Tok tok tok
Bunyi pintu yang diketuk yang bertanda ada seseorang. Naira dengan buru-buru langsung menuju kamar mandi untuk menghapus air matanya dan mencuci mukanya agar tidak terlihat sedang menangis. Tak lama Naira pun membuka pintunya. Dan ternyata......"Kak Fauzan.... Ada apa?"
"Kata bi Arum kamu belum makan sejak pagi tadi, kamu hanya memakan cemilan bersama teman-temanmu di halaman belakang tadi siang. Ayo turun, kita makan malam. Mereka(para ART) telah menyiapkannya di meja makan"
"A..aku tidak lapar"
"Kamu mau orang tuamu beranggapan bahwa saya tidak memberimu makan sampai kau sakit, dan mereka akan menyalahkan saya karena statusnya kamu adalah istri saya, dan saya tidak bertanggung jawab, gitu?"
"B..bukan begitu maksudku...."
Tanpa aba-aba Zikry langsung menarik tangan Naira membawanya menuju ruang makan. Dan setelah itu mereka makan bersama tanpa membuka suara, hanya detingan alat makan saja yang terdengar.
Sedangkan di ruangan lain, tanpa disadari para ATR pun memerhatikan mereka dari dapur. "Wah semoga pernikahan mereka bahagia ya"ujar bi Arum dan dianggukkan oleh bi Inah, lain dengan mbak Fitri yang menatap sinis.
"Aku rasa tidak bi, sampai sekarang aja mereka masih pisah kamar"ujar mbak Fitri.
"Hei! Kau ini tidak boleh begitu. Mungin mereka ada alasan lain mengapa mereka belum juga satu kamar"tegur bi Arum dan langsung pergi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tak lama bi Inah datang untuk menegur anaknya juga.
"Hei Fitri! Kau jangan berpikiran macam-macam, hilangkan khayalanmu untuk bisa bersama tuan Zikry. Ingat posisimu disini hanya sebagai ART. Lagi pula tuan sudah menikah sekarang, ibu peringatkan kau jangan berbuat macam-macam, hilangkan segala khayalan gila mu itu. Sekarang kau selesaikan pekerjaanmu" bi Inah pun menyusul bi Arum untuk membantunya membereskan peralatan masak yang tadi digunakan.Setelah mendengar perkataan ibunya tadi, mbak Fitri ngedumel pelan agar tidak terdengar oleh ibunya. "Ck, kita lihat saja nanti. Kau akan menjadi milikku tuan Zikry"ucap mbak Fitri tersenyum sinis.
*Author: biar enak kita panggil mbak Fitri tanpa embel-embel mbak ya
Flashback *(1 setengah tahun yang lalu)
Pagi hari Zikry sedang berjalan di ruang kerjanya menyiapkan berkas-berkas yang akan di bawanya ke kantor hari ini.
Tok tok tok
"Permisi tuan. Saya Inah, apa saya boleh masuk?""Masuklah"
Bi Inah pun masuk dengan seseorang yang mengekor di belakangnya.
"Ini putri saya yang ingin bekerja di sini tuan""Ahh, jadi ini anak bi Inah yang ingin bekerja di sini. Siapa namamu?"
Bi Inah mengangguk kepada Zikry. Berbeda dengan ibunya, Fitri menatap Zikry dengan mata yang berbinar. Dan secara spontan Fitri mengatakan..... "Tampan...."
Untung hanya ibunya yang dapat mendengar, kalau tidak bisa salah paham nanti. Ibunya yang mendengar itu langsung menegurnya dengan menyenggolnya dengan siku.
"Hei kau tak dengar, tuan menanyakan namamu""A...m..maaf tuan. N..nama saya F..Fitri tuan"
"Baiklah, kau diterima. Tolong bi Inah beri tau anakmu peraturan di rumah ini. Saya akan ke kantor sekarang"
"Ah satu lagi, nanti malam tidak usah buatkan saya makan malam. Malam ini saya akan makan malam dan menginap di sana. Dan tolong bilang ke yang lain bahwa tidak perlu menunggu saya pulang malam ini. Saya permisi, assalamualaikum"Zikry pun pergi meninggalkan ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Teman Kecil
Romance*Naira Alisya Az-zahra* Tidak pernah menyangka bahwa dosen selama ini sering menghancurkan mood-nya, karna sifat dingin dan menyebalkan bagi Naira, dia adalah teman masa kecilnya, yang ia rindukan selama belasan tahun dan selalu ia sisipkan namanya...