"Kau adalah detektif terhandal"
~~~
Jeno berlari mengelilingi dorm Nct dengan lincah karena tengah menghindari pukulan dari renjun yang ia ganggu saat tengah menggambar."Berhenti kau tuan lee, atau ingin ku telfon Herin agar kau dimarahi karena jail pada hyung mu ini hah?" Renjun sangat lucu saat berteriak seperti ini, seolah tidak ada hari esok ia berteriak hingga urat lehernya terlihat dan mempertegas bentuk rahang tegasnya itu.
"kenapa harus bawa-bawa Herinku??" Jeno melotot tidak terima. Akan kembali membuat keributan jika saja Mark tidak keluar dari kamar dan menunjukkan sisi garangnya.
"Diam atau aku kuliti kalian satu-satu?"
"Eih, mereka bukan ayam hyung!!"
Chenle membela Renjun dan jeno hyung nya. Dia sangat suka jika melihat Mark marah. Bukannya terlihat mengerikan justru terlihat sangat menggelikan.Mark hanya mendengus dan memutuskan untuk tidak peduli saja.
Mark beranjak kearah dapur dan menemukan Jaemin dan Haechan tengah berada disana, mereka sedang memasak. Lalu, sebentar..
"Dimana Jisung?"
Haechan menoleh pada Mark dan menunjuk balkon yang berada didekat batas tembok dapur.
Mark menganggukkan kepala mengerti. Hingga tangannya gatal untuk mengambil beberapa udang yang sudah siap disantap diatas meja dekat Freezer yang dijadikan oleh Jisung dan Chenle sebagai brankas ice cream.
"Bagaimaha Hina Jaem? Dan yang lain? Apa mereka baik-baik saja?"
"Kau bertemu Hina Jaem? Kenapa tidak mengajakku?" Bukan Jaemin maupun Haechan yang berbicara, melainkan Jeno yang tengah berjalan kearah yang sama dengan Mark saat mencicipi udang tadi.
"Jaem hyung bertemu istrinya? Kapan?? Jisung yang kembali dari balkon ikut menyahut.
Entah sejak kapan dapur sudah penuh oleh semua anggota.
Jaemin berdiri dengan tegang. Istri? Perkataan Jisung terngiang-ngiang di kepalanya.
"Jaem-ah wae?? Kenapa kau justru diam saja? Lihatlah Jeno seolah ingin menerkammu" Haechan menyadarkan Jaemin yang bergelut dengan pikirannya.
"Kau tau Jaem aku ingin bertemu Herin dan juga Chenle serta Renjun sudah lama tidak bertemu dengan Ning-ning. Ada juga Jisung dan Haechan yang rindu menjaili lami. Ah satu lagi, kau tak tau Mark hyung juga merindukan Koeun noona eoh??"
Jeno memang berbakat dalam hal rapp. Hingga saat marah-marah pun seolah-olah ia tak ingin bernapas barang sedetik.
Jaemin menghela nafas dan akhirnya menjawab setelah beberapa saat.
"Aku menemuinya saat tengah malam kau tau, saat setelah kegiatan individuku. Berdasarkan laporan Hina mereka baik-baik saja. Mereka berpesan agar kita tidak memaksakan diri untuk menemui mereka jika kita lelah, mereka akan marah nantinya. Dan.. Jika kalian rindu kenapa tidak kalian sendiri saja yang kesana? Kenapa harus menunggu ada aku eoh? Dan kau Jeno-ya, ada hubungan apa kau dengan Herin??"Jaemin mengalihkan fokus semua orang ke arah Jeno. Jeno yang ditatap justru tengah berdiri kaku.
"E..eoh.. K..kami k.kan A.adik ah iya kami kan Adik dan kakak kau lupa hah?!" sungguh alasan yang klise.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We? Forever(End)
Teen FictionDulu, aku pikir kita semua akan bersama selamanya. Setelah kita melewati masa kecil, kita berantakan dalam kehidupan yang sempit dan gila ini. Mimpi yang penuh warna warni, semuanya meluap dalam genggaman kedua tanganmu. Tetaplah genggam impian itu...