46.pindah

63 6 0
                                    


" semoga ini yang terbaik " ucap esha sedih , setelah selesai beres beres Esha langsung menuju tempat tidurnya dan memejamkan mata.

***

Paginya esha dan papanya datang ke sekolahan meminta surat pindah sekalian esha berpamitan dengan teman temannya.

Esha pergi ke kelas nya dan papanya pergi ke kantor kepala sekolah

"Lo sha kok baru berangkat?" tanya salah satu teman Esha

"Iya dev" jawab Esha pada temannya yang diketahui namanya deva , esha berjalan menuju kelasnya dan masuk

"Hai sha, loh kok lo gak bawa tas?" tanya temannya

"Iya, gue mau pamitan sama kalian" ucap esha ,sontak semua teman temannya melihat esha

"Pamitan? Emang lo mau kemana sha" tanya miran

" maafin aku ya semua, aku mau pindah tempat mama" ucap Esha

"Kenapa" ucap mereka berbarengan

"Aku kangen sama mama, sekalian setelah lulus SMA aku lanjut disana" jelas Esha, semua teman temannya memeluk Esha

"Lo yakin sha, gak ada alasan lain selain itu, kan lo dari dulu seneng disini daripada sama mama lo disana " tanya salah satu temannya

" gue yakin, semoga kita bisa ketemu dan kumpul lagi ya, aku udah ditunggu papa, jadi aku duluan " ucap esha pergi melambaikan tangan

" hati hati sha " dan Esha tersenyum

Esha pergi ke kelas fia sebentar untuk menemui fia
"Ada fia?"tanya Esha
"Ada sebentar "teman fia pun memanggil fia dan fia keluar dari kelasnya

"Esha"panggil fia
"Hay, gue pamit ya " ucap esha memeluk fia

"Lo beneran jadi pindah?" tanya fia tak percaya

"Iya, papa udah minta surat pindah tadi, dan berangkat dua jam lagi" ucap Esha

"Lo hati hati disana ya, jangan lupain gue" ucap fia memeluk esha lagi

"Gue gak bakal lupain lo fi, lo sahabat terbaik gue" ucap Esha

"Lo bilang kak alvin, atau kak dian?"tanya fia

"Enggk "

"Oke deh, semoga kita bisa ketemu di universitas yang sama ya " ucap fia dan Esha pergi meninggalkan fia sambil melambaikan tangan

Sekarang Esha sedang berada didalam mobil bersama papanya, hanya keheningan yang terjadi.
Esha pun membuka suara "pa, kalo kak dian tanya bilang aja aku kemana gitu, jangan bilang kalo aku ikut mama" ucap Esha

"Iya, tapi papa minta maaf enggk bisa nganter kamu sampai sana, kamu kan tau papa sibuk, papa udah bilang ke anak teman papa buat jemput kamu setelah sampai sana" ucap papa

"Iya Esha tau papa sibuk, Esha gak papa kok sendirian pa , papa tenang aja " ucap Esha

" kabarin papa kalo udah sampek bandara ya"

"Siap papa" sesampainya di bandara esha turun dan mengambil kopernya, pamitan dengan papanya dan berjalan menuju ruang tunggu

"Hati hati sayang" papa melambaikan tangannya Esha pun membalasnya

Esha menunggu pesawat

Beberapa jam kemudian

Esha sudah sampai di bandara seoul , korea. Setelah mengambil kopernya esha menuju ruang tunggu , menunggu teman papanya yang akan mengantar Esha kerumah mamanya , ia tidak terlalu mengenal negara gingseng tersebut .

Beberapa menit kemudian ada seseorang yang mendatangi Esha
"Elaesha chatrine ?" tanya orang itu ,esha mengangkat kepala memperhatikan orang yang sedang menanyainya. Kulitnya putih, tingginya sekitar 180cm , rambutnya rapi potongan remaja zaman sekarang. Itulah yang dipikirkan esha

"Iya" jawab esha spontan

"Bae hyun " ucapnya tanpa ekspresi "gue diminta jemput lo" lanjutnya Esha hanya melihat orang didepannya
"Dingin"batin Esha

"Ou,oke" ucap Esha lalu berdiri dan menarik kopernya, lelaki itu pun tidak membantunya dan tetap berjalan santai
"Dasar gak peka" gerutu Esha, esha menyeret kopernya dengan malas,muka ditekuk

sesampainya diparkiran hyun mengambil koper Esha untuk dimasukan kebagasi lalu masuk ke mobil, mereka hanya dia tanpa sepatah katapun, hyun yang fokus menyetir dan Esha yang terus memperhatikan negara yang akan jadi tempat tinggalnya itu

" kita makan dulu" ucap hyun saat mereka berhenti disebut resto Esha hanya melihat sekilas hyun ,lalu turun dari mobil dan mengikuti hyun

Mereka memesan makanan ,lalu makan dalam diam

mental revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang