15. Cemburu?

90 6 7
                                    

"Apakah aku harus menyerah?"

-Nada

****

^Happy Reading^

Mohon maaf yang nunggu update dari aku maaf lama banget kan wkwk.
Terimakasih kepada readers yang selalu nunggu aku up 😚❤ love u❤

Untuk cast aku udah dapet cuman aku gabisa up foto gitu gatau kenapa kaya yang eror gitu.

Oke makasih ya wkwk

*****

"Ngapain Liat Nada sama Dimas? Cemburu?" ucap Danu.

Jadi, yang melihat Nada dan Dimas itu adalah Iqbal.

"Gak!" ucapnya lalu meninggalkan Danu yang sedang tertawa mengejek.

****

Nada sudah memasuki kelasnya. Kelas yang ribut tentunya.

"Nad kenapa si lu beda?"Tanya Mia heran.

Kening Nada menyernyit.

Mia menepuk badan Septi agar septi melihat kearah mereka.

"Ti si Nada itu beda banget ya kan sekarang?" Tanya Mia pada Septi.

Septi mengangguk.

"Hooh .. Lo kaya yang banyak fikiran gitu deh.. dan semenjak ada kejadian bully itu lo kaya ngehindarin kita-kita" Tutur Septi.

Memang benar Nada seperti menghindari mereka. Seperti tak ada waktu yang banyak untuk kedua temannya ini.

Nada tertegun. Ia diam seribu bahasa. Memang seharusnya ia tak merahasiakan apapun pada temannya ini.

Kadar kepekaan kedua temannya ini melewati batas normal.

"Uhm" Nada berfikir

Mia dan Septi memperhatikannya.

"Lo cerita dong.. Kita tu sedih kalo lo di bully, kita tuh sedih kalo lo terus-terusan di kasarin sama kak Iqbal... Ayolah Nada jangan terlalu berlebihan" jelas Mia.

Nada kembali tertegun. Memang benar ia terlalu berlebihan. Sangat berlebihan.

"Oh ya? Makasih ya kalian" ucap Nada lalu memeluk Mereka.

Hanya ucapan terimakasih yang bisa Nada sampaikan. Entahlah lidahnya sangatlah kelu untuk menceritakan semua masalah yang ia hadapi.

"Gue belum bisa cerita sekarang.. Tapi mungkin abis istirahat ini"

Mia dan septi mengangguk patuh.

Tak lama dari itu Pak Rey memasuki kelas Nada.

"Assalamualaikum" ucap Pak Rey

"Waalaikumsalam Pak!" serentak muridnya.

"Pak Rey" ucap salah satu siswi.

BUCIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang