Bagaimana rasanya menjadi pasangan pengganti dari saudara kembar sendiri?
Terlebih lagi menikah dengan bangsawan yang terkenal akan tradisi dan peraturan konyol sebagainya?
Meet Ariana minerva, supermodel cantik asal Indonesia yang masuk dalam 3 b...
Terimakasih buat vote+comment di part sebelumnya yang bikin author makin semangat buat update ❤
Selamat membaca cerita The prince!
Semoga suka ^_^
"David sudah berangkat ke kantor grandma?" Ariana bertanya dengan napas terengah-engah.
Hal yang wajar, dia terlambat bangun lagi hari ini dan mendapati sebuah karangan bunga di samping tempat tidurnya yang disertai permintaan maaf David karena akan pulang larut malam, bahkan mungkin besok pagi lamanya.
"ya sayang, David berangkat pagi-pagi sekali tadi" jawab grandma Rosselia tersenyum manis.
"ah, begitu ya... "
"maaf karena sudah terlambat bangun grandma" lanjut Ariana yang merasa bersalah.
Kembali tersenyum, grandma Rosselia memberi isyarat dengan menyuruh Ariana duduk kursi sebelahnya. Dengan canggung, Ariana berjalan dan duduk manis ditempatnya.
"duduk, dan makan dulu. Jangan terus-menerus meminta maaf ya calon ratu" goda Rosselia membuat Ariana tertawa ringan.
Mereka berdua memakan sarapan dengan hikmat, dengan sesekali grandma Rosselia memberi lelucon ringan yang membuat Ariana sesekali tertawa mendengarnya.
"merasa bosan di mansion, nak?" tanya grandma Rosselia yang membuat Ariana dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"tidak. Sama sekali tidak grandma, disini sangat menyenangkan"
Rosselia terkekeh geli mendengar nya. Ia sudah berencana ingin mengajak Ariana berjalan di sekitar kota ini.
"oh ya? Sayang sekali. Padahal grandma berniat mengajak cucuku perempuan ku ini jalan-jalan"
Mata Ariana langsung berbinar mendengarnya.
"jalan-jalan? Ayo grandma!" ajak Ariana penuh semangat.
****
Rheine, Germany
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosselia dan Ariana berjalan kaki melintasi perkotaan yang ramai orang-orang berlalu lalang. Mereka berhenti disebuah cafe di jejeran para pejalan kaki. Mereka berdua tampak menyembunyikan identitasnya dengan memakai pakaian casual yang terbilang murah dan pasaran.
Sengaja, agar tak banyak orang yang sadar akan keberadaan mereka.
"pesan sesuatu, disini makanannya sangat enak" ujar Rosselia menyerobot buku menu dari pelayan toko itu.
Ariana mengangguk, matanya menelusuri tiap daftar menu dari helaian lembar kertas yang tercetak rapi itu.
"whoaa! banyak cookies dan dessert lezat disini" pekik Ariana gemas menatap daftar makanan.
