Happy Reading!🌱
Zubair mengerinyitkan dahinya "Riska?"
"Apa yang mau kamu tanyakan soal Riska?" tanya Zubair lagi kepada Rendi.
"Apa kamu mengagumi Riska?" tanya Rendi.
"Kenapa tiba-tiba anda bertanya seperti itu?"
"Saya hanya bertanya saja."
"Oh iya dari tadi ngobrol belum di tawarin minum, mau minum apa?"
"Ga usah repot-repot tadi kan sudah minum kopi di warung."
"Yasudah kalau begitu."
Rendi hanya menjawab dengan senyuman.
"Sekarang giliran saya yang ingin bertanya," ucap Zubair.
"Tentang Riska?"
Zubair hanya menjawab dengan anggukan.
"Mau bertanya soal apa? tadi katanya tidak menganggumi Riska."
"Tadi saya tidak menjawab seperti itu."
"Berarti Bapak menganggumi Riska?"
Terlihat sekali raut wajah Zubair yang sepertinya sedang berpikir keras.
"Akan saya jawab bila anda sudah menjawab pertanyaan saya."
"Ya sudah emangnya bapak mau bertanya apa?"
"Yang pertama kamu tidak usah memanggil saya dengan sebutan bapak kan saya sudah bilang ini bukan di kampus."
Rendi mengangguk paham.
"Dan yang ke dua, sebenernya kamu sama Riska itu memiliki hubungan seperti apa?"
Rendi tampak bingung, "hubungan?"
"Ya, sebenernya hubungan kamu dengan Riska itu apa?"
Rendi menelan saliva nya dengan susah payah.
"Tidak usah ada yang di tutupi, jujur saja tidak apa-apa," ucap Zubair kepada Rendi.
"Sebenernya saya dan Riska itu adalah mantan kekasih."
Terlihat sekali raut wajah Zubair yang biasa saja tidak ada reaksi apapun.
"Anda tidak kaget?" tanya Rendi bingung.
Zubair hanya menjawab dengan gelengan kepala dan senyuman yang penuh arti.
Rendi nampak sangat bingung.
"Tidak usah bingung seperti itu," ucap Zubair.
Rendi mengerinyitkan dahinya, "maksudnya?"
"Waktu itu Riska pernah bercerita tentang hubungan kalian dan pada saat saya menghadiri acara pernikahan kamu, saya tidak sengaja bertemu dengan Riska di jalan, ternyata Riska sedang menunggu kendaraan umum tetapi pada saat itu supir angkot sedang demo akhirnya saya tawarkan untuk berangkat bersama tidak ada sama sekali ucapan ataupun kalimat yang keluar dari mulut Riska dan pada saat kamu mengucapkan ijab qobul saya melihat Riska sedang merekam kamu dari atas mungkin Yasmin yang menyuruhnya untuk mengambil gambar video pada saat kamu sedang ijab qobul, saya melihat Riska sedang menangis sejadi-jadinya awalnya saya mengira jika Riska terharu karena sahabatnya itu sudah berubah statusnya tetapi pada saat resepsi pernikahan kamu dan Yamsin di sana lah saya melihat Riska sedang menangis di taman belakang sepertinya hati dia begitu hancur dan pada saat Riska kembali dan akan berpamitan pulang Riska berbohong kepada Yasmin bahwa dirinya menangis karena Rindu dengan keluarga nya yang ada di Bandung. Entah kenapa tapi hati saya berkata bahwa bukan itu yang membuat Riska menagis bukan pula karena terharu akan pernikahan kalian tetapi Riska menangis karena tersiksa oleh batin nya sendiri, mulut nya berkata ikhlas tetapi hati nya tidak dan kemarin saya baru tau sebab dari Riska terus menangis seperti itu karena dia telah merelakan orang yang begitu Riska cintai kepada sahabat nya sendiri. Saya begitu salut dengan sikap Riska dia rela mengorbankan perasaan nya sendiri demi persahabatan dan kamu? seharusnya kamu merasa beruntung karena kamu telah di perebutkan oleh dua wanita yang begitu hebat dan begitu tulus hatinya," jelas Zubair panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Cinta Yang Salah Aku Istiqomah [TAMAT]✓
Spiritual◾[SELESAI REVISI]◾ ⚠ AWAS BAPER!! ⚠ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA GAES😘 H A P P Y R E A D I N G !! 🐣 Ini adalah kisah seorang gadis yang masa lalu nya di penuhi dengan dosa. Cinta yang benar-benar membuatnya tergiur akan indahnya berpacaran, yang...