Mula

1.4K 128 10
                                    

Kelas pertama hari ini agak sedikit santai dan ramai. Dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum berhalangan hadir.

"Kantin yuk" ziva mengajak kami bertiga untuk menghabiskan waktu di kantin sambil menunggu kelas berikutnya

"Sebel banget udah semangat buat kuliah pertama dosennya malah nggak Dateng" seru keisya sambil menyeruput minuman dingin di gelasnya.

"Yah lagi berhalangan kali kei, makanya ngga bisa masuk, siapa tau juga dosennya sakit atau mungkin anaknya yang sakit, kan kita ngga tau" ucap ku sambil memakan pangsit yang ada di depanku

"Iya key maklumin aja mungkin bener kata tiara kalo dosennya bener-benar berhalangan, mening kita nikmatin aja jam kosong ini sambil cuci mata liat yang seger-seger hahaha" ujar lyodra

"Gimana kalo pulang kuliah kita ke mall katanya ada diskon besar-besaran" tawar ziva kepada kami bertiga

"Yaelah setau gue diskon kaya gitu biasanya harganya di naikin dulu" timpal keisya

"Ya Udin kita ke kos loe bertiga aja" seru Ziva kembali

"Btw Ra kaya nya gw kangen deh" kata Keisya kepada ku

"Kangen? Kangen apaan?" Tanyaku kepada keisya

"Ya kangen ngecengin lu sama K'Nuca hahahaha" jawabnya di sambut oleh ketawa ketiga manusia jahil itu

"Apaan sih" jawab ku kesal

Perkataan keisya membuatku seketika rindu dengan masa LDK

"Eh Ra Ra liat deh gila panjang umur tuh orang, pucuk di cinta ulam pun tiba" seru keisya seperti histeris

dari depan pintu kantin terlihat sosok Ka Nuca dengan teman-teman seangkatannya yang hendak masuk dan memesan makanan, mereka duduk berhadapan dengan meja kami berempat, entahlah mungkin ini perkara semesta yang mendengarkan lirih ku ataukah hanya kebetulan namun jujur rasanya ada sedikit rindu yang terobati saat melihatnya,
Hari ini sama seperti biasanya dia tampan dengan kaus oblong berlapis jaket kulit hitam dan celana jeans.

dari depan pintu kantin terlihat sosok Ka Nuca dengan teman-teman seangkatannya yang hendak masuk dan memesan makanan, mereka duduk berhadapan dengan meja kami berempat, entahlah mungkin ini perkara semesta yang mendengarkan lirih ku ataukah hanya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tu orang apa kulkas ya Ra Cool amat, sapa ke gitu"seru Lyo seperti kesal

"Ngapain juga dia nyapa kita emang kita siapanya dia haha" jawabku

"Ah garing lu ra, ga serru" timpal keisya

"Eh tapi dia ngeliatin kesini tadi Ra cieeee" seru ziva

"Apaan sih uda ah makan, ntar Dy Ge'er lagi kita gosipin" jawab ku yang malas untuk membahas nya.

Jam kedua untuk mata kuliah selanjutnya pun mulai kami pun bergegas menuju ke kelas dan meninggalkan kantin,

"Mutiara"
Panggil seorang pria berwajah oriental yang berjalan mendekati kami berempat

"Iya saya, knp ya mas?"
Tanyaku sedikit bingung

"Oh iya kenalin saya sam, anak psikologi"
dia memperkenalkan diri dan menjelaskan maksudnya memanggilku karena dia berasal dari UKM Seni UAJ tempat aku mendaftarkan diri, ternyata ada beberapa berkas yang harus aku isi, dia memberikan form untuk ku baca dan mengisinya, aku lalu mengambil form itu dan berpamitan untuk mengikuti kelas kedua.

"Ra cakep juga tu Orang heran deh gw yang cekep-cakep kenapa ke elu semua? Lah gue?" Seru ziva

"Elu mah apesnya aja ziv" timpal keisya

"Dasar loe ekor Miu" balaz ziva

"Hidung loe pantatnya Miu" keisya tak mau kalah

Aku dan lyo hanya tertawa melihat tingkah kedua sahabatku ini.

Kelas kedua dengan mata kuliah Sosiologi pun dimulai beruntung karena kali ini dosen tak berhalangan untuk hadir.

