Tak terasa hari ini adalah hari terakhir Naira berstatus lajang. Besok ia akan melangsungkan pernikahannya, Naira hanya mengundang Aisyah dan Maura ke acara pernikahannya. Zikry pun begitu, hanya teman kuliah dan beberapa rekan bisnis serta teman mengajarnya di kampus yang merupakan para dosen Naira.
"Ciee.... Yang sebentar lagi merubah statusnya" goda Maura. Naira, Maura dan Aisyah dengan melakukan Videocall bertiga.
"Emm... Iya. Oh ya kalian wajib datang ya. Kalau nggak aku ngambek sama kalian!"
"Ihh... Calon pengantin kok ngambekan sih, insyaallah kami datang kok, masa pernikahan sahabat sendiri nggak datang sih" ucap Maura yang mengundang tawa sahabat-sahabatnya itu.
"Udah dulu ya, aku mau istirahat dulu. Dari tadi sibuk bantuin bunda untuk besok"
"Iya deh sana istirahat, biar besok fresh" ucap Aisyah.
"Iya aku tau. Assalamualaikum"
Dijawab serentak oleh Aisyah dan Maura. Dan setelah mengakhiri percakapan mereka, kantuk Naira pun datang dan Naira langsung ambruk di ranjang tidurnya.*******
Tok tok tok
"Ira... Bangun nak, periasnya sudah datang nih. Bangun Ira" sudah hampir setengah jam bunda membangunkan Naira tapi ia belum juga bangun.
"Sini bunda biar Al saja yang membangunkan" saran Alfat.
"Hey, bangun dong. Masa calon pengantin belum bangun juga sih. Kasihan tau, periasnya sudah datang dari tadi" ucap Alfat dibalik pintu kamar Naira.
Akhirnya Naira keluar dari kamarnya. "Apaan sih, berisik banget. Aku tuh udah bangun dari tadi tau. Oh, mbak udah datang ya, maaf ya tadi saya mandi dulu. Ayo masuk mbak" Naira langsung menarik tangan perias pengantin yang akan merias dirinya dan menyuruh kakaknya yang jahil itu untuk pergi dari kamarnya.
" Mbak, saya maunya make up nya tipis saja ya. Kalau bisa natural saja, boleh nggak?"
"Emm... Bisa kok mbak. Tenang saja saya akan make up pinnya sesuai keinginan mbak. Sudah bisa dimulai mbak?" Perias pengantin itu pun mulai bergulat dengan alat make up yang ia bawa.
****
Akhirnya Naira selesai dirias dan ia pun sudah memakai gaun pengantinnya yang anggun. Kini Naira tengah melihat pantulan dirinya dari depan cermin. Ia tidak menyangka saja bahwa ia akan secepat ini melepas masa lajangnya. Dan setelah ini Naira yakin kehidupannya pasti akan berubah, dan tidak bisa lagi pergi sesukanya dengan sahabat-sahabatnya. Tidak ada lagi yang menangis dipangkuan ayah, tidak ada lagi yang merengek pada bunda, dan bermanja dengan kakaknya, itu semua pasti akan berubah.
Perias pengantin yang meriasnya tadi pun sudah pergi dari tadi. Sekarang ia hanya sendiri di kamarnya yang sudah dihiasi oleh banyak bunga-bunga di sini. Rasanya Naira ingin memamerkan kamarnya dengan Aisyah dan Maura, bahwa kamarnya sekarang menjadi objek foto yang bagus dan tak kalah dengan objek foto ala Instagram.
Sementara diluar, sudah banyak orang yang datang. Dan Aisyah dan Maura pun kini sudah datang.
"Assalamualaikum bunda, Nai nya mana bun?"tanya Aisyah sembari mencium punggung tangan bunda yang diikuti oleh Maura.
"Waalaikumsalam. Dia ada di kamarnya, tadi sih barusan selesai dirias" ujar bunda.
"Oh, makasih bunda. Kalau begitu Ais sama Maura ke kamar Nai ya bun" bunda pun hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman.
Tok tok tok
"Udah deh kak Al, jangan ganggu aku dulu kenapa sih" teriak Naira dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Teman Kecil
Romance*Naira Alisya Az-zahra* Tidak pernah menyangka bahwa dosen selama ini sering menghancurkan mood-nya, karna sifat dingin dan menyebalkan bagi Naira, dia adalah teman masa kecilnya, yang ia rindukan selama belasan tahun dan selalu ia sisipkan namanya...