ERIKARA || TELAT

9.2K 421 15
                                    


"BUNDAA!!! BANG FARID MANA???". Zora panik setengah mati, Ia saat ini sudah telat untuk pergi ke sekolah. Jam sudah menunjukan pukul 7:25 sedangkan gerbang sudah ditutup pukul 7.10.

"Bang Farid udah deluan sayang, kamu sih semalaman maraton drakor mulu, jadi telat kan" Cibir Zara yang sedang bergulat dengan bahan masakan di dapur.

"Duhh gimana nih Bun? Zora udah telat" Gerutu Zora.

"Untung Ayah belum berangkat, ayo Ayah antar" Ujar Rayyan yang baru saja turun dari lantai 2.

"Alhamdullilah my Hero, ayo deh Yah" Seru Zora.

"Gak sarapan dulu?" tanya Zara.

"Keburu Bun, nanti Zora sarapan disekolah aja" Jawab Zora yang sudah tidak sabaran saking paniknya.

~~~

"Tuh kann, gerbang udah di tutup" Gerutu Zora pada dirinya sendiri.

"Telat? Ikut gue" Suara berat itu pun seketika membuat Zora menoleh kepada orang di belakangnya.

"Isshh...ngagetin, Mau kemana emang?"

"Ikut aja, ayo" Tanpa persetujuan dari Zora Erik menarik dengan lembut tangan Zora untuk mengikutinya, sang empunya pun tidak menolak, ia tau Erik pasti akan membawanya melewati tembok seperti anak-anak yang membolos untuk sampai ke dalam lingkungan sekolah.

                         ~~~

Dan benar saja, Di sini lah Zora berdiri, menghadap tembok besar SMA Dartagnan yang menjulang tinggi. Sudah di pastikan ini adalah perlintasan untuk anak-anak yang ingin membolos. Seperti saat ini, masih pagi buta seperti ini sudah ada beberapa siswa yang melompat melewati tembok besar SMA Dartagnan untuk keluar dari sekolah, alias membolos.

"Mau ke sekolah Rik? Hati-hati Bro, Bu Indah lagi adain razia dadakan" Ucap salah satu siswa yang membolos.

"Razia apaan emang?" tanya Erik dengan tampang datarnya dan yang masih menggenggam lengan Zora.

"Kaos kaki sama rambut, gue kabur karena kelupaan gak bawa kaos kaki hitam putih buat ganti" Ucap siswa itu sembari menunjukan kaos kaki warna rainbownya.

"Aneh lo, hari rabu pakai kaos kaki warna pelangi" Ujar Erik sembari terkekeh kecil dan siswa itu pun hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ehh, itu cewe lo?" Tanya siswa itu mengalihkan pembicaraan.

"Bukan" Jawab Erik.

"Ohh yaudah, gue deluan" Pamit siswa itu sembari menepuk pundak Erik sebelah kiri.

"Ayo naik" Ajak Erik.

"H-hah? Naik?, G-gue kan pakai rok, ya gak mungkin lah" tolak Zora secepat mungkin.

"Mau masuk gak?" tanya Erik dingin.

"Iya, tapi gimana naiknya?"

"Lo naik ke pundak gue terus lo panjat ke atas". Saran Erik seketika membuat mata Zora melebar.

"Ayo naik"

"Jangan ngintip yahh". Erik mengangguk sebagai jawaban. Zora pun naik ke atas pundak Erik dan Erik pun berdiri, setelah itu Zora segera berpindah dan naik ke atas tembok.

"terus ini gimana?" tanya Zora saat sudah berada di atas tembok.

"Loncat Ra" Ujar Erik yang masih berada Di bawah sana.

"HAH? loncat? Ini tinggi Rik, gue takut ketinggian" gerutu Zora yang sudah gemetar.

"Bentar, gue bakal loncat deluan". Erik pun memanjat tembok itu dengan mudahnya dan melompat memasuki lingkungan belakang sekolah.

ERIKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang