Seorang Ibu Tunggal [END]

133 20 23
                                    

"Kita akhiri hubungan ini sebelum semuanya terlambat, mulai sekarang anggap saja kita tidak pernah kenal, maafkan aku Seungwoo, kau bisa mencari orang yang lebih baik dari aku" Ucap Seungsik dan memilih pergi menyusul Subin.

Seungwoo hanya diam dan berkelut dengan pikirannya sendiri.

---

Subin dan Seungsik dalam perjalanan pulang.

"Eomma?"

"Wae?"

"Eomma dan paman batal menikah?"

Seungsik hanya tersenyum miring dan mengangguk pelan.

"Eomma baik2 aja?"

Lagi-lagi Seungsik mengangguk.

"Subin?"

"Nde?"

"Kau, tidak mau bertanya sesuatu pada eomma?"

"Aniya, aku tidak ingin bertanya apapun, kalaupun aku bertanya. Itu hanya menyakiti perasaan eomma nantinya"

"Gomawo, sudah sampai ayo masuk" Seungsik mengusap kepala Subin dan menyuruhnya masuk kedalam rumah.

Subin masuk kedalam rumah lebih dulu.

"Ekhem!" Seseorang berdehem dibelakang Seungsik.

Dan saat Seungsik berbalik dia menemukan Sejun disana.

"Kau, kau disini?"

"Nde, aku mengikutimu. Kau tinggal disini?"

"Mau apa?"

"Kita perlu bicara"

"Untuk?"

"Subin"

Seungsik hanya tersenyum mengejek.

"Membicarakan anakku?, Untuk apa?"

"Seungsik-ah, jangan seperti ini" Sejun mendekati Seungsik dan mengelus pipinya tapi Seungsik memilih mundur beberapa langkah.

"Belum cukup menghancurkan hidupku?, Kau mau apa lagi?!"

"Menikahlah denganku"

"Kau gila?, Bukankah kau yang dulu mencampakkan aku?, Kenapa sekarang kau menyuruhku untuk menikah denganmu, omong kosong!"

Sejun tersenyum licik, dan perlahan mendekat ke Seungsik.

"K-kau mau apa?" Ucap Seungsik sediki takut.

"Turuti saja apa yang aku katakan, kalau kau tidak mau mati disini."

CLEK!

Sejun mengeluarkan sebuah pistol dari balik jas miliknya, dan menodongkan ke perut Seungsik.

"Jangan begini, kumohon"

"Kalau begitu turuti aku!, Bagaimana?"

Seungsik menghela nafas pelan, dan masih diam.

Mereka saling bertatapan mata, Sejun bahkan menatap mata Seungsik dengan mengintimidasi.

"Eomma!, Kenapa eomma lama sekali masuknya?!" Tiba-tiba Subin keluar dan melihat adegan didepannya.

Dan dengan sigap Sejun menodongkan pistol ke arah kepala Subin.

"Sejun!"

"Jawablah sayang, kau tau kan. Aku tidak suka menunggu lama"

Subin hanya diam tidak berani bergerak.

"Jangan lukai Subin, biarkan dia pergi"

"Kalau gitu jawab, kau mau menikah denganku?, JAWAB!" Sejun membentak Seungsik.

Divergent •Oneshoot°✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang