"maaf mbak sampai dimana kita tadi?" Naira sudah selesai mengangkut telfon dan bertanya pada Fitri.
"Jadi nona tidak mencintai tuan?"
"Entahlah aku juga tidak tau"ucap Naira sedikit murung. Tak lama kemudian ia sadar " ah, mikir apa aku ini. Tidak mbak, aku tidak mencintainya. Dia pria yang menyebalkan"
"Nona yakin tidak mencintai tuan?" Tanya Fitri sedikit menggoda.
"Tt..tentu saja. Dia sangat menyebalkan" ucap Naira dengan tegas. "Ah, mbak teman Ira sebentar lagi datang, Ira ke depan dulu ya" Fitri hanya mengangguk dan Naira pun langsung menuju ruang tamu mengunggu teman-temannya datang.
Tak lama kemudian Aisyah dan Tiara datang dengan plastik belanjaan yang memenuhi tangan mereka.
"Astaghfirullah, apa yang kalian bawa? Mengapa banyak sekali?"ucap Naira yg kaget melihat kantung plastik yang ada ditangan mereka.
"Oh ini bahan-bahan untuk membuat brownies. Aku pikir itu menyenangkan, makanya tadi sebelum kesini aku dan Tiara membeli ini dulu di supermarket"jelas Aisyah.
"Kalian hanya berdua saja? Maura kemana?"
"Ah itu, tadi kata Aisyah eonni Maura eonni nggak bisa datang. Katanya dia sedang ada ujian. Makanya kami hanya berdua, hehehe " ucap Tiara cengengesan.
"Ya sudah, kalau gitu ayo kita ke dapur. Entar habis waktunya gara-gara kita kebanyakan ngobrol. Kan siang ini mau kuliah"Naira mengajak Aisyah dan Tiara menuju dapur.
Dan mereka pun bersiap membuat brownies yang ingin mereka buat. Dengan ditemani canda tawa masing-masing mereka disibukkan dengan tugasnya, Aisyah sibuk dengan memikser adonan, Naira memasuk-masukan bahan-bahan ke adonan, sedangkan Tiara hanya memotong dan memarut coklat dan keju sebagai toping, karena diantara mereka hanya Tiara yang tidak mengerti masalah memasak.
Sesekali juga Tiara datang ke rumah Naira untuk belajar memasak, tapi hasilnya selalu gagal. Maka dari itu mereka tidak mau mengambil resiko yang sama, lebih baik Tiara menyiapkan toping saja dari pada mengacaukan adonannya.
Akhirnya browniesnya sudah matang. Waktu sudah menunjukkan pukul 11:00, untung saja Aisyah membawa baju ganti untuk dipakai ke kampus. Karena sekarang pakaian yang mereka kenakan pada kotor karna terkena adonan dan tepung. Hanya pakaian Tiara saja yang masih bersih, karna ia hanya membuat toping tadi.
Setelah meletakkan brownies ke lemari es, mereka pun langsung bersiap-siap pergi ke kampus. Dirasa tidak sempat lagi untuk menikmati brownies yang mereka buat sekarang. Mereka pun sepakat sepulang dari kampus langsung ke rumah Naira untuk menikmati brownies yang mereka buat tadi, sekalian mengajak Maura juga.
******
Akhirnya mata kuliah Naira pun selesai. Ia sedang berjalan menuju kantin kampus untuk membeli minum. Naira memutuskan untuk menunggu teman-temannya disana, ditemani strawberry juice yang ia pesan tadi Naira pun masih bergulat dengan laptopnya.Mungkin karena keasikan, Naira tidak sadar ada seseorang yang duduk tepat di hadapannya. Ya, orang itu adalah Fauzan, senior Naira.
"Sibuk banget keliatannya" ucap Fauzan tiba-tiba. Naira pun sadar dan mengangkat kepalanya untuk mengetahui siapa yang bicara. Seketika Naira terkejut dengan keberadaan Fauzan di hadapannya.
"Kak Fauzan sejak kapan disini?"
"Tidak lama, hanya beberapa menit yang lalu" jawab Fauzan santai. "Sesibuk itu ya? Sampai tidak sadar" lanjut Fauzan tertawa kecil.
"Tidak juga, mumpung ada waktu senggang, nggak salah kan kalau di kerjaan sekarang" jawab Naira cengengesan.
Kemudian pun mereka berbincang-bincang seputar apa saja. Mulai dari tugas kampus, awal mereka bertemu, hingga membicarakan hal-hal konyol seperti mengerjai dosen dan sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Teman Kecil
Romance*Naira Alisya Az-zahra* Tidak pernah menyangka bahwa dosen selama ini sering menghancurkan mood-nya, karna sifat dingin dan menyebalkan bagi Naira, dia adalah teman masa kecilnya, yang ia rindukan selama belasan tahun dan selalu ia sisipkan namanya...