EPILOG
-
-
-Kali ini benar-benar part akhir ya hehe
Mohon jangan lupa tinggalkan jejaknya, satu vote dan komentar kalian benar benar sangat berarti buat aku 😊Happy Reading 💜
***
Satu bulan berlalu setelah Hyorin meminta mengakhiri pernikahannya dengan Taehyung, yang masih seumur jangung itu. Satu minggu juga berlalu setelah terakhir kali Taehyung bertemu dengan Hyorin. Bukan, bukan karena Hyorin memaafkan Taehyung atau ingin kembali pada Taehyung hingga ia harus menemui Taehyung. Melainkan untuk memberi surat gugatan cerai dari pengadilan untuk Taehyung. Hyorin memberi tenggang waktu satu minggu pada Taehyung untuk segera mengisi dan menandatangani surat gugatan perceraian mereka.
Taehyung benar-benar hancur sekali lagi. Ia tidak mengira jika Hyorin benar-benar menggugat cerai dirinya. Padahal sebulan terakhir ini Taehyung berharap Hyorin bisa merenungkan semua dan berakhir memaafkannya. Namun sepertinya Taehyung terlalu percaya diri dengan hal itu. Nyatanya, dengan berani Hyorin berkunjung kekantornya dengan perut yang sudah sedikit lebih besar dari sebelumnya, hanya untuk memberikan amplop berisi surat jahanam yang mesti ia tanda tangani.
Taehyung merindukan Hyorin, sangat. Bahkan jika saja ia memiliki keberanian dan rasa tidak tau malu, ia ingin sekali memeluk Hyorin saat itu juga meski mungkin Hyorin akan berontak, memukul atau bahkan memakinya. Taehyung hanya ingin Hyorin, ya Hyorin. Ah, maksudnya Hyorin dan juga benih yang ada di dalam perut Hyorin saat ini. Taehyung benar-benar tidak menginginkan apa pun selain itu.
"Anak Ahjussi baik-baik baik saja dalam perutku, Ahjussi tidak usah khawatir. Jika kelak ia sudah lahir, aku pun tidak akan mempersulit jika Ahjussi ingin bertemu."
Kalimat terakhir yang Hyorin ucapkan sebelum ia meninggalkan kantornya kala itu benar-benar masih terdengar di telinganya. Taehyung juga masih sangat mengingat jelas raut wajah Hyorin saat mengatakannya. Bahkan Taehyung bisa menangkap sesuatu yang tengah Hyorin tahan. Meski Hyorin cukup bijaksana menyikapi hal itu, maksudnya tentang anak dari buah cinta mereka, dengan mengatakan hal yang cukup membuat hati Taehyung terenyuh. Tetap saja, Taehyung lebih senang jika Hyorin tidak mengatakan hal itu. Maksudnya, seharusnya mereka bisa mengurus anak mereka bersama tanpa harus berpisah.
***
Hari ini tepat satu minggu setelah Hyorin datang memberinya surat gugatan cerai. Itu tandanya Taehyung benar-benar harus membubuhkn tanda tangannya diatas kertas itu. Sudah satu jam, Taehyung hanya memandangi kertas terkutuk itu, tapi ia belum melakukan apa yang harus ia lakukan. Tangannya seolah ditindih bongkahan batu besar, berat dan sulit bergerak.
Taehyung baru saja hendak mengambil bolpoint, sebelum tiba-tiba dering ponselnya mengalihkan atensinya. Dia melirik ponselnya yang tergeletak pasrah diatas meja kerja kantornya.
"Hyorin?" gumam Taehyung lirih.
Ya, itu Hyorin. Hati Taehyung mendadak mencelos, ngilu dan kembali sesak. Hyorin benar-benar menepati ucapannya. Satu minggu bagi Taehyung rasanya terlalu cepat. Rasanya ia ingin sekali mengulur waktu lebih lama hingga Hyorin benar-benar bisa berubah pikiran.
"Hallo?" sapa Taehyung di ujung telpon. Susah payah ia menelan ludahnya agar terdorong menuju kerongkongannya.
"Ahjussi ada waktu hari ini?" tanya Hyorin to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY KIM AHJUSSI || KTH ✔
Fanfic[COMPLETED] Tidak pernah terpikir sebelumnya. Hyorin, gadis biasa yang masih duduk di kelas 12 sekolah menengah atas yang kini tengah menanti masa masa ujian sekolah dan kelulusannya. Harus menerima ujian hidup yang sesungguhnya dan berakhir menikah...