"Nuca kamu ngapain di kelas ibu? Mengulang? Kok bisa?"
Pertanyaan itupun seketika memecahkan konsentrasi ku pada mata kuliah siang ini, focus kupun tertuju pada sosok lelaki yang ternyata duduk pas di belakang ku

"Iya Bu soalnya tahun kemarin saya ngga ngikutin final test bu, tahun kemarin saya ikut kelasnya pak Ari"
Jawab nya

"Kamu ada-ada aja sosiologi cuma dua SKS bisa ga lulus nuca nuca kamu itu calon ketua BEM loh ada-ada aja, awas kamu sampe ga ikut final lagi"
Seru ibu bunga yang seperti tak habis pikir pada ka'nuca

"Iya Bu, siap"
Jawabnya

Aku tahu tak baik rasanya aku berkata ini awal yang baik saat aku mendapati sesorang yang aku kagumi harus mengulang kembali mata kuliahnya, tapi ada sedikit tempat di hati yang merasa senang karena bertemu kembali, semoga semuanya membaik.
Aku milihat ketiga sahabatku yang tersenyum puas saat menatapku dengan tatapan usil, tampang saat itu mereka seperti anak kecil yang di beri lolipop.

Kelas sosiologi selesai dan kami pun membubarkan diri untuk meninggalkan kelas.

"Cieeeee ada yang bermekaran tapi bukan bunga" seru keisya

"Mulai deh ni si usil" timpalku

"Eh Ka Nuca" ujar lyo seperti terhentak karna dihampiri oleh ka nuca"

"Oh iya teman-teman jadi gini kita di fakultas hukum ini ada tempat kajian biasanya diadakan setelah pulang kuliah dan setiap jam 5 sore, materi-materi kajiannya pun masih seputar mata kuliah kita aja kok, kalo kalian berminat kalian bisa daftar di BEM Fak Hukum, nanti akan di beritahu kapan jadwal kajiannya sesuai dengan mata kuliah yg ingin kalian kaji, biasanya sih 2x seminggu jadi ga ngeganggu kegiatan kalian yang lain"

tanpa basa-basi ketiga sahabatku menyetujui dan ingin mendaftar tanpa menanyakan persetujuanku,

"Siap kak, kita bersedia kok" seru ziva

"Okeh kalian bisa ke BEM fakultas buat ambil formulir dan mendaftar di sana" ujarnya

"Baik kak, terima kasih"  balas keisya

"Ok" dan Diapun berlalu.

Di depan BEM Fak. Hukum ada sosok perempuan cantik yang sudah menunggunya siapa lagi kalau bukan ka lini

"Udah selesai Nuc?"
"Udah"
"Masih ada kelas lagi?"
"Ga ada kan ngulangnya cuman satu" kita juga uda selesaikan kelasnya hari ini?"
"Iya, hehe berarti jadi dong nonton"
"Iya bawel"
"Yeeeeeeess" teriak ka lini yang bahagia dan spontan memeluk K'Nuca"

"Oh Tuhan tolong bantu kami, bebas kan kami dari keuwuan ini karna kami tak sanggup" ujar keisya yang seakan tak tahan melihat interaksi manis antara kedua mahluk Tuhan itu.

Seperti ada sesak di hati ketika melihat pemandangan tadi, tapi apa ini? Semoga bukan cemburu, aku meyakinkan hatiku untuk baik-baik saja, wajah ku memerah seperti terbakar aku mendapati mataku yang di banjiri air yang bersiap untuk membasahi wajahku, aku berusaha menahannya semampuku namun gagal, aku kemudiab berlari ke kelas dan menyesali kenapa harus merasakan ini, ketiga temanku yang menyadarinya pun berlari mengikuti ku ke dalam kelas,

"Tiara" panggil keisya

"Key" aku memeluk keisya dan menangis dalam peluknya

Ziva dan lyo merasa bersalah karena memaksaku harus ke ruang BEM untuk mengambil Form pendaftaran, mereka memeluk dan memberiku semangat

"It's ok Ra it's ok, ga ada salahnya loe suka sama dia, yang namanya rasa kita ngga ada yang bisa tau" ucap keisya padaku

"Tapi kei gw salah, gue udah tau bakalan sakit tapi gue tetap aja kekeh untuk suka sama dia, gimana dong tolongin gue"

"Ra jangan gini dong kita ga bisa liat elo nangis kaya gini, please jangan salahin diri loe" ujar ziva

"Iya ra kita pulang ya biar Lo bisa nenangin hati loe" tutur lyo

Mereka bertiga mengantarku pulang dan menghiburku, entah apa yang terjadi jika mereka tidak ada di sana saat itu mungkin aku akan tertidur di kelas sampai besok pagi karena lelah dengan menangisi lelaki yang sudah membuat hati ku jatuh kepadanya.

Mahkota untuk RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang