Stalker

6.1K 343 37
                                    

Chapter 21
Stalker

*Terimakasih untuk antusias kalian pada cerita ini*

Terharu akutuh, baru chapter 20 tapi udah lumayan banyak yang nungguin, sayang kalian banget dehh ^^

Maaf banget kalo cerita ini masih belum sebagus cerita lainnya, tergolong rumit dan susah di tebak. Aku enggak maksa kalian buat mikir, nikmati aja alurnya yang bakal ada kejutan buat kalian nguras emosi.Tergantung mau nungggu sampe ending apa engga wkwk

*Eitss...  Bakal happy ending kok*

Happy reading!


Para pelayan terlihat hilir mudik di sekitaran mansion, hari ini adalah hari kepulangan David dan Ariana ke kastil keluarga Walton, tepatnya di Regensburg.

Ariana, gadis itu sedang duduk di hadapan cermin sambil melirik beberapa maid yang di sekitarnya sibuk mengemasi pakaiannya, membereskan kamarnya dan merias dirinya.

Padahal, tanpa di dandani saja dia memang sudah kelihatan cantik.

"princessa, anting mana yang ingin anda pakai?" tanya Sylvia sembari menyerahkan beberapa kotak perhiasan milik Ariana.

Ariana melirik sekilas, menunjuk asal salah satu koleksi anting yang ia bawa.

"itu! Pakaikan yang itu saja" perintah Ariana tanpa melirik ke arah anting yang ia tunjuk.

Para maid terperangah sembari menelan ludah kasar, melihat salah satu koleksi seorang princessa Ariana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para maid terperangah sembari menelan ludah kasar, melihat salah satu koleksi seorang princessa Ariana. Sepasang anting berlian indah yang dipadukan berlian hijau di tengahnya. Beratnya saja sekitar 23,34 karat! Sangat indah dan dari kabar yang beredar harganya sekitar 70 milyar. Woahh! Benar-benar membuat maid itu meringis sekaligus iri.

"kenapa diam saja? Apa itu tidak bagus?" tanya Ariana bingung.

"ehh, ini sangat bagus princessa. Kelewatan bagus malah" potong Sylvia cepat.

Ariana melengkungkan senyuman tipis.

"sebenarnya aku membeli satu pasang lagi untuk Adeline, hanya saja dia sudah pergi sebelum aku sempat memberikannya" ucap Ariana lirih.

"ah, kau mau anting itu Sylvia?" tanya Ariana lagi,

"---hitung-hitung sebagai permintaan maaf ku kemarin karena sudah salah paham kepadamu, dan juga kejadian vas itu. Ini, ambillah" ujar Ariana menyerahkan anting itu lengkap dengan kotak nya.

Sylvia gelagapan, sementara maid lainnya menatap sinis sekaligus iri kearah Sylvia.

"ehh, tidak usah princessa. Ini terlalu berlebihan" tolak Sylvia merasa tidak enak.

The PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang