Chapter 7
Wedding partyKeesokan harinya...
Acara pernikahan dilangsungkan pagi ini. Para maid terlihat sibuk melayani para tamu yang hadir. Para kolega dan bangsawan menjadi tamu utama pun terlihat sangat antusias dalam acara ini. Mereka turut bahagia untuk kedua mempelai tersebut.
Adeline tampak cantik menggunakan gaun pengantin yang dibuatkan khusus untuknya. Ia menatap pantulan wajahnya ke cermin dan tersenyum samar.
Suara decitan terdengar dari pintu, Adeline mendelik kala melihat kembarannya datang dan menghampirinya.
"kau.. Terlihat sangat cantik" puji Ariana melihat penampilan Adeline menggunakan bridal dress designer ternama itu.
"terimakasih Ana, kau juga cantik" balas Adeline memuji kecantikan Ariana.
Ariana tampak anggun dengan mini dress nya berwarna marun, dan sedikit riasan yang menambah kecantikan diwajahnya. Ia juga tak sungkan mengumbarkan senyum di depan semua orang. Hari ini, ia benar-benar bahagia atas pernikahan kakaknya itu.
"teruslah tersenyum Ana, kau terlihat lebih cantik" ujar Adeline dengan wajah berseri melihat perubahan Ariana.
"tidak untuk besok" sanggah Ariana mulai kumat kesongongannya.
Adeline tertawa, kemudian disusul dengan kedatangan Luthfia, ibu si kembar cantik itu.
"oh, ternyata kalian berdua disini" ucap Luthfia dan berhambur memeluk kedua putrinya. Kedua mata Luthfia tampak berkaca-kaca kala melihat kedua putrinya tampak bahagia seperti ini.
"Adeline, ibu berharap semoga pernikahanmu dan David selalu bahagia" ucap Luthfia sembari menghapus jejak air mata di pelupuk matanya.
"mama... Jangan menangis oke? aku akan merindukan mama, selalu" lirih Adeline yang juga ingin menumpahkan air matanya.
Keduanya kembali berpelukan, mencurahkan segala kerinduan dan kebahagiaan yang tertahan. Ariana tersenyum kala melihat ibu dan kembarannya itu, ia jadi semakin memikirkan, bagaimana jika dia menikah nanti? Apakah ibunya juga akan menangisi kepergiannya? pemikiran konyol, tentu ibunya juga menangis. Mana ada seorang ibu yang ingin berada jauh dari anaknya?
Pikir Ariana membatin."setelah menikah nanti, tolong carikan pria yang tepat untuk adikmu. Ia juga harus menikah dan hidup bahagia bersama suaminya, ibu tidak mau dia sibuk bekerja dan tidak memikirkan kebahagiaannya" cerocos Luthfia memerintah Adeline.
Mata Ariana sukses membola mendengar perintah ibunya kepada Adeline. Sungguh, pernikahan itu tidak ada dalam kamus seorang Ariana Minerva!
"mama! Aku tidak mau menikah" tolak Ariana sembari mengerucutkan bibirnya lucu.
"sayang... Setiap wanita pasti akan menjadi seorang istri, kemudian menjadi ibu. Itu memang sudah derajat seorang wanita" ucap Luthfia menasehati putri nya itu.
"tapi.. "
"sudahlah Ana, nanti kau juga mau jika sudah menemukan cintamu" timpal Adeline ceria.
"mama yakin, suatu saat nanti akan ada satu pria yang akan masuk kedalam hatimu, dan mengukir cinta yang indah di dalam hati putri cantik mama..."
Adeline mengangguk menyetujui perkataan mamanya. Ia berharap kebahagiaan yang sama untuk adiknya.
****
"kau sudah siap?" tanya Lucas kepada David yang sedang memegang ponselnya. Kelihatan sibuk sekali
David menanggapinya hanya dengan gumaman, membuat lucas kesal dan mengambil ponsel David paksa.
"hari ini pernikahanmu, dan kau masih memikirkan pekerjaan?"
"itu bukan masalah pekerjaan"
"lalu apa? Apa kau punya pacar rahasia?" tuduh Lucas mengada-ngada.
"tentu saja tidak! Aku hanya mencintai adikmu" sanggah David tak terima.
"ya, kau hanya mencintainya. Aku tau itu" ucap Lucas disertai dengan kekehan.
"walaupun ada seribu wanita cantik di dunia ini yang lebih sempurna darinya, aku akan tetap lebih mencintainya. Setiap detik, cinta itu semakin besar untuknya" ucap David serius.
Lucas mendelik, dia tahu David ingin meyakinkannya.
"laki-laki dapat dipercaya dari perbuatannya, bukan perkataannya. Jadi, buktikan itu!" sanggah Lucas memperingati David.
"tentu, aku akan membuktikannya"
Adeline menatap crown yang dipenuhi oleh berlian yang diberikan oleh ibu mertuanya, Astryd Walton. Crown dan accessoris cantik ini sangat indah dikenakan bersamaan dengan gaunnya. Ibu mertuanya tahu banyak soal perhiasan.
Suara angin berhembus sangat kencang dibalik tirai kamarnya. Adeline berjalan hendak menutup tirai itu, namun sebuah tangan membekapnya dan membopong tubuhnya ke ranjang king size miliknya.
Ia menindihnya dan berusaha melecehkannya. Sekuat apapun Adeline berusaha melepaskan diri, tetap saja tubuhnya tidak seberapa dengan tenaga pria ini.
Adeline menangis, ia pernah seperti ini. Sekarang, ia kembali dilecehkan. Dan itu tepat dihari pernikahannya, hari yang dia yakini mendatangkan kehidupan baru untuknya.
Oh godness, untake my life!
I hate myself more than the world knowsTbc
Rencananya mau update nanti malam, tapi tangan dah gatel pengen update sekarang :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince
RomanceBagaimana rasanya menjadi pasangan pengganti dari saudara kembar sendiri? Terlebih lagi menikah dengan bangsawan yang terkenal akan tradisi dan peraturan konyol sebagainya? Meet Ariana minerva, supermodel cantik asal Indonesia yang masuk dalam 3 b...