"Nih kelas lagi jamkos?" Tanya Arvin saat mereka sudah berada di samping kelas 11 IPA 2 yang saat ini sangat ribut.Saat ini Jacob sedang mengintip keadaan kelas tersebut dengan mata yang berbinar. "Gilee, ayo masuk!! Cantik-cantik banget mereka!!!" Seru Jacob.
Arvin tak menggubris ucapan Jacob yang sedang sibuk mencuci mata di kelas Bidadari. "Jam istirahat kapan sih? Gue udah laper" Gerutu Arvin.
"Ini udah jam pelajaran kedua, 10 menit lagi jam Istirahat pertama bunyi" Ujar Jevon. "Mending sekarang kita selesain dulu kerusakan di kelas ini".
Mereka pun memasuki kelas tersebut. Kelas yang tadinya sangat ricuh kini menjadi hening seketika akibat kedatangan 10 cowok dengan tatapan datarnya.
"The G-gaspol?!" pekik Shasa di bangku deretan pertama dekat pintu.
"ANJIRR!! INI TEH SHASA?! CEWEK CANTIK URUTAN KE-9 SMA DARTAGNAN KAN?!!" Seru Aji yang sangat antusias bertemu dengan Shasa. Shasa yang di perlakukan seperti itu sangat risih terhadap playboy cap beruq SMA Jaya satu ini.
"BISA GAK SIH LO KALAU MAU BILANG GUE CANTIK GAK USAH PAKE URUTAN SEGALA?!" pekik Shasa dengan suara toa yang ia miliki.
"Mau apa lo pada datang kesini?". Rio, Ilham, Deon dan anak laki-laki kelas 11 IPA 2 kini maju paling depan.
"Gue dan temen-temen gue mau perbaiki kerusakan kelas lo" Kini sang wakil ketua yang membuka suara. Sang ketua? Ia saat ini sibuk menatap gadis berambut cokelat, dan memiliki manik mata berwarna hitam pekat itu, yaitu Zora.
Menarik, batin Arvin.
Gaby menyikut lengan Zora, "Ehh Ra, tuh si ketua The Gaspol liat-liat ke lo" Ucapnya.
"Apasih, gak penting banget" Jawab Zora ketus. Ia kembali membuka lembaran buku tugas miliknya.
Kring...
"Kita istirahat sekarang" Seru Ilham. Seluruh murid kelas 11 IPA 2 pun berbondong-bondong menuju kantin sekolah.
"Kantin kuy" Ajak Gaby kepada ketiga sahabatnya. Keempat gadis itu pun pergi menuju kantin. Tatapan Arvin tak lepas dari seorang Zora.
~~~
"Ehh Ra, kenapa yah si Arvin ngeliatin lo terus?" Gaby membuka suara dengan rasa penasarannya.
"Suka kali" Celetuk Velix.
"Ceilahh, dari mata turun ke hati dong berarti" Seru Gaby.
Zora tak menghiraukan candaan teman-temannya, ia memilih menelusuri keadaan kantin, ia saat ini sedang mencari seseorang. Kemana ia hari ini? Apakah ia tidak ke kantin?. Ah sial, kenapa dia harus mencari keberadaan sang ketua Reforce?, yang benar saja.
Sejujurnya saat pagi tadi tepat di saat Erik dan Zora telat. Dan dimana bagian saat Erik menangkap Zora dan juga di saat ia loncat dari atas tembok itu membuat Jantung Zora berdetak dengan sangat tidak karuan. Di gendong ala bridal Style. Ia baper.
"Ehh, gue ke toilet bentar yah" Ucap Zora tanpa menunggu jawaban dari ketiga sahabatnya, ia pun langsung melencang pergi menuju toilet.
"Jangan lama Ra, nanti keburu bel!" Teriak Gaby, Zora membalas hanya dengan memangacungkan jari nya mengisyaratkan 'Ok'.
"Mau pesen apaan Bos?" Tanya Jacob kepada Arvin yang saat ini sangat fokus memperhatikan gerak-gerik primadona sekolah.
"Pesenin yang bisa dimakan" Jawab Arvin dengan nada yang ketus. Gimana gak ketus sedari tadi ia sungguh fokus memperhatikan gadis cantik yang saat ini pergi menuju toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERIKARA
Teen FictionTeka-teki, rahasia, dan hal membingungkan. Semua itu berada di bawah pengawasan anak-anak Reforce. Berencana menjalani hari yang damai dan bersekolah dengan normal tetapi malah di jadikan bahan incaran musuh ketua geng. Bagaimana rasanya? tanyakan p...