12. Mimpi? atau Nyata?

60 7 7
                                    

"Apakah aku harus melewati tembok itu? Agar aku bisa menggapaimu? Tapi mengapa tembok itu sangatlah kuat? Apakah aku bisa meruntuhkan tembok yang kokoh itu"

- Nada Triska Hermawan

****

^happy reading^
Jangan lupa tinggalkan bekas:)

****

Pagi senin telah tiba! Akhirnya setelah lelah banyak mendengarkan percekcokan selama weekend Nada kini bisa bahagia di sekolah.

Bagaimana tidak lelah? Weekend nya itu diisi dengan percekcokan antara keluarga. Biasalah orangtuanya mempersalahkan masalah yang sepele.

Ia sangat lelah mendengarkannya. Harusnya waktu weekend itu diisi dengan liburan atau mager-mageran.

Tapi ini? Ah tidak.

Yaudah tak apa toh sekarang sudah hari senin.

Nada sedang menyiapkan sarapannya dan ia juga berniat untuk membawakan Iqbal sarapan. Ah mungkin Iqbal sudah berubah. Buktinya kemarin ia sudah mememperlakukan Nada bak seorang pacar.

Ia sangat bersemangat sekali pagi ini. Ia pengen buru-buru melihat Iqbal Rakriandra Syaputra si ketus badboy yang kemarin tak ketus lagi kepadanya.

Setelah ia bersarapan dan membawa bekal untuk sang pujaan hati, ia langsung bergegas keluar rumahnya. Ia menyalakan motor kesayangan nya dan menjalankannya menuju sekolah.

Ah kali ini Nada membawa motornya lagi karena ia takut kesiangan.

Seperti biasa senin pagi diisi dengan upacara bendera. Kebetulan kelas Nada yang kebagian jadi petugas upacara.

Paling demen nih Nada kalo jadi petugas upacara. Dia suka banget sama yang namanya jadi MC haha ya kali:v bukan MC si lebih tepatnya Tata upacara. Iya dia sangat suka jadi bagian itu. Enak aja sih kaya nyuruh-nyuruh orang fikirnya :v.

Upacara berjalan dengan khidmat. Lalu upacara selesai dan murid-murid pun berbondong-bondong memasuki kelasnya masing-masing.

"GILA PANASSSSS" ucap Nada dikelasnya yang tentu menghadirkan tatapan aneh dari teman-temannya.

"Iya lu gila" ucap Fadil salah satu teman laki-laki di kelasnya.

"Heh baru tau? Padahal udah lama" ucap Nada asal lalu semua orang sekelas itu tertawa mendengar ucapan itu.

"HAHAHAHA"

"Dasar IDIOT" ucap Fadil.

Lalu satu kelas itu tertawa lagi. -emang pada receh ya.

Nada mengendikan bahunya acuh. Ia tak peduli omongan Fadil karena baginya itu merupakan makanan sehari-harinya. Dibercandain oleh satu kelas bukan bully. Mereka emang hobi banget ngebercandain Nada. Apalagi Nada orangnya Humble, ga baperan ya gitu deh. Tapi btw kalo masalah cinta dia suka baperan ahahah.

"Nad lu tumben cantik" Ujar Rizky teman dari Fadil.

Nada melirik Rizky. "Hooh baru tau?" Ucapnya sambil memutar kedua bola matanya malas.

BUCIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang