Dinner

5.9K 361 3
                                    

Chapter 15
Dinner

Double up!

Selamat membaca ^_^

"kenapa lama sekali? Ini sudah 20 menit. Aku memberimu 10 menit kan?" omel David menatap Ariana yang berjalan terseok-seok ke arahnya.

"maaf" cicit Ariana pelan.

"baby... " ucap David membuat Ariana melotot kearah David. Dan David hanya terkekeh geli melihat tingkah Ariana yang terlihat lucu dan menggemaskan ketika marah menurutnya.

"kenapa kau memanggilku dengan sebutan bodoh itu, huh?" decak Ariana kesal kearah David. Eh tapi kenapa hatinya sedikit senang ya mendengarnya?

"kenapa? Wajar kan aku memanggil istriku dengan sebutan manis?" tanya David sambil melipat kedua tangannya di dada.

"tapi aku---"

"sst! Kau ini cerewet sekali." David berkata enteng sembari menuntun Ariana menuju lift pribadi miliknya.

Mau tidak mau Ariana mengikuti langkah David, kantor ini terlihat sepi dan Ariana takut ditinggal sendirian disini.

Namun setelah menapakkan kakinya keluar dari lift, beberapa pria berpakaian jas hitam menunduk hormat ke arah mereka berdua. Tampak David menghampiri pria itu dan berbicara dengan santai dan sesekali melirik ke arahnya.

"ayo, ikut aku" titah David dengan nada bossy nya.

Ariana hanya diam dan mengikuti ajakan David. Seketika ia terperangah melihat pemandangan yang tersaji dihadapannya.

"kita ada dimana?" tanya Ariana ketika menyadari ini begitu tinggi dan dia dapat melihat gemerlapnya kota dari atas sini.

"lantai teratas gedung ini" ujar David santai dan melangkahkan kakinya ke meja yang telah disediakan.

"kemarilah, jangan hanya diam saja di sana. Kau belum makan kan?"

Ariana tersentak dari lamunannya, dia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan David tadi. Ia duduk berhadapan dan menatap David yang masih terlihat santai dengan gayanya yang terlihat bossy.

"kenapa menatapku seperti itu?" tanya David yang melihat tingkah aneh wanita dihadapannya.

"kau sedikit berbeda, dan aku merasa takut melihatnya" jawab Ariana dengan tampang polosnya.

David terkekeh dan mencubit hidung Ariana sedikit keras, membuat Ariana mencebik kesal.

"mau lihat sesuatu yang lebih aneh?"

"ini saja sudah aneh, masih ada tambahan?" cibir Ariana sedikit mengejek.

David tersenyum miring dan mengangkat tubuh Ariana bak karung beras di pundaknya.

"TURUNKAN AKU BASTARD!" maki Ariana sambil memukul-mukul punggung David sekuat tenaganya.

"pukulan itu tidak membuatku kesakitan sama sekali" goda David dan menurunkan Ariana perlahan.

"kau---"

David memotong perkataan Ariana dan memutar tubuh Ariana menghadap ke kota di hadapannya.

Mati.

Lampu pada jalanan maupun perumahan mati. Kota mendadak gelap dan hanya lampu di gedung ini yang tidak ikut mati.

David memeluk Ariana dari belakang dan menyenderkan kepalanya di bahu Ariana. Dan jujur saja, kepala Ariana mulai berkelana memikirkan hal-hal aneh yang akan David lakukan untuknya.

The PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang