Bagaimana rasanya menjadi pasangan pengganti dari saudara kembar sendiri?
Terlebih lagi menikah dengan bangsawan yang terkenal akan tradisi dan peraturan konyol sebagainya?
Meet Ariana minerva, supermodel cantik asal Indonesia yang masuk dalam 3 b...
Semenjak insiden dua hari yang lalu, baik David maupun Ariana sama-sama membentangkan jarak. Mereka tampak menjauh dan seperti saling tidak mengenal.
Ariana menyuruh David untuk tidak memberitahukan kedua orang tuanya, paling tidak setelah acara pernikahan David dan Adeline selesai. David mengiyakan permintaan Ariana, ia juga tidak mau keluarganya terbebani karena insiden itu. Oleh karena itu, David memerintahkan Samuel yang selaku menteri keamanan itu untuk memperketat penjagaan istana. Terutama dari kakaknya, Giovanno Miller.
David tidak bisa mencegah Giovanno untuk tidak hadir dalam acara ini, karena keluarga Miller sudah sangat berjasa kepada keluarga Walton. Hans, ayah dari Samuel dan Giovanno tewas akibat insiden penembakan yang ditunjukkan untuk Jonathan Walton, kakek dari David Walton. Sebagai penghormatan dan jasa yang diberikan untuk keluarganya, mana mungkin David bisa sembarangan mengusir keturunan yang telah menyelamatkan kakeknya?
"David... " sebuah suara memanggil nama David. Ia sontak menoleh kebelakang dan melihat ibunya sedang memanggilnya.
"ada apa mommy? Sudah sarapan? Mommy terlihat pucat" komentar David sembari meneliti wajah cantik ibunya.
"tidak sayang, mommy sangat bahagia... Sebentar lagi putra mommy akan menjadi suami dan selanjutnya akan menjadi ayah" ujar Astryd lalu menghapus jejak air mata di pipinya.
"mommy, istirahatlah. Mommy bisa sakit jika memaksakan diri begini" ujar David mengkhawatirkan kondisi ibunya.
"mommy akan lebih sakit jika memberikan tugas pengurusan pernikahan ini kepada ayahmu" ucap Astryd sambil terkekeh.
"well, ayahku itu hanya bisa merusak decor pernikahanku"
Keduanya pun tertawa dengan candaan yang David katakan. Namun selanjutnya, Astryd menggenggam tangan David dan memperhatikan sorot mata keibuannya.
"jaga Adeline baik-baik ya sayang? Mommy menyayangi dia seperti putri mommy sendiri"
"tentu mommy, aku akan selalu menjaga dan mencintainya"
****
Ariana melangkahkan kakinya menuju kamar yang disediakan untuknya. Ia ingin beristirahat sebentar sembari membersihkan tubuhnya yang sudah basah karena keringat. Besok adalah hari pernikahan Adeline, ia harus terlihat segar dan cantik, seperti biasanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampai dikamar, ia segera mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, ia pun segera merebahkan diri ke kasur king size di kamar tamu yang khusus untuknya.
Ia menatap lurus ke arah langit-langit kamar, ia masih bertanya-tanya apa yang menjadi kejanggalan dari sorot mata David saat menceritakan tentang sepupu psikopat nya, Giovanno Miller.
Flashback on
Ariana mengerutkan alisnya kala mendengar penuturan dari mulut David bahwa orang yang nyaris membunuhnya tadi merupakan sepupu dari pihak ibunya, Astryd Walton.
"kau serius? Keluarga Walton tau tentang ini? Kenapa kalian malah membiarkan psikopat berkeliaran di istana?! " Pekikan Ariana membuat David menutup telinganya dan beralih menatapnya dengan tajam.
"bicara perlahan, kau seorang gadis. Tapi suaramu mengalahkan ngauman singa" celetuk David sebal.
Ariana segera menoyor kepala David, ia tidak terima jika suara cantiknya di hina.
"apa katamu? Melebihi auman singa?" ulang Ariana dan ditambah dengan pelototan mata.
"ah ralat, maksudku lebih dahsyat dari sangkakala" celetuk David ngasal.
"kau... Ah sudahlah! Terserah. Tapi, aku seperti tidak asing dengan kau"
"apa kita pernah saling mengenal? " tanya Ariana sekali lagi. David tertegun, ia hanya diam saja. Namun selanjutnya ia tersenyum,
"ya, mungkin saja. Aku dan Adeline dijodohkan sejak kecil, aku juga beberapa kali mengunjungi rumahmu, jadi ya.. Kau bertemu denganku" jawab David terdengar santai dan melihat ke arah lain.
Sungguh? Tapi kenapa aku tidak mengingatnya?
"ehm, lalu bagaimana dengan Giovanno? Dia juga mengenalku? Apa aku juga dijodohkan dengannya?" tanya Ariana menerka-nerka dengan segala memori yang ia ingat waktu kecil. Tapi nihil, ia tidak ingat sama sekali.
Wajah David yang semula tersenyum kini berubah. Sorot matanya mengkilap, menandakan ia terlihat marah dan ingin melampiaskannya. Namun, ia urungkan niatnya.
Eh kenapa dia jadi marah jika Ariana membahas itu?
" jangan pernah mencoba untuk mendekatinya apalagi berfikir seperti tadi. Kau tidak boleh mencintainya" ucap David dengan nada tegas dan tidak ingin dibantah.
"kenapa? Itu bukan urusanmu!" ucap Ariana geram.
"pokoknya tidak boleh!" sentak David, lalu menghidupkan mesin mobilnya dan melaju sangat cepat. Bahkan Ariana sampai memegang pegangan dan merapalkan segala doa demi keselamatannya.
"dasar, orang gila!" batin Ariana menjerit.
****
Tok Tok Tok
"masuk!" titah Ariana mendengar suara ketukan pintu kamarnya.
"hi! Baby girl" sapa Adeline ramah.
"Adeline?"
"hehe, kau sedang sibuk?" tanya Adeline sembari cengengesan.
"uhm, tidak. Tapi bukankah kau harus berada di dalam kamarmu untuk beristirahat? Calon pengantin tidak boleh keluar kamar jika tidak penting" ujar Ariana sembari menasehati Adeline. Jujur, ia tidak mau saudara kembarnya itu sampai sakit karena kelelahan.