what wrong with keira?

198 11 0
                                    

keira pov

Aku memejamkan mataku menikmati pelukannya entah apa yang aku pikirkan tiba tiba kata kata itu keluar begitu saja, aku rasa aku sudah gila dibuatnya, aku tidak bisa lagi menahan rinduku pada lelaki tegap didepanku ini, aku benar benar merindukannya wangi parfumnya yang memabukan, aku ingin begini saja berada didalam dekapannya dengan tangan besar itu mengusap rambut sebahuku, ingin menghentikan waktu saat ini juga.

seperti tersadar akan sesuatu aku kembali melepaskan pelukan nya dan segera berlari menjauhinya.

"keiraaa" panggilnya, aku berhenti.

"rompimu, kamu terlihat cantik memakai ini" dia menyampirkan rompiku kepundak ku.

"kei, pelan pelan tolong beri aku kesempatan untuk membuktikannya"  bisik samudra tetap di telingaku.

aku memejamkan mataku lagi, lalu segera pergi meninggalkan nya kembali, kali ini dia tidak mengejarku.

dejavu rasanya, sebagian hatiku ingin mendengar penjelasannya tapi aku takut akan rasa sakit hati itu muncul lagi.

"keiraaa" panggil seseorang aku memutar bola mataku jengah mengapa banyak sekali yang memanggilku.

"loe udah baikan?" kak tama menghampiriku.

"sudah kak, aku mau bantuin ka namira buat nge check  data donasi" ujarku.

"kei jangan ceroboh ya gue mohon ini di wilayah orang" ujarnya, aku hanya mengangguk lalu segera meninggalkannya, dan segera membantu kak namira untuk mendata barangbarang yang datang

●●●

Semilir angin menerpa wajahku aku duduk di atas batu besar menghadap pantai, aku dan teman teman dan dibantu beberapa anggota TNI sedang mengumpulkan kayu bakar untuk acara nanti malam, entah acara apa aku tidak tau, pikiran ku jauh menerawang memikirkannya aku bener bener tidak berharap untuk bertemu dengan samudra, tapi mengapa tuhan mempertemukan kita, bagaimana bila sahabat sahabat ku mengetahui ini pasti mereka sudah heboh ahh aku mulai rindu dengan arga, khanza dan dwira, baru 3 hari saja tidak bertemu rasanya sudah lama sekali.

" keira ayo pulang" lamunan ku buyar ketika mendengar suara besar itu, aku sedikit risih karena ka azka selalu mengikutiku, pangkat nya lebih tinggi dari samudra jadi membuat samudra benar benar tidak bisa membantahnya, ahh samudra mengapa menjadi payah seperti ini.

"sudah melamunnya?" tanyanya, aku tidak menjawab, aku berlalu begitu saja menyusul Alika dan kak aming.

"lik ikut sama kamu" ujarku mensejajarkan langkahnya.

"kenapa tidak bersama lettu azka?" tanyanya suaranya ketus sekali.

"tidak apa apa, kalo tidak mau aku bareng ka aming ya"aku segera mensejajarkan badanku dengan kak aming.

"dengam senang hati kei" balas lelaki yang berbadan sangat tinggi dan berambut gondrong itu dan aku melihat alika sedikit mendengus.

entahhlah alika bersikap ketus padaku, kata kak namira alika ini salah satu menggemar kacang ijo, namun disini tidak ada 1 pun yang mau mendekatinya, alika iri padaku karena selalu di tempeli kak azka yang berpangkat lettu dan samudra yang berpangkat sertu, ahh samudra dia terkenal dengan sersan biru disini, keren kan.

●●●

Azka pov

Aku melihat gadis bermata coklat itu selalu tersenyum, syukurlah sepertinya dia menyukai kegiatannya,  sempat khawatir beberapa hari yang lalu, aku menjadi begitu gencar mendekatinya terang terangan, karena tidak mau kecolongan lagi, 1 yang membuatku jengah, sersan biru dari yonif benteng raider juga selalu gencar mendekati keira, sepertinya sertu biru itu 3x lebih maju mendekati keira, beberapa kali memerjoki mereka berpelukan membuat perasaanku sedikit mengganjal, ingin mencari tau apa hubungan mereka sebenarnya..

"faldo" panggilku, pada seorang teman keira, yang dari sumber informasi mempunyai hubungan yang lumayan deket dengan keira. selain faldo ada tama namun katanya tama memiliki perasaan lebih pada keira, banyak sekali sainganku.

"ya bang?" tanggap faldo.

"boleh meminta waktunya sebentar?" tanyaku.

"emang semua tentara seperti ini ya kaku?" ujarnya memberi gurauan.

"kita tidak terlalu dekat" jawabku terang terangan.

"baik lah ada apa bang?" aku mengajak faldo untuk sedikit menjauh dari anak buahku

"saya mau mengajukan beberapa pertanyaan" aku memulai percakapan.

"soal keira?" tebaknya dan aku segera mengangguk.

"bang kita tidak sedekat itu" ujarnya dengan sedikit kekehan.

"saya hanya ingit tau apa hubungan sertu biru dengan keira" tanyaku to the poin

faldo sedikit menghela napasnya"sersan biru itu mantannya keira, entahlah rumit sekali dijelaskan" ujar faldo, aku rasa sudah jelas setelah mengucapkan terima kasih aku segera pergi mencari keira.

aku mencari nya tendanya, kelapangan, dan ke posko kesehatan namun tidak ada hasil, sesekali bertanya kepada rekannya pun tidak ada yang tau, kemana gadia itu, apa aku harus mengerahkan anak buahku untuk mencarinya, berlebihan sekali aku ini.

oh ya 1 tempat yang belum aku kunjungi dapur, iya beberapa kali aku melihatnya didapur, dia sedang membantu kowad memasak, aku segera mencarinua dan dugaanku benar, gadis itu sedang mengiris beberapa sayuran, aku hanya menatapnya tidak mau mengganggu.

"izin dan sedang apa disini?" kowad bernama ganesa ini menyapaku.

"melihat lihat saja" jawabku seadanya.

"izin mendahului dan" balasnya dan aku angguki saja.

cukup lama aku menunggu keira namun akhirnya keira keluar juga dari dapur umum ini.

"kei saya menunggu" ucapku.

"ada apa kak?" tanya keira.

"kita bisa bicara sebentar?" izinku.

"kita sudah bicara sejak tadi kak" balas keira sedikit ketus.

"emmm tidak jadi" aku sedikit gelisa mendengar ucapan ketus keira, mungkin ini belum tetap saatnya untuk mengunggapkan semuanya.

"ga jelas" keira berlalu begitu saja.

●●●●●

Huaaaaaa sebentar lagi menjelang daftart temen temen online ku doain yaaa 1 doa dari kalian sangat berarti 600 pembaca aku nextya hehehe.

Samudra Biru (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang