31 - Menyusun Rencana

166 13 6
                                    

Happy Reading!!🌱

Setelah kejadian tadi Riska dan Yasmin saling diam, tidak ada satu pun dari mereka yang ingin berbicara.

Riska menghela napas panjang lelah dengan keadaan perang dingin dengan Yasmin seperti ini.

"Min pulang yuk! nanti kalau kamu ga pulang aku yang bisa kena omel sama Rendi," bujuk Riska kepada sahabatnya itu.

Yasmin tetap diam seribu bahasa, tidak ingin menjawab atau pun berbicara.

"Min udah lah jangan ngambek gitu," ujar Riska.

"Ga mau," jawab Yasmin singkat.

"Min aku ini mau pulang ke Bandung, lagi pula aku kesini tanpa sepengetahuan Wilda nanti kalau dia curiga gimana?"

"Bodo amat."

Riska lagi-lagi menghela napasnya, sangat susah membujuk jika Yasmin sudah marah seperti ini.

"Aku telepon Rendi ya biar dia jemput kamu disini," ucap Riska lagi yang masih tetap berusaha membujuk sahabatnya itu agar dia mau pulang.

Pada saat Riska mengeluarkan telpon nya Yasmin dengan sigap langsung mengambil alih telpon tersebut.

"Yasmin kamu ngeselin ih! kamu tuh kenapa sih?" ucap Riska yang kini nada nya sudah ia tinggikan.

"Lagian siapa suruh ga mau aku jodohin sama pak Zubair," jawab Yasmin masih dengan marahnya.

"YaAllah Yasmin, aku masih bisa cari sendiri ya ga perlu kamu jodoh-jodohin, kamu kira aku ga laku apa hah?!"

"Aku cuman mau yang terbaik buat kamu Ka, aku ga mau kalau kamu nanti bakalan dapetin laki-laki yang salah aku ga mau itu, karena disini aku lah yang bertanggung jawab sama masa depan kamu," ucap Yasmin yang menggantung omongan nya tadi.

Yasmin pun langsung menundukkan kepalanya, "karena aku yang udah rebut Rendi dari kamu," ucap Yasmin lirih.

"Min..,"

Yasmin pun kembali mendongakkan kepalanya, "makanya aku mau yang terbaik buat kamu Ka."

Riska pun menangis mendengar ucapan yang baru saja Yasmin lontarkan, "aku ga pernah sedikitpun nyalahin kamu karena kamu udah rebut Rendi dari aku, aku ga ada sama sekali pikiran seperti itu Yasmin, jadi aku mohon kamu jangan selalu menyalahkan diri kamu atas apa yang telah Allah takdirkan untuk kita," ucap Riska sambil memeluk Yasmin, menguatkan Yasmin dan menguatkan dirinya sendiri.

Tangis mereka pun pecah. Tiba-tiba telepon Riska berbunyi menandakan bahwa ada panggilan masuk, Yasmin pun mengembalikan telepon milik Riska.

"Siapa?" tanya Riska pada saat telepon nya hendak di kembalikan.

Yasmin mengangkat kedua bahunya menandakan bahwa dirinya tidak tau.

Riska langsung melihat nama kontak yang tertera di layar telepon, dan langsung mengangkatnya.

"Iya, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," ucap Riska memberi salam.

"......................"

"Iya wil, bentar ya aku lagi ada urusan dadakan soalnya."

Karena Cinta Yang Salah Aku Istiqomah [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang