7. Pingsan

83 10 5
                                    

"hanya dengan tidur cara satu-satunya agar aku bisa melupakan kejadian pahit dalam hidupku"

-Nada Triska Hermawan

****

Bugh.

"NADAAA!!" teriak kedua sahabatnya.

Semua orang yang ada disana memfokuskan matanya pada Nada.

Tubuh perempuan itu seketika ambruk karena ia terkena lemparan bola basket.

Iqbal dan teman-temannya pun terkejut melihat itu.

Septi dan Mia langsung menghampiri Nada.

"WOY! TOLONGIN SAHABAT GUE BEGO! BUKANNYA MALAH DI LIATIN" teriak Mia dengan penuh penekanan.

Tiba-tiba ada lelaki yang menghampiri mereka, ia mengangkat Nada ala bridal style dan langsung membawa sang empu yang sedang pingsan itu ke UKS.

Riuh gemuruh terjadi di lapangan. Karena orang yang mengangkat badan Nada itu adalah Dimas.

Salah satu murid famous yang berteman dengan sang ketus badboy.

Lalu kedua sahabat Nada mengintilinya.

****

"Eum makasih ka!" ucap Mia ia berterimakasih karena Dimas telah membawa Nada sahabatnya ke perpus.

Dimas hanya menganggukan kepala lalu berjalan ke arah luar UKS.

"Ti tungguin dulu Nada ya gue mau beli makanan" ucap Mia

Septi menatap Mia dan menganggukan kepalanya. Lalu tatapan ia beralih kepada pmr yang sedang memeriksa Nada.

"Ini gapapa ko kebenturnya juga ga fatal. Cuman sedikit lebam di kepala." ucap sang PMR kepada Septi.

Lagi, ia hanya menganggukan kepalanya. Seolah meng"iya"kan.

Lalu PMR itu menyodorkan sebuah salep kepada Septi.

"Ini obat buat lebam nya."

"Tungguin sampe sadar ya. Mungkin sebentar lagi juga sadar" timpalnya.

"Iya kak makasih"Balas Septi sopan.

kakak PMR itu langsung meninggalkan septi sendirian.

"Euh" Gumam Nada sambil memegangi kepalanya.

"Eh Nad lo udah sadar.. Jangan banyak gerak dulu harus tiduran duluu. Jangan dulu duduk nanti kepala lo tambah sakit bentar tungguin Mia lagi beli makanan" cerewet Septi seperti yang ngeRap.

Seperti yang diceritakan dari awal, Septi ini cerewet kepada dua sahabatnya.

Nada yang mendengarkan penuturan Septi bergumam kesal "Nyenyenye" sambil mempoutkan mulutnya lalu tak lupa diiringi dengan memutarkan kedua bola matanya.

"Gue kenapa?" gumam Nada

"Lo pingsan tadi lo kena lemparan bola"

"Ko bisa?"

BUCIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang