Chapter 6
-
-
-Voter keberapa kalian? Jangan lupa klik tombol ☆ pojok kiri bawah dan ramaikan kolom komentarnya💜
Happy reading 🤗
***
Taehyung memacu mobil sport hitamnya menuju sekolah Hyorin. Namun sepanjang perjalanan, pikirannya dipenuhi dengan Irene. Padahal hampir saja Taehyung melupakan Irene, tapi tiba-tiba Irene datang kembali dan menganggu pikirannya. Namun aneh nya, kali ini Taehyung tidak merasa gugup ketika bertemu Irene kembali. Ia seperti memiliki kekuatan untuk mengabaikan Irene, meskipun setelahnya Irene tetap menganggu pikirannya.
Hyorin sudah menunggu cukup lama di depan gerbang sekolah, tapi Taehyung belum juga memunculkan batang hidungnya. Rasanya ia ingin sekali melontarkan sumpah serapahnya pada Taehyung karena sudah membuatnya menunggu begitu lama. Tak berselang lama, Hyorin melihat sebuah mobil mendekat ke arahnya.
"Naiklah!" ajak Taehyung menurunkan kaca mobil setelah berhenti tepat di hadapan Hyorin berdiri seorang diri.
Hyorin mendelik kesal ke arah Taehyung sambil bersilang tangan di depan dada, lantas masuk dan membanting pintu cukup keras dan duduk menyamping menatap kaca mobil. Taehyung melirik kearah Hyorin dan tersenyum simpul menggelengkan kepala.
"Kau menungguku? Kau marah?" tanya Taehyung tiba-tiba.
"Mwo? Astagaaaa, Ahjussi masih bisa bertanya saat aku sudah menunggumu hampir 1 jam? Cih, yang benar saja," gerutu Hyorin.
"Maaf, aku ada sedikit urusan tadi," timpal Taehyung santai.
"Ahjussi kan bisa menghubungiku, jadi aku tidak perlu menunggumu disi_,"
"Kau tidak pernah memberikan nomor ponselmu, jangan salahkan aku," potong Taehyung masih dengan senyum ringannya.
Hyorin mendelik menatap Taehyung. Ia sangat kesal namun yang Taehyung katakan memang benar. Bahkan sampai saat ini mereka belum pernah saling bertukar nomor ponsel. Dirinya yang bodoh atau mereka yang memang sama-sama bodoh? pikir Hyorin.
"Kau memang selalu punya banyak alasan untuk mengelak Ahjussi. Sudahlah ayo kita berangkat," ajak Hyorin menyudahi perdebatan mereka dan memakai seat beltnya.
Bukannya melajukan mobil, Taehyung justru merogoh saku jas nya, mengambil sebuah kotak berisi cincin couple yang tadi ia beli. Lantas ia menyodorkannya pada Hyorin.
"Ambil dan pakailah," ujar Taehyung lalu menarik kupling dan menancapkan gas mengemudi mobil sportnya.
"Apa ini?" tanya Hyorin penasaran.
"Buka saja."
Hyorin menatap Taehyung ragu sebelum akhirnya ia membuka kotak tersebut. Sungguh, Hyorin dibuat terkejut melihat dua buah cicin yang bertengger dalam kotak perhiasan itu.
"Woaaahhh! Cantik sekali! Untuk siapa ini, Ahjussi?" tanya Hyorin dengan sorot mata takjub.
"Disini hanya ada kau dan aku, tentu saja untukmu!" timpal Taehyung tanpa mengalihkan matanya menatap lurus jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY KIM AHJUSSI || KTH ✔
Fanfiction[COMPLETED] Tidak pernah terpikir sebelumnya. Hyorin, gadis biasa yang masih duduk di kelas 12 sekolah menengah atas yang kini tengah menanti masa masa ujian sekolah dan kelulusannya. Harus menerima ujian hidup yang sesungguhnya dan berakhir menikah...