ERIKARA || SMA CAHAYA (2)

567 61 25
                                    

SPESIAL DOUBLE UP BUAT KALIAN♡-!

Fyi⋆ mulai dari chapter ini marga Erik aku ubah jadi D'Artagnan yaa, ga beda jauh sih tapi marga Dartagnan itu sejujurnya penulisannya kayak gini (D'Artagnan) hehe

Penjelasannya aku kasi di chapter yang nanti aku bakal up, ga tau kapan soalnya belum di ketik 😝

Selamat membaca!! enjoyy🌠

♡♡♡

BRUK!

Reva meringis pelan saat merasa bahunya di senggol seseorang. Gadis itu dengan segera menoleh kearah sampingnya, dilihatnya Mega dengan tatapan tak suka. Gadis itu memakai baju khusus cheers dan membawa beberapa pompom untuk pemandu sorak.

"Jalan pake mata!" ujar Mega. Reva mengerutkan keningnya, yang salah memangnya siapa sih? Reva? ya jelas bukan kan?

"Dih, kesambet lo?" balas Reva. "Gue udah bener ya jalannya, lo kali yang sengaja nyenggol gue caper lo!"

Lagi pula jalan gede kali!

Menanggapi dengan tak suka, Mega langsung membalas dengan mendorong bahu gadis itu kemudian baju selangkah. "Gausah nyari ribut" ucap Mega tepat di depan muka Reva.

"Sorry to say ya Ga, ngaca kalau merasa masih ada mata!" celetuk Reva sedikit menjauh. Emosi Mega memuncak, gadis itu langsung saja mendorong kedua bahu Reva hingga terjatuh, untung saja dengan cepat Zora menahan tubuhnya.

Vallen yang merupakan salah satu panitia perlombaan segera melerai saat tidak sengaja melihat per—cekcokan antara Reva dan Mega.

"Maaf kak, jangan buat keributan disini. Guru-guru udah bilang kalau ada masalah selesain dengan cara santai," kata Vallen mengingatkan.

"Apaan sih bacot lo!" umpat Mega Pada Vallen, kemudian ia berbalik sambil menghentak-hentakan kakinya di tanah.

"Attitude—nya gak se—good mukanya ya mba!" ujar Gaby yang tentu masih terdengar di telinga Mega.

"Yaa begitulah attidude minus yang ketutupan sama mukanya yang cantik," Velix menambahi.

"Gaya lo kayak cabe-cabean ngambek, geli gue," gerutu Reva sambil merapikan bajunya.

"Udah-udah gak usah ladeni orang kayak gitu," kata Zora menengahi sembari membantu merapikan baju Reva.

"Em, Kak Gaby peserta lomba modelling yah? ikut aku kak, aku panitia lomba," ajak Vallen.

Gaby menoleh, "Eh, okey."  Gaby tersenyum kemudian mengikuti Vallen menuju belakang panggung.

Mereka pun berpisah disitu juga. Gaby yang pergi mengikuti intrupsi Vallen, dan Zora, Reva, Velix pergi berkeliling SMA Cahaya.

~~~

"Anggota hampir semua ngumpul ternyata," ujar Gibran yang baru saja datang dengan starter pack serba hitam dan tak lupa kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung cowok itu.

"Gaya lo ngab...ngab," ujar Aldy geleng-geleng melihat starter pack yang di pakai adik-adik kelasnya.

"Jangan kaget jangan heran. SMA Cahaya gudangnya orkay," ujar Aji.

"Ketua aja masih kalah style—nya ama nih bocah-bocah," timpal Oman.

"Gak gitu konsepnya ujang, style ketua the best di antara semuanya!" ujar Putra mengacungi jempol kearah Erik. Erik terkekeh kecil mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERIKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang