Kini Naira baru saja sampai dirumahnya, Naira terkejut saat menemukan sebuah mobil yang terparkir di depan rumahnya. Mobil siapa ini? Apa ada tamu? Pikirnya.
Naira pun masuk dan mengucap salam. Nah, benar ternyata ada tamu. Naira tersenyum ramah pada tamunya itu, tapi tunggu, seperti aku mengenal sepasang suami istri paruh baya itu' pikirnya lagi.
"Ayo nak, duduk sini!"pinta ayahnya. Naira pun mengangguk dan mengikuti perintah ayahnya. "Kamu masih ingat tante Arsyi dan om Angga?" tanya ayahnya. Naira tampak berfikir keras.
"Ah... Iya ira ingat. Om dan tante orang tuanya kakak Fauzan kan?" Naira memastikan.
"Iya sayang. Oh iya tante ada kejutan buat kamu" tante Arsyi mengeluarkan gawainya dan seperti sedang menghubungi seseorang. "Sebentar lagi dia akan sampai sayang"lanjut tante Arsyi.
Naira bertanya-tanya siapa yang akan datang? Apa ada hubungannya dengan kejutan yang ingin tante Arsyi berikan pada Naira? Membingungkan. Tak lama setelah itu bunyilah klakson mobil dari luar yang menandakan ada seseorang yang datang. Dan seseorang itu...........
"Pak zikry?" Naira terkejut melihat siapa yang datang. Pasalnya teman kampusnya tidak ada yang tau rumahnya kecuali Aisyah dan Maura, apa lagi dosennya.
"Apa kalian sudah bertemu?" Heran ayahnya.
"Dia dosen yang mengajar di kampus Ira yah" Naira menjelaskan.
"Tunggu. Apa kamu bilang tadi? Ira? Kamu Ira?" Selidik zikry menatap wanita di depannya.
"Iya, saya Ira pak. Bapak kok bisa tau nama kecil saya?"Naira tercengang.
"Jadi, wanita ini yang papa jodohkan denganku?" Zikry menghiraukan pertanyaan Naira dan bertanya pada papanya. Sekali lagi Naira tercengang, dia akan dijodohkan dengan dosen menyebalkan plus kiler ini? Naira tidak dapat membayangkan jika itu terjadi.
"Papa dengan ayahnya Ira sudah memutuskan, 2 minggu ke depan kalian akan melangsungkan pernikahan. Benar begitu ndrra?"ucap Om Angga. Ayah Naira hanya mengangguk dan tersenyum.
"Iya dong, lebih cepat lebih baik"bunda Naira menimpali.
"Tapi, itu waktunya mepet sekali pa"segal zikry. "Kamu tenang saja. Kami sudah menyiapkan semuanya dari jauh-jauh hari" Om Angga menepuk-nepuk punggung anaknya yang terlihat terkejut saat ia mengatakan itu.
"Wah.... Nggak nyangka kita sebentar lagi besanan mbak"ucap bunda antusias. Naira hanya bisa menunduk, bagaimana lagi, ia hanya bisa menuruti permintaan orang tuanya. Naira tidak bisa membatah kalau sudah ayahnya yang bicara. Bukannya dia mau saja dinikahkan dengan dosen kiler itu, tetapi Naira hanya tidak bisa membantah ucapan orang tuanya. Ia takut durhaka dan dikutuk seperti legenda yang ia tonton sejak kecil.
Akhirnya acara jamuan dan makan-makan untuk keluarga zikry pun selesai. Mereka sudah pulang semenit yang lalu sebelum Naira membantu bundanya membereskan meja makan dan mencuci piring. Kakaknya Alfat sudah sendari tadi masuk kamar. Sebelum memasuki kamarnya, Naira memutuskan untuk berbincang dengan kakaknya menanyakan pendapat kakaknya tentang perjodohan ini.
Tok tok tok
"Assalamualaikum. Kak Al, kakak ada di dalam kan? Naira masuk ya?"teriak Naira diluar kamar kakanya. Tanpa meminta persetujuan, Naira langsung masuk dan melihat kakaknya itu sedang jingkrak-jingkrak di atas tempat tidur, Naira yang melihat itu pun terkejut.
"Astagfirullah, kakak ngapain sampai jingkrak-jingkrak gitu, itu juga musiknya dikecilin berisik tau" tanpa aba-aba Naira langsung berlari menuju lospeker dan segera mematikannya.
"Kok dimatiin? Ganggu gue aja lu" kesal Alfat dan ingin memainkan musilknya lagi, untung saja Naira cepat-cepat merebut lospeker kecil itu dari atas nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Teman Kecil
Romance*Naira Alisya Az-zahra* Tidak pernah menyangka bahwa dosen selama ini sering menghancurkan mood-nya, karna sifat dingin dan menyebalkan bagi Naira, dia adalah teman masa kecilnya, yang ia rindukan selama belasan tahun dan selalu ia sisipkan namanya...