"mutiara..... ra..." Teriak kak nuca mengikuti ku saat di parkiran kampus, aku menyadarinya namun tak ku pedulikan
"Ra please kasih aku waktu biar aku jelasin semuanya"
Aku mengambil tas milikku lalu berjalan pergi.
"Ra dengar dulu aku mohon beri aku waktu buat jelasin semuanya" ucapnya memohon namun masih saja aku tak bergeming
"Nuc" terdengar dari arah seberang kanan ku ada suara seorang wanita cantik yang memanggil nama kak nuca, iya dia wanita yang fotonya ada bersama kak'nuca malam itu
"Ra dengerin aku" ucap kak nuca kembali
"Nuc, kita jadi kan sebentar ke gramed" ucap wanita itu pada kak nuca sambil berjalan mendekat kepada kami.
"Mening kamu selesaiin urusan kamu sama dia kak, aku ada kelas" ucapku dan berlalu meninggalkan dia
"Tapi ra... Aaaaahhhhhssssss sial" teriak kak nuca
Tanpa perlu kau jelaskan kepada ku, kemunculannya sudah cukup jelas untuk ku, siapa dia dan kenapa bisa dengan tiba-tiba hadir antara kau dengan aku rasanya cukup tak perlu kau jelaskan, terima kasih atas luka yang kau torehkan.
Kini angan ku tentang sebuah hidup yang indah dengan mu tinggalah sebuah wacana yang mungkin takan pernah menjadi nyata.
Drrrrt drrrt drrrrt
"Ra lo di mana, cepetan dosennya udah masuk, lama amat sih ngambil tas doang" ucap keisya saat menelpon ku
"Key.....gu gue butuh lo sekarang please?"
"Ra lo kenapa?"
"Gue butuh lo please"
"Iya ra iya tenang lo di mana biar gue ke sana"
"di rooftop"
"Ya udah lo duduk tenang, tungguin gue"
Setelah kejadian di parkiran tadi aku lantas berlari ke rooftop gedung kampus, aku tak bisa menahan tangisan ku, dan sakit yang telah dia buat lagi dan lagi, kenapa aku begitu bodoh menaruh hati ku kepada pria seperti dia?
"Tiara" panggil keisya setibanya di rooftop
"Kei" aku menatapnya nanar dengan senyum yang penuh dengan luka. Keisya berlari mendekap ku dan memberiku pelukan untuk pelik yang kini menghampiri ku.
"Ra lo kenapa nangis, kenapa lari kesini? Ada apa?"
"Kei gue pikir dia adalah rumah untuk gue pulang namun ternyata ngga, dia hanyalah atap tempat untuk gue berteduh sejenak ketika hujan, gue salah karena udah naruh hati gue ke dia, gue bodoh sungguh bodoh" ucap ku dengan tesendat karna tangisan
"Nangis ra kalo itu bikin lo nyaman, nangis aja sekencang-kencangnya"
"Gue harus ngomong apa ke ibu dan bapak di kampung kei, gue takut"
"Sabar ra tenangin dulu fikiran lo, jangan keburu ambil keputusan, coba lo cerita ama gue kenapa bisa sampe lo ke atas sini ra lo ketemu tu cowok brengsek lagi?" Tanya keisaya
"Iya tadi gue ketemu ama dia diparkiran, lo tau ngga sama siapa? Sama cewek yang malam itu ada di foto itu, yang di twitter key, menurut lo itu apa kei? Apa perlu lagi penjelasan kalo kaya gitu"
"Anjing bajingan brengsek liat aja kalo ketemu ngga bakal gue kasi ampun tu bajingan" keisaya mengepalkan jemarinya tak terima dengan perlakuan kak'nuca
Drrrrtdrrrtdrrrt
"Ra ziva nelpon" ucap keisya saat melihat telpon masuk dari ziva
"Jangan bilang kita di sini please" jawab ku

KAMU SEDANG MEMBACA
Mahkota untuk Raja
RomancePerkenalkan namaku Mutiara Anugrah Setyaandini Putri, aku berasal dari kota Jember Jawa Timur & sekarang aku memutuskan untuk hidup mandiri sebagai mahasiswa dari perguruan tinggi terkece di Jakarta sebagai Mahasiswa fakultas hukum di universitas An...