ATK. 9

752 33 0
                                    

"Nairaaaa........!" Aisyah langsung berhambur memeluk tubuh mungil Naira.

"Apaan sih? Teriak-teriak"

"Nai, aku mau cerita nih. Tapi, jangan bilang ke siapapun dulu ya!" Aisyah menarik tangan Naira.

"Ada apa? Kok narik-narik tangan aku gini? Sakit tau"

"Iya deh, maaf. Aku nggak bisa ceritainnya disini. Gimana kalau di taman belakang kampus, kan jarang tu ada orang disana"

***

"Ada apaan sih?"

"Nai, aku dijodohin"

"Apa!"Naira tercengang. "Usst.... Jangan kencang-kencang! Nanti yang lain dengar"ralat Aisyah.

"Iya maaf. Eh... Tadi beneran? Sama siapa?"

"Bukan dijodohin sih sebenarnya, cuma dikenalin gitu. Tapi, kata Abi kalau cocok kenapa nggak? Dan kayaknya Abi mengharapkan aku menikah dengan anak temannya itu. Jadi gimana nai? Aku bingung"

"Emm... Gimana ya?... Aku juga bingung sih sebenarnya. Aku juga lagi diposisi yang sama bahkan lebih parah"

"Hah! Kamu juga dijodohin nai?"

"Ihh.... Tadi bilangin aku nggak boleh kenceng-kenceng ngomongnya, nah sekarang kamunya!"Naira langsung membekap mulut Aisyah.

"Hehehe... Maaf aku kelepasan"Aisyah cengengesan. "Emang kamu dijodohin sama siapa nai?" Aisyah kembali penasaran.

"Tetangga lamaku"jawab Naira singkat. "Oh iya, kamu dijodohkan dengan siapa? Ganteng nggak? Jadi ceritanya kamu udah move on nih dari kak Al?" Naira menggoda Aisyah.

"Eumm... Sebelas dua belas sih dengan kak Al, bedanya kak Al sudah sarjana dan dia masih semester akhir"

"Wahh.... Siapa?"

"Mas Fauzan"

Jder

Bagai petir yang menyambar hati kecil Naira. Naira tak percaya ini, pria yang belakangan ini meneguhkan hatinya, dengan tutur sapanya, perlakuannya, bahkan ia sempat berfikir Fauzan-seniornya itu adalah teman masa kecilnya. Yang selama berpuluh tahun ia rindukan. Ini semua kuasa Allah, Allah maha berkuasa atas kehidupan setiap hambanya, Allah adalah sutradara yang hebat melebihi sutradara handal sedunia sekalipun.

Kita tidak pernah tahu, apa yang besok akan terjadi pada kita, apa yg di takdirkan Allah pada kita, bahkan sedetik dari ini pun kita tidak tau apa yang terjadi di detik berikutnya.

"Nai, kok bengong sih" Aisyah mengejutkan Naira.

"Haa? Bengong? Aku nggak bengong kok. Eh... Lima menit lagi ada kelas pak zikry, entar kalau telat dihukum loh. Pokoknya aku nggak mau lagi berurusan sama dia lagi, udah kapok akunya"

"Eum.... Yaudah ayo ke kelas"

***********

"Naira" panggil zikry.

"Iya ada apa pak?"

"Kamu ikut keruangan saya sekarang!"

"Haa? Emang saya salah apa pak?"

"Sudah. Jangan banyak tanya, pokoknya ikuti saja!" Ucap zikry meninggalkan Naira dan Aisyah bengong.

"Ada apa sih? Nggak jelas banget"sengut Naira.

"Sebaiknya kamu ikuti saja, dari pada kamu kena hukum lagi"saran Aisyah.

"Yaudah deh, aku ke ruangan pak zikry ya. Kamu ke perpustakaan aja dulu"

Akhirnya, dengan berat hati Naira menuju ruangan zikry.
Tok tok tok

"Assalamualaikum pak. Saya Naira" ujar Naira di balik pintu.

"Waalaikumsalam. Masuk!"pinta zikry.

"Baiklah, saya tidak akan mengulangi apa yang saya katakan, maka pasang telingamu baik-baik! Begini, nanti siang sehabis Zuhur Mama dan bunda kamu menyuruh saya membawa kamu ke butik milik teman Mama, katanya mau fitting baju. Jadi, saya minta kamu tunggu saya di parkiran! Naik mobil saya, saya dengar dari bunda, kamu tidak bawa kendaraan. Ingat! Jangan kemana-mana sebelum saya datang!" Jelas zikry.

"Pak zikry yakin mau menerima perjodohan ini?"

"Yah.... Mau gimna lagi saya tidak bisa menentang papa saya yang keras kepala itu" ujar zikry cuek.

"Astaghfirullah. Biar gimana pun itu papanya pak zikry loh" ralat Naira.

"Yasudah saya tidak punya waktu banyak, kamu mengerti apa yang saya ucapkan tadi kan?"
Naira hanya mengangguk dan segera keluar dari ruangan itu. Kini ia hanya bisa pasrah, tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa mengikuti jalur hidupnya.

Sepertinya ia harus bisa belajar menerima keadaan bahwa ia akan menjadi seorang istri sebentar lagi. Istri seorang pria es dan juteknya nggak ketulungan. Mungkin inilah yang digariskan Allah untuk hidupnya.

Naira juga harus bisa melupakan perasaannya kepada orang lain selain calon suaminya. Meski kini ia belum mencintai calon suaminya itu dan bahkan tidak akan pernah lagi menurutnya, entahlah........

"Ira? kenapa bengong disitu? Kesini sama bunda"panggil bunda.

Ya... Naira dan zikry telah sampai di butik teman mamanya zikry. Disana sudah ada bundan dan mamanya zikry yang sudah menunggu.

Tidak! Bukan ini yang impikan Naira. Dulu ia sangat memimpikan momen ini, tapi ini tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Bayangannya ia jalan beriringan, dibukakan pintu oleh calon suaminya, ahh.... Sungguh romantis pikirnya.

Tetapi kenyataannya jangankan membukakan pintu berbicara saja jutek kepada Naira. Dimana coba sisi romantisnya.

Naira langsung berlari kearah bunda dan memeluk bundanya itu, sangat nyaman sekali rasanya. Naira menghembuskan nafasnya seraya mengucapkan basmalah 'munkin inilah takdirku' pikirnya.

"Nah, Ira kamu mau yang mana gaunnya?"tanya Mama zikry.

"Eum.... yang ini aja deh"Naira mengangkat sedikit hanger gaun yang dipilihnya.

"Yakin yang itu? Ira boleh pilih yang mana yang Ira suka. Tidak usah pikirkan soal biaya kan zikry yang belikan. Iya kan zikry?" Mama zikry yang melihat zikry hanya diam mematung berdiri di sampingnya dan sedikit menyenggol bahunya menyadarkan zikry dari lamunannya.

"Haa? Iya ma zikry belikan" sadar zikry dari lamunannya.

"Kamu nih, bengong mulu. Calon pengantin nggak bagus kalau bengong terus. Kamu juga bisa bantu Ira cari gaun yang cocok untuknya jangan diam mulu, entar kesambet loh" zikry yang dinasehati mamanya pun sedikit kikuk.

"Biar dia pilih sendiri saja ma, lagian zikry nggak tau apa yang dia suka. Entar kalau zikry pilihkan takutnya dia nggak suka gimana? Jadi, biar dia pilih sendiri saja. Zikry mah ikut aja"ujar zikry.

"Ah, benar tante. Apa yang dikatakan pak zikry itu benar. Jadi, biar Ira saja yang pilih sendiri. Kan pak zikry tidak tau apa yang Ira suka tante" Naira tersenyum paksa.

Akhirnya mereka semua sibuk memilih-milih pakaian. Dan setelah itu, mereka lanjut untuk membeli perlengkapan pesta serta yang tak terlupakan adalah cincin pernikahan anak-anak mereka.














Bersambung.....

Assalamualaikum🤗😇
Apa kabar semua?

Semangat yah puasanya😇😉
Maaf sudah menunggu lama
Kali ini pendek saja dulu ya

Ok sampai jumpa lagi😊🤗

Syukron khasirah

Gumaouwoyo 😘

Terima kasih

Jazakumullahu khairan khatsiiran🤗

Wasallam

Assalamualaikum Teman KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang