh khanza.

"Percuma ngeluh gakan bikin teduh" judes dwira sekarang.

Keira yang masih sibuk mengibas ngibaskan tangannya sekarang tidak merasa panas lagi karena tiba tiba keira merasa teduh.

"So cute batt loe sam" protes khanza lagi.

Keira menoleh kebelakang ternyata samudra berdiri didepan keira.

Keira tersenyum melihat tingkah samudra hari ini.



Samudra Biru (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang