4. Sahabat

122 14 0
                                    

"kapan semua ini berakhir"

-Nada triska hermawan

****

Kringgggg kringggg kringggg

Suara jam weker sudah berbunyi yang berarti nada harus segera melaksanakan ibadahnya dan bersiap untuk sekolah.

Nada sudah terbangun dari tidurnya. Anak itu sangat peka terhadap bunyi apa saja yang mengganggu tidurnya.

Nada bergegas untuk solat dan bersiap untuk sekolah.

****

Nada menuruni anak tangga di rumahnya. Ia langsung berbelok ke meja makan dan langsung mendudukan bokongnya di kursi.

Ia mengambil roti tawar dan mengoleskan selai coklat kesukaannya.

Suasana hening membuat hati nada tenang. Dan tiba-tiba

*brakkk

Suara gebrakan yang berasal dari kamar orang tuanya.

Dan teriakan demi teriakan terdengar.

"KAMU INI GIMANA SIH MAS?! AKU KAN GAMAU BERHENTI !" ucap sang ibu Sambil berteriak kencang

Mereka entah membicarakan apa. Nada hanya mendengus Kesal mendengar ibu nya yang berteriak itu.

"KAMU INI EGOIS !" ucap ayahnya tak Kalah kencang.

*plak

Nada memejamkan matanya dan memberhentikan acara sarapan itu.

'huft kapan semua ini berakhir' batin nada.

Nada kesal, sangat kesal. Karena hampir setiap harinya dia mendengarkan orang tuanya ribut seperti ini. Entah apa yang mereka ributkan nada tidak tahu karena nada suka bodo amat tentang semuanya.

****

"selamat pagi Nadaku cayangkuh, cintakuh" ucap orang itu dengan nada yang alay dan tidak lain adalah sahabat dia sendiri.

"Alay deh lo mi!" ketus dia seraya memutarkan kedua matanya malas.

"ganggu aja!" sambung nada. Seraya melanjutkan membaca novel kesukaannya.

"ih kenapa lo? Ga mood?"

"hm" dia hanya berdehem.

"Tumben, biasanya pagi-pagi udah ngebucinin kakak kelas SHONGONG itu" ucap mia seraya menekankan kata yang di capsloks.

"Oh iya! Gue lupa!" ucap dia sambil menepuk jidatnya.

"eh tapi gue gamood. Ntar aja deh pas istirahat" sambungnya.

"tumben amat. Kalo ga mood gini biasanya ada masalah ni?, kenapa ortu lo?" ucap sahabatnya itu.

"Maybe, gue gaperlu ngomong ke lu, lu nya juga udah peka. Kan lu udah one heart sama gue kan?" ucap nada sambil menurun naikan alisnya dan memperlihatkan jajaran giginya yang rapi.

BUCIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang