Karena Cinta Yang Salah Aku Istiqomah [TAMAT]✓

39 - Pernikahan Wilda

Happy Reading!🌱

Riska pun mengetuk pintu, "assalamualaikum ma," ucap Riska mengucapkan salam.

Cklekkkkkk!! pintu pun terbuka, "waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu," ucap sang mama yang sekarang sedang berdiri di ambang pintu.

Riska pun langsung mencium punggung tangan mama nya, "gimana keadaan Yasmin sama bayinya sehat?" tanya mama Riska sambil berlalu masuk ke dalam rumah yang di buntuti oleh Riska.

"Alhamdulillah ma sehat," jawab Riska yang sekarang sedang duduk di sofa.

"Mama buatin minum dulu ya buat kakak."

"Ga usah ma, nanti aja kalau kakak haus kakak sendiri yang buat."

"Udahlah mama tau kamu itu capek, kamu istirahat dulu aja mama buatin minum sebentar."

Riska pun tersenyum, "terima kasih banyak mama ku yang cantik."

Mama Riska melangkah kan kaki menuju dapur. Sedangkan Riska menyenderkan tubuhnya di sofa, "ga ngapa-ngapain tapi capek, ga ngapa-ngapain tapi hati masih deg-degan kenapa ya?" ucap batin Riska.

Tidak lama dari itu mama Riska keluar dengan membawa satu gelas teh hangat dan satu mangkuk seblak ceker.

Riska yang melihat semangkuk seblak yang mama nya bawa langsung duduk dengan tegak, "mama tau aja kalau kakak memang lagi pengen seblak ceker, makasih banyak mamaku," dengan senyum yang merekah Riska mengucapkan terima kasih kepada mamanya.

"Kalau mau lagi masih ada itu di dapur."

Riska mengangguk dan langsung menatap seblak yang saat ini sudah berada di depan matanya, tanpa basa-basi Riska langsung melahap seblak ceker buatan mamanya itu, "seblak ceker mama memang selalu the best pokoknya," ucap Riska sambil menggerogoti satu persatu jari-jari ceker tersebut.

"Kak?" panggil mama Riska.

"Hmmm," jawab Riska masih fokus menggerogoti jari-jari ceker.

"3 minggu lagi Wilda nikah loh."

"Ya terus kenapa emangnya?"

"Terus Ayu juga udah ada calon."

"Iya kakak juga tau ko."

"Terus kemarin juga mama liat Ica pergi sama cowok, kayaknya pacarnya sih."

Riska mengerinyitkan dahinya, "Ica sama cowok? ko dia belum bilang ya kalau dia punya cowok baru."

Mama Riska mengangkat kedua bahunya, "tapi mama liat anak mama sendiri ko miris ya."

Alis Riska menyatu dan terdapat kerutan di dahinya, "maksud mama?"

"Kamu itu belum pernah bawa cowok ke rumah buat di kenalin sama mama," jelas mama Riska.

Riska langsung menghentikan aktivitas nya tadi dan langsung menatap mama. Riska pun menarik nafas panjang, "nanti kalau ada laki-laki yang benar-benar pas buat kakak, pasti bakalan kakak kenalin ke mama, mama ga usah khawatir anak mama masih normal ko."