Tinggal 1 minggu lagi Esha dan teman temannya disini
Setelah itu mereka akan kembali kesekolah mereka. Keadaan Esha mulai membaik namun Esha masih sering histeris jika berada ditempat sempit dan gelap. Vriska masih sering membuat Esha ketakutan . Dian selalu melarang Alvin bertemu Esha.Di asrama
"Sha lo knapa?"tanya fia saat melihat esha murung"Enggk papa " jawab esha singkat
" cerita sama gue" ucap fia mendekati Esha
" gue kangen Alvin " ucap esha terisak ,beberapa hari ini ketika Esha mau ketemu Alvin dian selalu melarangnya dengan alasan dian mau ngajak esha jalan jalan sebelum dia pulang.
"Knapa lo gak ngomong aja sama. Kak Dian?" tanya fia
"Gue udah ngomong ,tapi kalo gue ngomong ketemu kak alvin pasti kak Dian alasanny mau ajak gue jalan" jelas Esha
"Sebenernya kak Dian ada masalah apa sih sama kak alvin?" bingung fia
"Gue juga gak tau fi" ucap Esha "gue mau ke atas jangan cari gue " ucap Esha lalu berdiri ,fia membiarkan Esha pergi ,ia sangat tau gimna perasaan sahabatnya sekarang
Esha berjalan menuju ruang kosong dilantai atas, tempat itu menjadi tempat favorit Esha selama aja disini , tempat Esha menangis ,melamun , dan tempat curhat kepada alam.
"Gue kangen lo kak" tangin Esha se jadi jadinya
"Sebenernya apa sih yang lo lakuin sampek kak dian marah sama lo dan gue yang jadi sasaran"
Ditempat lain
Dian dan sahabatnya kecuali alvin sedang duduk di lorong ruang osis
" yan, lo masih ngelarang Esha ketemu alvin?"tanya rafly" kenapa?" tanya dian
" lo gak kasian apa sama Esha " ucap rafly
" gue ngelakuin ini karena gue sayang sama Esha" ucap dian
" tapi gak seharusnya lo kayak gini " ucap rafly
"Iya gue tau" ucap dian "gue keatas dulu" ucap dian lagi meninggalkan sahabatnya
Dian berjalan menuju aula dan mendengar orang menangis saat melewati ruang kosong disana
"Siapa yang nangis?"tnya dian pada dirinya sendiri, dian lalu melihat ke dalam ruang kosong itu pelan"Esha" pekik dian
"Gue kangen lo kak" ucap esha disela tangisanya
"Sebenernya apa sih yang lo lakuin sampek kak dian marah sama lo dan gue yang jadi sasaran" ucap esha semakin menangis keras
"Maafin gue dek" ucap dian dalam hati dan meninggalkan Esha , ia tidak ingin Esha terganggu dengan keberadaannya
hari semakin gelap namun Esha enggan untuk meninggal kan tempatnya sekarang, hanya ditempat ini yang bisa membuat hatinya sedikit tenang, mata nya sudah merah dan sembab ciri khas orang sehabis menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
mental revenge
Fiksi Remaja" kita backstreet aja" #1 ESHA [27:08:2020]🏆 #21 WATTPADERS [15:9:2020] #22 WATTPADERS [18:07:2020] #35 MENTAL [15:9:2020]