54.bertemu lagi

55 6 0
                                    

"Aku mohon sha ,itu salah faham" alvin memohon

"Jelasin apa, gak ada yang perlu dijelasin" esha pergi meninggalkan alvin

Esha kelar dari aula dengan menangis, ia berpapasan dengan orang tuanya , mama dan papanya tidak tau apa yang terjadi kenapa putrinya menangis

"Pa kenapa esha menangis?"tanya mama dan ingin mengejarnya tapi jimmi memanggil mereka

"Om, tante tunggu "

"Esha kenapa jimmi, kenapa dia menangis?"tanya mama kawatir

"Nanti jimmi jelasin, tapi jimmi harus kejar esha takut dia kenapa napa" jimmi mengejar esha

Alvin berusaha mengejar esha saat sampai diluar ia berpapasan dengan orang tua esha dan adiknya
"Alvin" papa esha menghentikan alvin "ngapain Kamu disini?" tanya papa

"Om,tante alvin harus kejar esha om" alvin akan berlari lagi

"Jadi kamu alvin masa lalu buruh esha dan sekarang kamu bikin dia nangis dihari bahagianya" mama samgat marah

"Tante alvin mohon, ini semua salah faham, alvin ingin jelasin ke esha, alvin permisi om tante" alvin pergi meninggalkan mereka

Disisi lain esha pergi kesebuat tempat sepi yang sering ia datangi
Taman ,ia berada ditaman menangis disana
"Kenapa kamu datang lagi" ucap esha menangis, saat ia berusaha menjauhi dan menghindari alvin kenapa sekarang ia malah berada disini. Esha memukuli kursi yang ia duduki

Jimmi yang melihat esha serapuh ini merasa kalau esha ternyata juga memiliki hati yang lemah tidak seperti esha yang ia kenal selama ini esha yang ceria , esha yang tidak pernah meneteskan air mata, tapi sekarang esha menangis dengan sangat deras.

Jimmi mendatangi esha untuk menenangkannya
"Jangan sakiti diri kamu kayak gini" jimmi mengambil tangan esha agar tidak menyakiti tangannya lagi

"Aku benci ,aku benci" esha masih terus saja menyakiti dirinya sendiri

Jimmi memeluk esha, esha memukuli dada alvin dan masih terus menangis
"Menangislah sha, jika itu bisa membuat kamu tenang" jimmi mengelus rambut esha

Esha mulai tenang
"Kamu jangan kayak gini, kamu boleh benci sama dia tapi kamu gak boleh sakitin diri kamu sha"

Esha masih sesekali terisak
"Sha aku emang gak tau masa lalu kamu, tapi aku yakin kamu bisa melewatinya, aku juga pernah punya masa lalu buruk, aku pernah hampir bunuh diri karen itu, tapi aku berusaha bertahan karena masih banyak orang yang sayang sama aku, sampai sekarang aku masih ada disini sama kamu sha, kamu juga harus bisa" jimmi sedikit mengendurkan pelukannya dan memegang kedua pundak esha

"Liat aku sha" jimmi mengangkat dagu esha

"Kamu itu baik, cantik, banyak yang sayang sama kamu"

"Aku benci dia jim" esha memeluk jimmi lagi

"Iya aku tau sha, kamu temag dulu ya, ini kan hari kelulusan kita kok kamu malah nangis sih" jimmi berusaha menghibur esha, esha sudah tidak menangis lagi

Diseberang sana ada sepasang mata yang melihat mereka berdua, ya itu alvin
"Maafin aku sha"

Alvin pergi meninggalkan mereka, mungkin ia akan jelaskan dilain waktu , alvin tidak kembali ke temat acara itu tapi ia menuju apartemennya

Jimmi membawa esha kembali ketempat acara
"Sayang kamu gak papa kn" mama memeluk esha dan esha mengangguk

"Nak jimmi bisa ngomong sebentar" papa esha mengajak jimmi untuk bicara mereka menjauhi tempat esha

"Iya om"

"Sebenernya ada apa?"tanya papa esha

"Laki laki tadi menemui kami saat didalam trus dia mengatakan kalo semua ini salah faham, trus ya begilah yang terjadi catrine langsung keluar dan menangis" jelas jimmi "sebenarnya siapa laki laki itu om?"tanya jimmi

"Dia itu mantan esha yang membuat esha pindah kesini" papa esha dulu menerima alvin tapi tidak untuk sekarang "nak om minta tolong kamu jaga esha ya, jangan biarkan laki laki itu menemui esha" perintah papa esha

"Baik om, jimmi akan jagain catrine" mereka kembali ketempat esha dan disana ada orang tua jimmi

"Sayang acara mau dimulai sebaiknya kita masuk" papa mebawa esha masuk dan diikuti yg lain

Esha sudah membenarkan make up nya yang tadi luntur karena ia menangis

mental revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang