Chapter 5
Samuel and Giovanno"Sam?" tanya Adeline kepada seorang pria yang baru saja muncul di balik tirai.
"wah wah ada calon permaisuri, long time no see yah?" ucap pria bernama lengkap Samuel Miller itu.
Adeline segera berhambur memeluk salah satu teman masa kecilnya itu, ia tidak pernah bertemu Samuel semenjak pria blasteran Jerman itu pindah ke negeri paman Sam.
"kau! Kenapa baru sekarang mendatangiku? Aku merindukanmu bebek nakal yang jelek" ucap Adeline sembari mengerucutkan bibirnya yang terlihat menggemaskan dimata Sam.
"jangan berlebihan Adel. Kau sudah bukan anak kecil lagi kan? berhentilah merengek seperti itu okay?" titah Sam lembut sambil mengelus kepala Adeline dengan penuh kasih sayang.
Semua orang tahu, jika Samuel sangat menyayangi Adeline seperti adiknya sendiri. Perlakuan nya pun berbeda jika menyangkut dengan si manis, Adeline.
Adeline mengangguk, lalu melepaskan pelukan nya dari Sam. Ia menarik lengan Samuel dan mengajaknya untuk berjalan-jalan di sekitar istana.
"bagaimana kabar si cantik kita sekarang?" tanya Samuel sembari memetik sebuah bunga mawar untuk Adeline.
"Ariana tetap tidak berubah. Dia tetap membatasi jarak dengan kami semua, bahkan sifatnya juga sering berubah-ubah. Terkadang ia ikut tertawa bersama, lalu beberapa saat kemudian kembali angkuh dan sulit di ajak bicara" terang Adeline sembari menyeka buliran air mata yang jatuh.
"aku ingin dia seperti dulu Sam. Ana kita yang ceria dan merengek dibelikan es cream. Aku ingin Ana yang dulu, yang tidak bisa tidur jika aku tidak membacakan dongeng kesukaannya. Aku juga ingin adikku tertawa seperti dulu lagi... " lirih Adeline tak kuasa menahan air matanya. Cukup sudah, ia tidak tahan lagi jika menyangkut soal perubahan karakter adiknya itu.
Sam mengusap air mata yang jatuh di pelupuk mata Adeline. Ia ikut merasakan kesedihan yang Adeline rasakan, namun ia tidak boleh lemah. Ia harus menguatkan Adeline saat ini.
Sam menyalipkan bunga mawar yang ia petik tadi ke pucuk telinga Adeline.
"sudahlah. Jangan menangis lagi, mawarnya akan ikut menangis jika melihat calon ratu istana ini menangis" hibur Samuel disertai kekehan.
Adeline mencebik. Tapi ia juga sedikit tersipu jika mengingat pernikahannya yang akan diselenggarakan 3 hari lagi.
Apa semua akan terwujud seperti yang aku inginkan? Batin Adeline.
****
Sinar matahari kian terik, menandakan hari telah berganti siang. Ariana berdiri dari kursi taman yang dari tadi pagi membuatnya tidak ingin beranjak dari tempat tersebut. Bagaimana tidak? Pemandangan yang tersaji di hadapannya cukup indah dan menarik perhatiannya. Sudah berulang kali ia memotret dan mengunggahnya di instastory miliknya.
Ia berbohong dengan mengatakan Mansion milik keluarga Walton ini jelek dan bukan seleranya. Ia hanya gengsi memberikan pujian untuk Mansion megah yang sebentar lagi di tinggali oleh saudara kembarnya Adeline Minerva.
Sebuah tangan kekar menarik paksa pergelangan tangannya. Ia tersentak, dan ingin teriak. Namun usahanya gagal, pria tersebut membekap mulutnya secara paksa dan ingin membiusnya menggunakan sapu tangan yang telah ia berikan cairan bius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince
RomanceBagaimana rasanya menjadi pasangan pengganti dari saudara kembar sendiri? Terlebih lagi menikah dengan bangsawan yang terkenal akan tradisi dan peraturan konyol sebagainya? Meet Ariana minerva, supermodel cantik asal Indonesia yang masuk dalam 3 b...